TUGAS BIOLOGI VIRUS YANG MERUGIKAN VERSI ABDUL GOFUR
KATA PENGANTAR
Puji
Syukur atas Kehadirat Allah Yang Maha Besar atas Kasih Sayang_nya segala limpah
nikmat tak terhingga yang diberikan kepada Penulis, berhasil menyelesaikan Tugas
Biologi Tentang “ Virus Yang Merugikan “
Penulis
Menyadari dalam menyusun Biologi ini masih jauh dari Kesempurnaan , karena ini
dengan segala kerendahan hati Penulis memohon Partisipasi Para Pembimbing untuk
memberikan saran dan Kritik yang bersifat membangun.
Tegal, 09
Desember 2013
Penulis
(_________________)
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL ................................................................................... i
KATA
PENGANTAR ................................................................................ ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang...................................................................................
1
1.2 Rumusan
Masalah ............................................................................ 3
1.3 Tujuan
Masalah ................................................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.
Devinisi
Virus .................................................................................. 4
B.
Struktur Dan Anatomi Virus.............................................................
4
C.
Paratisme Virus ................................................................................. 6
D.
Reproduksi Virus .............................................................................. 7
E.
Klasifikasi Viru ................................................................................. 10
F.
Contoh – contoh virus ...................................................................... .12
G.
Peranan Sosial dalam kehidupan ..................................................... 14
H.
Anti Virus ......................................................................................... 16
I.
Diagnosis Laboratorium.....................................................................
19
J.
Pencegahan dan Pengobatan ............................................................ 19
BAB III
A. Macam
Virus dalam kehidupan ........................................................ 20
BAB IV PENUTUP
A.
Kesimpulan
...................................................................................... 22
BAB IV DAFTAR PUSTAKA ................................................................. 25
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Virus adalah parasit
berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya
dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan
sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk
bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di
luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil
asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi
semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau
kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk
memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
Istilah virus biasanya
merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme
multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofag
atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota
(bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).
Virus sering diperdebatkan
statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan fungsi
biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu
terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus
influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya
virus mosaik tembakau/TMV).
Penelitian mengenai virus
dimulai dengan penelitian mengenai penyakit mosaik yang menghambat pertumbuhan
tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut memiliki bercak-bercak. Pada
tahun 1883, Adolf Mayer, seorang ilmuwan Jerman, menemukan bahwa penyakit
tersebut dapat menular ketika tanaman yang ia teliti menjadi sakit setelah
disemprot dengan getah tanaman yang sakit. Karena tidak berhasil menemukan
mikroba di getah tanaman tersebut, Mayer menyimpulkan bahwa penyakit tersebut
disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat
dengan mikroskop.
Pada tahun 1892, Dimitri
Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa getah daun tembakau yang sudah disaring
dengan penyaring bakteri masih dapat menimbulkan penyakit mosaik. Ivanowsky
lalu menyimpulkan dua kemungkinan, yaitu bahwa bakteri penyebab penyakit
tersebut berbentuk sangat kecil sehingga masih dapat melewati saringan, atau
bakteri tersebut mengeluarkan toksin yang dapat menembus saringan. Kemungkinan
kedua ini dibuang pada tahun 1897 setelah Martinus Beijerinck dari Belanda
menemukan bahwa agen infeksi di dalam getah yang sudah disaring tersebut dapat
bereproduksi karena kemampuannya menimbulkan penyakit tidak berkurang setelah
beberapa kali ditransfer antartanaman.Patogen mosaik tembakau disimpulkan
sebagai bukan bakteri, melainkan merupakan contagium vivum fluidum, yaitu
sejenis cairan hidup pembawa penyakit.
Setelah itu, pada tahun
1898, Loeffler dan Frosch melaporkan bahwa penyebab penyakit mulut dan kaki
sapi dapat melewati filter yang tidak dapat dilewati bakteri. Namun demikian,
mereka menyimpulkan bahwa patogennya adalah bakteri yang sangat kecil.
Pendapat Beijerinck baru
terbukti pada tahun 1935, setelah Wendell Meredith Stanley dari Amerika Serikat
berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit mosaik yang kini dikenal
sebagai virus mosaik tembakau. Virus ini juga merupakan virus yang pertama kali
divisualisasikan dengan mikroskop elektron pada tahun 1939 oleh ilmuwan Jerman
G.A. Kausche, E. Pfankuch, dan H. Ruska.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksud dengan virus?
2. Bagaimana struktur dan anatomi virus?
3. Bagaimana virus
bereproduksi?
4. Apa saja contoh-contoh
virus?
5. Bagaimana peranan virus
dalam kehidupan?
6. Apakah yang dimaksud
anti virus?
7. Bagaimana cara mencegah
dan cara pengobatannya?
