TUGAS BIOLOGI LENGKAP VERSI ABDUL GOFUR
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Keanekaragaman hayati adalah perbedaan
diantara makhluk hidup yang berbeda jenis, spesiesnya, dan perbedaan
ekosistemnya. Bagaimana keanekaragaman hayati terjadi ? keanekaragaman
hayatiterjadi karena adanya perbedaan sifat, seperti ukuran, bentuk, warna,
fungsi organ, tempat hidup (ekosistem) dan lain – lain.
Keanekaragaman hayati sangat penting
bagi kelangsungan dan kelestarian makhluk hidup. Keanekaragaman dapat terjadi
akibat proses evolusi dan adaptasi. Evolusi adalah perubahan yang terjadi dalam
waktu lama yang akan membentuk makhluk hidup yang berbeda dengan asalnya
sehingga akan menimbulkan spesies baru. Sedangkan adaptasi adalah proses
penyesuaian diri terhadap linkungan yang
berbeda akan menghasilkan makhluk hidup yang berbeda pula. Misalnya burug
galatik yang hidup di kepulauan Galapagos, pada mulanya burung galatik berasal
dari tempat yang sama di amerika selatan. Oleh karena hidupnya berpindah-pindah
dan menghuni tempat yang berbeda, lama kelamaan paruh burung galatik mengalami
perubahan sesuai dengan kondisi lingkungan baru.
B.
PERUMUSAN MASALAH
Dampak kegiantan
manusia terhadap keanekaragaman hayati.
Upaya pelestarian
Manfaat dari
pengembangan terhadap keanekaragaman hayati
C.
TUJUAN PENELITIAN
Mengetahui
macam-macam keanekaragaman hayati
Mengenal tingkat
keanekaragaman hayati
Mengenal
keanekaragaman hayati di indonesia
Manfaat dari
pengembangan terhadap keanekaragaman hayati
Dan cara pelestariann
BAB I
PENDAHULUAN
A. KEANEKARAGAMAN HAYATI
KONSEP KEANEKARAGAMAN HAYATI
Apabila Anda mendengar kata “Keanekaragaman”, dalam
pikiran anda mungkin akan terbayang kumpulan benda yang bermacam-macam, baik
ukuran, warna, bentuk, tekstur dan sebagainya. Bayangan tersebut memang tidak
salah. Kata keanekaragaman memang untuk menggambarkan keadaan bermacam-macam
suatu benda, yang dapat terjadi akibat adanya perbedaan dalam hal ukuran,
bentuk, tekstur ataupun jumlah.
Sedangkan kata “Hayati” menunjukkan sesuatu yang hidup.
Jadi keanekaragaman hayati menggambarkan bermacam-macam makhluk hidup
(organisme) penghuni biosfer.
Keanekaragaman hayati disebut juga “Biodiversitas”.
Keanekaragaman atau keberagaman dari makhluk hidup dapat terjadi karena akibat
adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan dan
sifat-sifat lainnya.
Sedangkan keanekaragaman dari makhluk hidup dapat
terlihat dengan adanya persamaan ciri antara makhluk hidup. Untuk memahami
konsep keseragaman dan keberagaman makhluk hidup pergilah Anda ke halaman
sekolah. Amati lingkungan sekitarnya! Anda akan menjumpai bermacam-macam
tumbuhan dan hewan. Jika Anda perhatikan tumbuhan-tumbuhan itu, maka Anda akan
menemukan tumbuhan-tumbuhan yang berbatang tinggi, misalnya: palem, mangga,
beringin, kelapa. Dan yang berbatang rendah, misalnya: cabe, tomat, melati,
mawar dan lain-lainnya. Ada tumbuhan yang berbatang keras, dan berbatang lunak.
Ada yang berdaun lebar, tetapi ada pula yang berdaun kecil, serta bunga yang
berwarna-warni. Begitu pula Anda akan menemukan tumbuhan-tumbuhan yang memiliki
kesamaan ciri seperti: tulang daun menyirip atau sejajar, sistem perakaran
tunggang atau serabut, berbiji tertutup atau terbuka, mahkota bunga
berkelipatan 3 atau 5 dan lain-lain. Begitu pula pada hewan-hewan yang Anda
temukan, terdapat hewan-hewan yang bertubuh besar seperti kucing, sapi, kerbau,
dan yang bertubuh kecil seperti semut serta kupu-kupu. Ada hewan berkaki empat,
seperti kucing. Berkaki dua seperti ayam. Berkaki banyak seperti lipan dan
luwing. Juga akan tampak burung yang memiliki bulu dan bersayap.