C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetehui
devinisi virus
2. Untuk mengetahui
struktur dan anatomi virus
3. Untuk mengetahui
reproduksi virus
4. Untuk mengetahui
contoh-contoh virus
5. Untuk mengetahui peranan
virus dalam kehidupan
6. Untuk mengetahui anti
virus
7. Untuk mengetahui
pencegahan dan pengobatannya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEVINISI
Virus adalah parasit
intraseluler obligat dan ukurannya 20-200 nm, bentuk dan komposisi kimianya
bervariasi, tetapi hanya mengandung RNA or DNA. Partikelnya secara utuh disebut
“VIRION” yang terdiri dari “Capsid” yang dapat terbungkus oleh sebuah
Glycoprotein/membrane lipid. Virus resisten terhadap antibiotics
Virus merupakan Partikel
yang bersifat parasit obligat pada sel/makhluk hidup Aseluler (bukan merupakan
sel) Berukuran sangat renik Di dalam sel inang virus menunjukkan ciri makhluk
hidup, sedangkan di luar sel menunjukkan ciri bukan makhluk hidup.
Bentuk virus berbeda beda
ada yang bula, batang, polihidris dan seperti huruf T.
B. STRUKTUR DAN ANATOMI VIRUS
Asam nukleat genom virus
dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus dapat terdiri dari DNA untai ganda,
DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal. Selain itu, asam
nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal atau sirkuler. Jumlah gen
virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil sampai dengan beberapa ratus
untuk yang terbesar. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa
DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal.
Bahan genetik virus
diselubungi oleh suatu lapisan pelindung. Protein yang menjadi lapisan
pelindung tersebut disebut kapsid. Bergantung pada tipe virusnya, kapsid bisa
berbentuk bulat (sferik), heliks, polihedral, atau bentuk yang lebih kompleks
dan terdiri atas protein yang disandikan oleh genom virus. Kapsid terbentuk
dari banyak subunit protein yang disebut kapsomer.
Untuk virus berbentuk
heliks, protein kapsid (biasanya disebut protein nukleokapsid) terikat langsung
dengan genom virus. Misalnya, pada virus campak, setiap protein nukleokapsid
terhubung dengan enam basa RNA membentuk heliks sepanjang sekitar 1,3
mikrometer. Komposisi kompleks protein dan asam nukleat ini disebut
nukleokapsid. Pada virus campak, nukleokapsid ini diselubungi oleh lapisan
lipid yang didapatkan dari sel inang, dan glikoprotein yang disandikan oleh
virus melekat pada selubung lipid tersebut. Bagian-bagian ini berfungsi dalam
pengikatan pada dan pemasukan ke sel inang pada awal infeksi.
Kapsid virus sferik
menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan tidak terlalu berikatan dengan
asam nukleat seperti virus heliks. Struktur ini bisa bervariasi dari ukuran 20
nanometer hingga 400 nanometer dan terdiri atas protein virus yang tersusun
dalam bentuk simetri ikosahedral. Jumlah protein yang dibutuhkan untuk
membentuk kapsid virus sferik ditentukan dengan koefisien T, yaitu sekitar 60t
protein. Sebagai contoh, virus hepatitis B memiliki angka T=4, butuh 240
protein untuk membentuk kapsid. Seperti virus bentuk heliks, kapsid sebagian
jenis virus sferik dapat diselubungi lapisan lipid, namun biasanya protein
kapsid sendiri langsung terlibat dalam penginfeksian sel.
Seperti yang telah
dijelaskan pada virus campak, beberapa jenis virus memiliki unsur tambahan yang
membantunya menginfeksi inang. Virus pada hewan memiliki selubung virus, yaitu
membran menyelubungi kapsid. Selubung ini mengandung fosfolipid dan protein
dari sel inang, tetapi juga mengandung protein dan glikoprotein yang berasal
dari virus. Selain protein selubung dan protein kapsid, virus juga membawa
beberapa molekul enzim di dalam kapsidnya. Ada pula beberapa jenis bakteriofag
yang memiliki ekor protein yang melekat pada “kepala” kapsid. Serabut-serabut
ekor tersebut digunakan oleh fag untuk menempel pada suatu bakteri.
Partikel lengkap virus
disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat transportasi gen, sedangkan
komponen selubung dan kapsid bertanggung jawab dalam mekanisme penginfeksian
sel inang.
C. PARASITISME VIRUS
Jika bakteriofag
menginfeksikan genomnya ke dalam sel inang, maka virus hewan diselubungi oleh
endositosis atau, jika terbungkus membran, menyatu dengan plasmalema inang dan
melepaskan inti nukleoproteinnya ke dalam sel. Beberapa virus (misalnya virus
polio), mempunyai tempat-tempat reseptor yang khas pada sel inangnya, yang
memungkinkannya masuk. Setelah di dalam, biasanya genom tersebut mula-mula
ditrskripsi oleh enzim inang tetapi kemudian biasanya enzim yang tersandi oleh
virus akan mengambil alih. Sintesis sel inang biasanya berhenti, genom virus
bereplikasi dan kapsomer disintesis sebelum menjadi virion dewasa.
Virus biasanya mengkode suatu
enzim yang diproduksi terakhir, merobek plasma membran inang (tahap lisis) dan
melepaskan keturunan infektif; atau dapat pula genom virus terintegrasi ke
dalam kromsom inang dan bereplikasi bersamanya (provirus). Banyak genom
eukariota mempunyai komponen provirus. Kadang-kadang hal ini mengakibatkan
transformasi neoplastik sel melalui sintesis protein biasanya hanya diproduksi
selama penggandaan virus. Virus tumor DNA mencakup adenovirus dan papavavirus;
virus tumor DNA terbungkus dan mencakup beberapa retrovirus (contohnya virus
sarkoma rous).
D. REPRODUKSI VIRUS
Reproduksi virus secara
umum terbagi menjadi 2 yaitu siklus litik dan siklus lisogenik.
1. SIKLUS LITIK
Siklus litik dari bakteriofage (dimulai
dari kanan bawah ke kiri):1. adsorbsi & penetrasi 2. Pengabungan DNA virus
dengan DNA sel 3. Replikasi DNA virus 4. Pembentukan kapsid 5. Pembentukan
tubuh dan ekor bakteriofage 6. Lisis
Siklus litik dalam virologi
merupakan salah satu siklus reproduksi virus selain siklus lisogenik. Siklus
litik dianggap sebagai cara reproduksi virus yang utama karena menyangkut
penghancuran sel inangnya.
Siklus litik, secara umum
mempunyai 3 tahap yaitu adsorbsi & penetrasi, replikasi (biosintesis) dan
lisis. Setiap siklus litik dalam prosesnya membutuhkan waktu dari 10-60 menit.
Tahapan siklus:
Adsorbsi & penetrasi
Tahap adsorbsi yaitu
penempelan virus pada inang. Virus mempunyai reseptor protein untuk menempel
pada inang spesifik.
Setelah menempel, virus
kemudian akan melubangi membran dari sel inang dengan enzim lisozim. Setelah
berlubang, virus akan menyuntikkan DNA virusnya kedalam sitoplasma sel inang.
Replikasi (Biosintesis)
Setelah disuntikkan kedalam
sel inang, DNA dari virus akan menonaktifkan DNA sel inangnya dan kemudian
mengambil alih kerja sel inang, lalu menggunakan sel tersebut untuk memperoleh
energi dalam bentuk ATP untuk melanjutkan proses reproduksinya.
DNA dari virus, akan
menjadikan sel inang sebuah tempat pembentukan virus baru, kemudian DNA akan
mengarahkan virus untuk menghasilkan protein dan mereplikasi DNA virus untuk
dimasukkan ke dalam virus baru yang sedang dibuat.
Molekul-molekul protein
(DNA) yang telah terbentuk kemudian diselubungi oleh kapsid, kapsid dibuat dari
protein sel inang dan berfungsi untuk memberi bentuk tubuh virus.
Lisis
Tahap lisis terjadi ketika
virus-virus yang dibuat dalam sel telah matang. Ratusan virus-virus kemudian
akan berkumpul pada membran sel dan menyuntikkan enzim lisosom yang
menghancurkan membran sel dan menyediakan jalan keluar untuk virus-virus baru.
Sel yang membrannya hancur itu akhirnya akan mati dan virus-virus yang bebas
akan menginvasi sel-sel lain dan siklus akan berulang kembali.
2. SIKLUS LISOGENIK
Siklus lisogenik dalam
virologi merupakan siklus reproduksi virus selain siklus litik. Tahapan dari
siklus ini hampir sama dengan siklus litik, perbedaannya yaitu sel inangnya
tidak hancur tetapi disisipi oleh asam nukleat dari virus. Tahap penyisipan
tersebut kemudian membentuk provirus.
Siklus lisogenik secara
umum mempunyai tiga tahap, yaitu adsorpsi dan penetrasi, penyisipan gen virus
dan pembelahan sel inang.
Tahap siklus:
Adsorpsi dan penetrasi
Virus menempel pada
permukaan sel inang dengan reseptor protein yang spesifik lalu menghancurkan
membran sel dengan enzim lisozim, virus melakukan penetrasi pada sel inang
dengan menyuntikkan materi genetik yang terdapat pada asam nukleatnya kedalam
sel.
Penyisipan gen virus
Asam nukleat dari virus
yang telah menembus sitoplasma sel inang kemudian akan menyisip kedalam asam
nukleat sel inang, tahap penyisipan tersebut kemudian akan membentuk provirus
(pada bakteriofage disebut profage). Sebelum terjadi pembelahan sel, kromosom
dan provirus akan bereplikasi.