Di samping itu, Anda juga akan menemukan hewan yang
hidupnya di air seperti: ikan mas, lele, ikan gurame. Dan hewan-hewan yang
hidup di darat seperti kucing, burung dan lain-lain. Ada hewan yang tubuhnya
ditutupi bulu seperti burung, ayam. Ada yang bersisik seperti ikan gurame, ikan
mas, dan ada pula yang berambut seperti kucing, kelinci dan lain-lain.
Dari hasil pengamatan atau observasi di halaman sekolah,
Anda telah menemukan adanya keseragaman dan keberagaman pada makhluk hidup.
Untuk lebih memahami uraian diatas, berikut ini adalah
tingkat keanekaragaman hayati :
Keanekaragaman hayati tidak saja terjadi antar jenis,
tetapi dalam satu jenis pun terdapat keanekaragaman. Adanya perbedaan warna,
bentuk, dan ukuran dalam satu jenis disebut variasi.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang
tingkatan keanekaragaman hayati, simak uraiannya berikut ini:
1. Keanekaragaman Hayati
Tingkat Gen
Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati tingkat
gen? Untuk menemukan jawaban ini, cobalah amati tanaman bunga mawar. Tanaman
ini memiliki bunga yang berwarna-warni, dapat berwarna merah, putih atau
kuning. Atau pada tanaman mangga, keanekaragaman dapat Anda temukan antara lain
pada bentuk buahnya, rasa, dan warnanya.
Demikian juga pada hewan. Anda dapat membandingkan ayam
kampung, ayam hutan, ayam ras, dan ayam lainnya. Anda akan melihat
keanekaragaman sifat antara lain pada bentuk dan ukuran tubuh, warna bulu dan
bentuk pial (jengger).
Keanekaragaman warna bunga pada tanaman mawar. Bentuk,
rasa, warna pada buah mangga, serta keanekaragaman sifat, warna bulu dan bentuk
pial pada ayam, ini semua disebabkan oleh pengaruh perangkat pembawa sifat yang
disebut dengan gen. Semua makhluk hidup dalam satu spesies/jenis memiliki
perangkat dasar penyusun gen yang sama. Gen merupakan bagian kromosom yang
mengendalikan ciri atau sifat suatu organisme yang bersifat diturunkan dari
induk/orang tua kepada keturunannya.
Gen pada setiap individu, walaupun perangkat dasar
penyusunnya sama, tetapi susunannya berbeda-beda bergantung pada masing-masing induknya.
Susunan perangkat gen inilah yang menentukan ciri atau sifat suatu individu
dalam satu spesies.
Apa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman gen?
Perkawinan antara dua individu makhluk hidup sejenis merupakan salah satu
penyebabnya. Keturunan dari hasil perkawinan memiliki susunan perangkat gen
yang berasal dari kedua induk/orang tuanya. Kombinasi susunan perangkat gen
dari dua induk tersebut akan menyebabkan keanekaragaman individu dalam satu
spesies berupa varietas-varietas (varitas) yang terjadi secara alami atau
secara buatan.
Keanekaragaman yang terjadi secara alami adalah akibat adaptasi atau penyesuaian diri setiap individu dengan lingkungan, seperti pada rambutan. Faktor lingkungan juga turut mempengaruhi sifat yang tampak (fenotip) suatu individu di samping ditentukan oleh faktor genetiknya (genotip). Sedangkan keanekaragaman buatan dapat terjadi antara lain melalui perkawinan silang (hibridisasi), seperti pada berbagai jenis mangga.
Keanekaragaman yang terjadi secara alami adalah akibat adaptasi atau penyesuaian diri setiap individu dengan lingkungan, seperti pada rambutan. Faktor lingkungan juga turut mempengaruhi sifat yang tampak (fenotip) suatu individu di samping ditentukan oleh faktor genetiknya (genotip). Sedangkan keanekaragaman buatan dapat terjadi antara lain melalui perkawinan silang (hibridisasi), seperti pada berbagai jenis mangga.