Pembelahan sel inang
Sel inang yang telah
disisipi kemudian melakukan pembelahan, provirus yang telah bereplikasi akan
diberikan kepada sel anakan dan siklus inipun akan kembali berulang sehingga
sel yang memiliki profage menjadi sangat banyak.
Hubungan dengan siklus
litik
Provirus yang baru dapat
memasuki keadaan Litik dalam kondisi lingkungan yang tepat tetapi
kemungkinannya sangat kecil. Kemungkinan akan bertambah besar apabila diberi
agen penginduksi.
E. KLASIVIKASI VIRUS
Virus dapat diklasifikasi
menurut kandungan jenis asam nukleatnya. Pada virus RNA, dapat berunting
tunggal (umpamanya pikornavirus yang menyebabkan polio dan influenza) atau
berunting ganda (misalnya revirus penyebab diare); demikian pula virus DNA
(misalnya berunting tunggal oada fase φ × 174 dan parvorirus berunting ganda
pada adenovirus, herpesvirus dan pokvirus). Virus RNA terdiri atas tiga jenis
utama: virus RNA berunting positif (+), yang genomnya bertindak sebagai mRNA
dalam sel inang dan bertindak sebagai cetakan untuk intermediat RNA unting
minus (-); virus RNA berunting negatif (-) yang tidak dapat secara langsung
bertindak sebagai mRNA, tetapi sebagai cetakan untuk sintesis mRNA melalui
virion transkriptase; dan retrovirus, yang berunting + dan dapat bertindak
sebagai mRNA, tetapi pada waktu infeksi segera bertindak sebagai cetakan
sintesis DNA berunting ganda (segera berintegrasi ke dalam kromosom inang )
melalui suatu transkriptase balik yang terkandung atau tersandi. Setiap virus
imunodefisiensi manusia (HIV) merupakan bagian dari subkelompok lentivirus dari
kelompok retrovirus RNA. Virus ini merupakan penyebab AIDS pada manusia,
menginfeksi setiap sel yang mengekspresikan tanda permukaan sel CD4, seperti
pembentuk T-sel yang matang.
Tingkat klasifikasi virus:
ordo – famili – subfamili – genus – species –
strain/tipe
Untuk saat ini, klasifikasi virus yang
penting hanya dari tingkat famili ke bawah. Semua famili virus memiliki akhiran
– viridae , misalnya
·
Poxviridae
·
Herpesviridae
·
Parvoviridae
·
Retroviridae
Anggota-anggota famili Picornaviridae umumnya
ditularkan melalui jalur faecal/oral dan melalui udara.
Genus memiliki nama dengan akhiran – virus .
Misalnya, famili Picornaviridae terdiri dari 5 genus:
·
Genus Enterovirus misalnya
poliovirus 1, 2, 3
·
Genus Cardiovirus misalnya
mengovirus
·
Genus Rhinovirus misalnya
Rhinovirus 1a
·
Genus Apthovirus misalnya
FMDV-C
·
Genus Hepatovirus misalnya
virus Hepatitits A
Definisi `spesies’ merupakan hal yang paling
penting, namun sulit dilakukan untuk virus. Penentuan spesies virus mengandung
unsur subyektif. Sebagai contoh, genus Lentivirus terdiri dari
banyak spesies yang berbeda, termasuk:
·
HIV-1, Human
Immunodeficiency Virus 1
·
HIV-2, Human
Immunodeficiency Virus 2
·
SIV, Simian
Immunodeficiency Virus
·
FIV, Feline
Immunodeficiency Virus
·
BIV, Bovine
Immunodeficiency Virus
·
Visna (domba)
·
EIAV (kuda)
·
CAEV (kambing)
Dasar-dasar klasifikasi secara taksonomi.
Ciri khas seperti morfologi (ukuran, bentuk,
ada tidaknya selubung), sifat-sifat fisika-kimia (berat molekul, densitas, pH,
stabilitas terhadap temperatur dan konsentrasi ion), genom (RNA, DNA, urutan
materi genetik yang tersegmentasi ( segmented sequence ),
pemetaan posisi restriksi ( restriction map ), modifikasi,
dsb.), makromolekul (komposisi dan fungsi protein), sifat-sifat antigenik,
sifat-sifat biologis (organisme apa saja yang menjadi inangnya, cara penularan,
cara perpindahan, dsb.), semuanya dipertimbangkan dalam menentukan klasifikasi
virus.
F. CONTOH – CONTOH VIRUS
1. HIV (Human
Immunodeficiency Virus)
Termasuk salah satu
retrovirus yang secara khusus menyerang sel darah putih (sel T). Retrovirus
adalah virus ARN hewan yang mempunyai tahap ADN. Virus tersebut mempunyai suatu
enzim, yaitu enzim transkriptase balik yang mengubah rantai tunggal ARN
(sebagai cetakan) menjadi rantai ganda kopian ADN (cADN). Selanjutnya, cADN
bergabung dengan ADN inang mengikuti replikasi ADN inang. Pada saat ADN inang
mengalami replikasi, secara langsung ADN virus ikut mengalami replikasi.
2. Virus
herpes
Virus herpes merupakan
virus ADN dengan rantai ganda yang kemudian disalin menjadi mARN.
3. Virus
influenza
Siklus replikasi virus
influenza hampir sama dengan siklus replikasi virus herpes. Hanya saja, pada
virus influenza materi genetiknya berupa rantai tunggal ARN yang kemudian
mengalami replikasi menjadi mARN.
4. Paramyxovirus
Paramyxovirus adalah
semacam virus ARN yang selanjutnya mengalami replikasi menjadi mARN.
Paramyxovirus merupakan penyebab penyakit campak dan gondong.
G. PERANAN VIRUS DALAM KEHIDUPAN
Beberapa virus ada yang
dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika. Melalui terapi gen, gen jahat
(penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus diubah menjadi gen baik
(penyembuh). Baru-baru ini David Sanders, seorang profesor biologi pada
Purdue’s School of Science telah menemukan cara pemanfaatan virus dalam dunia
kesehatan. Dalam temuannva yang dipublikasikan dalam Jurnal Virology, Edisi 15
Desember 2002, David Sanders berhasil menjinakkan cangkang luar virus Ebola
sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pembawa gen kepada sel yang sakit
(paru-paru). Meskipun demikian, kebanyakan virus bersifat merugikan terhadap
kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan.
Virus sangat dikenal
sebagai penyebab penyakit infeksi pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Sejauh ini
tidak ada makhluk hidup yang tahan terhadap virus. Tiap virus secara khusus
menyerang sel-sel tertentu dari inangnya. Virus yang menyebabkan selesma
menyerang saluran pernapasan, virus campak menginfeksi kulit, virus hepatitis
menginfeksi hati, dan virus rabies menyerang sel-sel saraf. Begitu juga yang
terjadi pada penyakit AIDS (acquired immune deficiency syndrome), yaitu suatu
penyakit yang mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh penderita penyakit
tersebut disebabkan oleh virus HIV yang secara khusus menyerang sel darah
putih. Tabel berikut ini memuat beberapa macam penyakit yang disebabkan oleh
virus.
Selain manusia, virus juga
menyebabkan kesengsaraan bagi hewan dan tumbuhan. Tidak sedikit pula kerugian
yang diderita peternak atau petani akibat ternaknya yang sakit atau hasil
panennya yang berkurang.
1. Penyakit hewan akibat virus
Penyakit tetelo, yakni
jenis penyakit yang menyerang bangsa unggas, terutama ayam. Penyebabnya adalah
new castle disease virus (NCDV). Penyakit kuku dan mulut, yakni jenis penyakit
yang menyerang ternak sapi dan kerbau. Penyakit kanker pada ayam oleh rous
sarcoma virus (RSV). Penyakit rabies, yakni jenis penyakit yang menyerang
anjing, kucing, dan monyet. Penyebabnya adalah virus rabies.
2. Penyakit tumbuhan akibat virus
Penyakit mosaik, yakni
jenis penyakit yang menyerang tanaman tembakau. Penyebabnya adalah tobacco
mosaic virus (TMV) Penyakit tungro, yakni jenis penyakit yang menyerang tanaman
padi. Penyebabnya adalah virus Tungro. Penyakit degenerasi pembuluh tapis pada
jeruk. Penyebabnya adalah virus citrus vein phloem degeneration (CVPD).
3. Penyakit manusia akibat virus
Contoh paling umum dari
penyakit yang disebabkan oleh virus adalah
·
Pilek (yang bisa saja
disebabkan oleh satu atau beberapa virus sekaligus)
·
Cacar
·
AIDS (yang disebabkan virus
HIV)
·
Demam herpes (yang
disebabkan virus herpes simpleks)
·
Kanker leher rahim juga
diduga disebabkan sebagian oleh papilomavirus (yang menyebabkan papiloma, atau
kutil)
Yang memperlihatkan contoh
kasus pada manusia yang memperlihatkan hubungan antara kanker dan agen-agen
infektan. Juga ada beberapa kontroversi mengenai apakah virus borna, yang
sebelumnya diduga sebagai penyebab penyakit saraf pada kuda, juga bertanggung
jawab kepada penyakit psikiatris pada manusia.
Potensi virus untuk
menyebabkan wabah pada manusia menimbulkan kekhawatiran penggunaan virus
sebagai senjata biologis. Kecurigaan meningkat seiring dengan ditemukannya cara
penciptaan varian virus baru di laboratorium.
Kekhawatiran juga terjadi
terhadap penyebaran kembali virus sejenis cacar, yang telah menyebabkan wabah
terbesar dalam sejarah manusia, dan mampu menyebabkan kepunahan suatu bangsa.