Perbedaan sifat pada jenis mangga dapat Anda amati pada
tabel berikut:
No.
|
Mangga
|
Bentuk
Buah
|
Rasa
|
arima
|
1.
2. 3. |
golek
kuini gedong |
lonjong
panjang
bulat telur, besar bulat, kecil |
manis
manis lebih manis |
tidak
wangi
wangi tidak wangi |
Pada manusia juga terdapat keanekaragaman gen yang
menunjukkan sifat-sifat berbeda, antara lain ukuran tubuh (besar, kecil,
sedang); warna kulit (hitam, putih, sawo matang, kuning); warna mata (biru,
hitam, coklat), serta bentuk rambut (ikal, lurus, keriting). Cobalah perhatikan
diri Anda sendiri! Ciri atau sifat apa yang Anda miliki? Sesuaikan dengan
uraian di atas?
2. Keanekaragaman Hayati
Tingkat Jenis (spesies)
Dapatkah Anda membedakan antara tumbuhan kelapa aren,
nipah dan pinang? Atau membedakan jenis kacang-kacangan, seperti kacang tanah,
kacang buncis, kacang kapri, dan kacang hijau? Atau Anda dapat membedakan
kelompok hewan antara kucing,harimau, singa dan citah? Jika hal ini dapat Anda
bedakan dengan benar, maka paling tidak sedikitnya anda telah mengetahui
tentang keanekaragaman jenis.
Untuk mengetahui keanekaragaman hayati tingkat jenis pada
tumbuhan atau hewan, anda dapat mengamati, antara lain ciri-ciri fisiknya.
Misalnya bentuk dan ukuran tubuh,warna, kebiasaan hidup dan lain-lain.
Contoh, dalam keluarga kacang-kacangan, antara lain;
kacang tanah, kacang kapri, kacang hijau dan kacang buncis. Di antara jenis
kacang-kacangan tersebut Anda dapat dengan mudah membedakannya, karena antara
mereka ditemukan ciri-ciri yang berbeda antara ciri satu dengan yang lainnya.
Misalnya ukuran tubuh atau batang (ada yang tinggi dan pendek); kebiasaan hidup
(tumbuh tegak, ada yang merambat), bentuk buah dan biji, warna biji, jumlah
biji, serta rasanya yang berbeda.
Contoh lain, keanekaragaman pada keluarga kucing. Di
kebun binatang, Anda dapat mengamati hewan harimau, singa, citah dan kucing.
Walaupun hewan-hewan tersebut termasuk dalam satu
familia/suku Felidae, tetapi diantara mereka terdapat perbedaan-perbedaan sifat
yang mencolok. Misalnya, perbedaan warna bulu, tipe lorengnya, ukuran tubuh,
tingkah laku, serta lingkungan hidupnya.
Cobalah Anda perhatikan perbedaan sifat dari hewan
berikut ini :
No.
|
Ciri-ciri
|
Kucing
|
Harimau
|
Singa
|
Citah
|
1.
2. 3. |
Ukuran
tubuh
Warna bulu Tempat hidup |
Kecil
Hitam, putih, kuning Hutan, rumah |
Besar
Hitam, putih, kuning Hutan |
Besar
Hitam, putih, kuning Hutan |
Sedang
Hitam/ putih Pohon |
Demikian pula pada kelompok tumbuhan yang tumbuh di
dataran tinggi dan dataran rendah akan memperlihatkan perbedaan-perbedaan sifat
pada tinggi batang, daun dan bunga. Contohnya kelapa, aren, pinang, dan lontar,
seperti tampak pada tabel pengamatan berikut ini.
No
|
Ciri-ciri
|
Kelapa
|
Aren
|
Pinang
|
Lontar
|
1.
|
Tinggi
Batang
|
>30m
|
25m
|
25
|
15-30m
|
2.
|
Daun
|
-Panjang tangkai daun 75-150cm
-Helaian daun 5m, ujungruncing dan keras |
-Panjang
tangkai daun 150cm
|
Tangkai
daun pendek
|
-Panjang
tangkai daun 100cm
-Helaian daun bulat, tepi daun bercangap menjari |
3.
|
Bunga
|
Tongkol
|
Tongkol
|
Tongkol
|
Bulir
|
Gambar 2. Keanekaragaman pada suku Palmae
Dari contoh-contoh di atas, Anda dapat mengetahui ada
perbedaan atau variasi sifat pada kucing, harimau, singa dan citah yang
termasuk dalam familia/suku Felidae. Variasi pada suku Felidae ini menunjukkan
keanekaragaman pada tingkat jenis.