Beberapa suku bangsa Indian telah punah akibat wabah, terutama penyakit cacar,
yang dibawa oleh kolonis Eropa. Meskipun sebenarnya diragukan dalam jumlah
pastinya, diyakini kematian telah terjadi dalam jumlah besar. Penyakit ini
secara tidak langsung telah membantu dominasi bangsa Eropa di dunia baru
Amerika.
Salah satu virus yang
dianggap paling berbahaya adalah filovirus. Grup Filovirus terdiri atas
Marburg, pertama kali ditemukan tahun 1967 di Marburg, Jerman, dan ebola.
Filovirus adalah virus berbentuk panjang seperti cacing, yang dalam jumlah
besar tampak seperti sepiring mi. Pada April 2005, virus Marburg menarik
perhatian pers dengan terjadinya penyebaran di Angola. Sejak Oktober 2004
hingga 2005, kejadian ini menjadi epidemi terburuk di dalam kehidupan manusia.
H.
ANTI VIRUS
Pengembangan obat anti
virus atau obat anti viral sebagai pencegahan atau pengobatan belum mencapai
hasil seperti yang diinginkan oleh umat manusia. Karena obat anti virus atau
obat anti viral yang dapat menghambat atau membunuh virus juga akan dapat
merusak sel hospes dimana virus itu berada dalam hal ini manusia.
Pemilihan obat anti virus /
obat anti viral pada infeksi virus tertentu
1. Infeksi HIV atau AIDS
Pengobatan anti-viral pada
dasarnya menyerang virus HIV di salah satu dari dua tempat:
a).
menjaga virus tetap berada di luar sel-T yang sehat
b).
mencegah sel-T yang terinfeksi untuk melepaskan sel virus baru.
Perawatan lain adalah
termasuk meningkatkan sistem kekebalan alami, supaya bisa melawan HIV. Ini
disebut ‘modulasi kekebalan.
Alasan mengapa gejala HIV
tidak muncul selama beberapa tahun, itu karena sistem kekebalan dalam
menjalankan tugas yang hebat selama melawan HIV. Obat-obat anti-viral terutama
diperuntukkan bagi mereka yang sistem kekebalannya sudah kewalahan terhadap
virus.
Obat anti virus / anti
viral untuk HIV atau AIDS terbagi 4 kelas yaitu :
·
Penghambat Fusi seperti
Enfuvirtide
·
Penghambat Nukleosida
pengubah transcriptase seperti Didanosine, Lamivudine, Stavudine, Zidovudine
·
Penghambat HIV Protease
seperti Ritonavir
·
Penghambat Non-Nukleosida
pengubah Transciptase seperti Nevirapine
Terapi tunggal dari obat
virus untuk HIV dan AIDS sangat tidak direkomendasikan. Kombinasi terapi dari
obat anti viral adalah sangat mendasar dan penting.
Gunakanlah selalu obat anti
virus ganda (tiga macam obat anti irus), termasuk ‘penghambat HIV protease’.
Strategi ini disebut HAART, singkatan dari ‘highly active anti-retroviral therapy’
(pengobatan anti-retroviral yang sangat aktif).
Ada beberapa kombinasi
yaitu :
3 macam obat anti virus
kelas “Penghambat Nukleosida pengubah transcriptase”.
2 obat anti virus kelas
Penghambat Nukleosida pengubah transcriptase dan 1 macam obat anti virus kelas
Penghambat HIV Protease
2 obat anti virus kelas
Penghambat Nukleosida pengubah transcriptase dan 1 macam obat anti virus kelas
Penghambat Non-Nukleosida pengubah Transciptase
Penghambat Fusi boleh
ditambahkan untuk mengoptimalkan kerja dari tiga kelas di atas.
2. Infeksi virus Herpes
Infeksi HSV(virus herpes
simpleks) tipe 1 : obat anti virus Asiklovir memberikan hasil yang baik untuk
infeksi oral-labial. Pada HSV ensefalitis, pemberian anti virus asikovir
injeksi dapat meningkatkan survival rate.
Untuk HSV tipe 1 yang
menimbulkan kerato-konjungtivitis, dapat diberikan an virus lokal pada mata
seperti idoksuridin 0.15.
Infeksi HSV tipe 2 ; tipe
ini biasanya menimbulkan herpes genitalis. Bentuk primer dari herpse genitalis
dapat diobati dengan obat anti virus asiklovir yang menghasilkan penyembuhan
dan hilangnya rasa nyeri lebih cepat.
Bentuk herpes genitalis
kambuhan/rekuren tidak dapat dihambat oleh obat anti virus asikovir. Pemberian
oral memberikan efek sedang.
3. Infeksi virus Varicella-zoster
Bentuk lazim pada anak-anak
biasanya ringan dan tidak membutuhkan obat anti virus. Ada kalanya penyakitnya
memberat, tertutama pada pasien yang disertai defisiensi imunologis. Untuk ini
diberikan obat nti virus asiklovir secara injeksi selama 5-7 hari.
4. Infeksi Cytomegalovirus (CMV)
Retinitis karena CMV pada
pasieAIDS diberi obat anti virus gansikovir.
5. Hepatitis
Untuk infeksi hepatitis B
kronis digunakan obat anti virus Entecavir untuk perawatannya.
Untuk infeksi kronis hepatitis C menggunakan
obat anti virus interferon-a. Yang sekarang sudah berkembang dengan penambahan
PEG agar lebih efektif PEG interferon dan pemakaiannya dipermudah dengan
peralatan khusus pula.
Untuk pemilihan obat anti
virus yang tepat ada baiknya anda harus periksakan diri dan konsultasi ke
dokter.
I. DIAGNOSIS DI LABORATORIUM
Deteksi, isolasi, hingga
analisis suatu virus biasanya melewati proses yang sulit dan mahal. Karena itu,
penelitian penyakit akibat virus membutuhkan fasilitas besar dan mahal,
termasuk juga peralatan yang mahal dan tenaga ahli dari berbagai bidang,
misalnya teknisi, ahli biologi molekular, dan ahli virus. Biasanya proses ini
dilakukan oleh lembaga kenegaraan atau dilakukan secara kerjasama dengan bangsa
lain melalui lembaga dunia seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
J. PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN
Karena biasanya
memanipulasi mekanisme sel induknya untuk bereproduksi, virus sangat sulit
untuk dibunuh. Metode pengobatan sejauh ini yang dianggap paling efektif adalah
vaksinasi, untuk merangsang kekebalan alami tubuh terhadap proses infeksi, dan
obat-obatan yang mengatasi gejala akibat infeksi virus.
Penyembuhan penyakit akibat
infeksi virus biasanya disalah-antisipasikan dengan penggunaan antibiotik, yang
sama sekali tidak mempunyai pengaruh terhadap kehidupan virus. Efek samping
penggunaan antibiotik adalah resistansi bakteri terhadap antibiotik. Karena
itulah diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan apakah suatu
penyakit disebabkan oleh bakteri atau virus.
BAB
III
MACAM
VIRUS MERUGIKAN DALAM KEHIDUPAN
Macam
Macam virus pada
Manusia -Nama Nama Virus yang merugikan Manusia
Jika dibandingkan dengan macam macam virus pada tanaman dan hewan, virus yang menyerang manusia jumlahnya jauh lebih banyak. Beberapa macam virus yang biasa menyerang manusia, di antaranya Virus Hepatitis, Virus Polio, Virus Variola dan Varicella, Virus Influenza, Virus Dengue, dan virus HIV.
A. Virus Hepatitis
Jika dibandingkan dengan macam macam virus pada tanaman dan hewan, virus yang menyerang manusia jumlahnya jauh lebih banyak. Beberapa macam virus yang biasa menyerang manusia, di antaranya Virus Hepatitis, Virus Polio, Virus Variola dan Varicella, Virus Influenza, Virus Dengue, dan virus HIV.
A. Virus Hepatitis
Virus
hepatitis merupakan jenis virus yang mampu menginfeksi
hati manusia. Virus yang sangat mematikan ini terdiri atas
beberapa macam, yakni hepatitis A, B, C, dan hepatitis E. Virus ini menyebar
melalui kotoran atau tinja yang memiliki kemungkinan masuk melalui
mulut bersamaan dengan makanan yang dimakannya.
B. Virus Polio
B. Virus Polio
Virus polio merupakan jenis virus yang termasuk ke dalam famili Picornaviridae yang tak lain adalah penyebab penyakit poliomeilitis. Virus ini menyebar melalui makanan atau pasokan air yang terkontaminasi langsung oleh virus ini. Virus yang kebal terhadap keadaan asam ini selalu menyerang bagian usus sehingga menyebabkan kerusakan jaringan dan mendatangkan penyakit diare pada yang mengidapnya.
C. Virus Variela dan Varicella
Virus
penyebab cacar api dan cacar air pada manusia ini termasuk
jenis virus yang tergolong unik. Virus ini hanya mampu
menjangkit penderitanya tak lebih dari dua kali. Virus ini biasa menyerang
saluran pembuluh darah kecil pada lapisan kulit, mulut, dan kerongkongan.
Efek yang ditimbulkan oleh virus ini adalah munculnya
ruam yang kemudian mengakibatkan luka yang berisi cairan.
D. Virus HIV
D. Virus HIV
Dari
sekian banyaknya macam-macam virus, HIV merupakan
jenis virus yang paling mematikan di dunia. sampai saat ini
belum ditemukan obat yang tepat untuk mengobat penyakit
AIDS yang disebabkan oleh virus ini. Virus HIV menyerang
system kekebalan tubuh penderitanya.