Hal yang sama terdapat juga pada tanaman kelapa, aren,
pinang, dan lontar yang termasuk suku Palmae atau Arecaceae.
Di lingkungan manapun Anda di muka bumi ini, maka Anda
akan menemukan makhluk hidup lain selain Anda. Semua makhluk hidup berinteraksi
atau berhubungan erat dengan lingkungan tempat hidupnya.
Lingkungan hidup meliputi komponen
biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik
meliputi berbagai jenis makhluk hidup mulai yang bersel satu (uni seluler)
sampai makhluk hidup bersel banyak (multi seluler) yang dapat dilihat langsung
oleh kita.
Komponen abiotik meliputi iklim, cahaya,
batuan, air, tanah, dan kelembaban. Ini semua disebut faktor fisik. Selain
faktor fisik, ada faktor kimia, seperti salinitas (kadar garam), tingkat
keasaman, dan kandungan mineral.
Baik komponen biotik maupun komponen abiotik sangat
beragam atau bervariasi. Oleh karena itu, ekosistem yang merupakan interaksi
antara komponen biotik dengan komponen abiotik pun bervariasi pula.
Di dalam ekosistem, seluruh makhluk hidup yang terdapat
di dalamnya selalu melakukan hubungan timbal balik, baik antar makhluk hidup
maupun makhluk hidup dengan lingkungnnya atau komponen abiotiknya. Hubungan
timbal balik ini menimbulkan keserasian hidup di dalam suatu ekosistem. Apa
yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman tingkat ekosistem? Perbedaan letak
geografis antara lain merupakan faktor yang menimbulkan berbagai bentuk
ekosistem.
Gambar 2. Keanekaragaman ekosistem (a) padang rumput (b)
padang tundra (c) gurun pasir
Perbedaan letak geografis menyebabkan perbedaan iklim.
Perbedaan iklim menyebabkan terjadinya perbedaan temperature, curah hujan,
intensitas cahaya matahari, dan lamanya penyinaran. Keadaan ini akan
berpengaruh terhadap jenis-jenis flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang
menempati suatu daerah.
Di daerah dingin terdapat bioma Tundra. Di tempat ini
tidak ada pohon, yang tumbuh hanya jenis lumut. Hewan yang dapat hidup, antara
lain rusa kutub dan beruang kutub. Di daerah beriklim sedang terdpat bioma
Taiga. Jenis tumbuhan yang paling sesuai untuk daerah ini adalah tumbuhan
conifer, dan fauna/hewannya antara lain anjing hutan, dan rusa kutub.
Pada iklim tropis terdapat hutan hujan tropis. Hutan
hujan tropis memiliki flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang sangat kaya dan
beraneka ragam. Keanekaragaman jenis-jenis flora dan fauna yang menempati suatu
daerah akan membentuk ekosistem yang berbeda. Maka terbentuklah keanekaragaman
tingkat ekosistem.
Totalitas variasi gen, jenis dan ekosistem menunjukkan
terdapat pelbagai variasi bentuk, penampakan, frekwensi, ukuran dan sifat
lainnya pada tingkat yang berbeda-beda merupakan keanekaragaman hayati.
Keanekaragaman hayati berkembang dari keanekaragaman
tingkat gen, keanekaragaman tingkat jenis dan keanekaragaman tingkat ekosistem.
Keanekaragaman hayati perlu dilestarikan karena didalamnya terdapat sejumlah
spesies asli sebagai bahan mentah perakitan varietas-varietas unggul.
Kelestarian keanekaragaman hayati pada suatu ekosistem akan terganggu bila ada
komponen-komponennya yang mengalami gangguan.
Gangguan-gangguan terhadap komponen-komponen ekosistem
tersebut dapat menimbulkan perubahan pada tatanan ekosistemnya. Besar atau
kecilnya gangguan terhadap ekosistem dapat merubah wujud ekosistem secara
perlahan-lahan atau secara cepat pula. Contoh-contoh gangguan