Virus
ini dapat ditularkan melalui beberapa cara, di antaranya melalui injeksi
langsung ke saluran darah dan kontak langsung antara
jaringan yang terluka (membrane mukosa) dengan cairan tubuh tertentu,
seperti air liur, darah, sekresi vagina, maupun ASI penderita HIV. Biasanya,
para pelaku seks bebas dan pecandu narkotika sangat rentan sekali terjangkiti virus tersebut.
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Virus
adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis.
Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan
memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular
untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat
dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah
kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi
semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau
kombinasi ketiganya. Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang
menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme
sel tunggal), sementara istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang
menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak
berinti sel).
Penelitian mengenai virus
dimulai dengan penelitian mengenai penyakit mosaik. Pada tahun 1883, Adolf Mayer
menemukan bahwa penyakit tersebut dapat menular. Mayer menyimpulkan bahwa
penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan
tidak dapat dilihat dengan mikroskop. Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky
menemukan bahwa getah daun tembakau yang sudah disaring dengan penyaring
bakteri masih dapat menimbulkan penyakit mosaik. Ivanowsky lalu menyimpulkan
dua kemungkinan, yaitu bahwa bakteri penyebab penyakit tersebut berbentuk
sangat kecil sehingga masih dapat melewati saringan, atau bakteri tersebut
mengeluarkan toksin yang dapat menembus saringan. Wendell Meredith Stanley dari
Amerika Serikat berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit mosaik yang
kini dikenal sebagai virus.
Struktur dan anatomi virus.
Model skematik virus berkapsid heliks (virus mosaik tembakau): 1. asam nukleat
(RNA), 2. kapsomer, 3. kapsid. Virus merupakan organisme subselular yang karena
ukurannya sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop
elektron. Virus terkecil berdiameter hanya 20 nm (lebih kecil daripada
ribosom), sedangkan virus terbesar sekalipun sukar dilihat dengan mikroskop
cahaya. Asam nukleat genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus
dapat terdiri dari DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau
RNA untai tunggal. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA,
dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal. Reproduksi
virus secara umum terbagi menjadi 2 yaitu siklus litik dan siklus lisogenik.
Klasifikasi Virus diantaranya
: Virus Penyerang Bakteri (Bakteriofage), Virus Protista Virus Tumbuhan, dan
Virus Hewan/Manusia. Selain itu juga, virus dapat diklasifikasi menurut
kandungan jenis asam nukleatnya yaitu pada RNA dan DNA. Pada virus RNA, dapat
berunting tunggal (umpamanya pikornavirus yang menyebabkan polio dan influenza)
atau berunting ganda (misalnya revirus penyebab diare); demikian pula virus DNA
(misalnya berunting tunggal oada fase φ × 174 dan parvorirus berunting ganda
pada adenovirus, herpesvirus dan pokvirus).
Contoh-contoh virus yaitu :
HIV (Human Immunodeficiency Virus) Termasuk salah satu retrovirus yang secara
khusus menyerang sel darah putih (sel T), Virus herpes merupakan virus ADN
dengan rantai ganda yang kemudian disalin menjadi mARN. Virus influenza dan
Paramyxovirus adalah semacam virus ARN yang selanjutnya mengalami replikasi
menjadi mARN penyebab penyakit campak dan gondong.
Beberapa virus ada yang
dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika. Melalui terapi gen, gen jahat
(penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus diubah menjadi gen baik
(penyembuh). David Sanders berhasil menjinakkan cangkang luar virus Ebola
sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pembawa gen kepada sel yang sakit
(paru-paru). Meskipun demikian, kebanyakan virus bersifat merugikan terhadap
kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan.
Penyakit pada manusia
akibat virus yang menyebabkan selesma menyerang saluran pernapasan, virus
campak menginfeksi kulit, virus hepatitis menginfeksi hati, dan virus rabies
menyerang sel-sel saraf. Begitu juga yang terjadi pada penyakit AIDS (acquired
immune deficiency syndrome), yaitu suatu penyakit yang mengakibatkan menurunnya
daya tahan tubuh penderita penyakit tersebut disebabkan oleh virus HIV yang
secara khusus menyerang sel darah putih. Selain itu, penyakit hewan akibat
virus yaitu penyakit tetelo penyebabnya adalah new castle disease virus (NCDV),
penyakit kuku dan mulutPenyakit kanker pada ayam oleh rous sarcoma virus (RSV)
dan penyakit rabies. Sedangkan penyakit tumbuhan akibat virus diantaranya :
penyakit mosaik, penyakit degenerasi pembuluh tapis pada jeruk, dan vein phloem
degeneration (CVPD).
Virus sangat sulit untuk
dibunuh. Metode pengobatan sejauh ini yang dianggap paling efektif adalah
vaksinasi, untuk merangsang kekebalan alami tubuh terhadap proses infeksi, dan
obat-obatan yang mengatasi gejala akibat infeksi virus. Selain itu, diperlukan
pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan apakah suatu penyakit disebabkan oleh
bakteri atau virus.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar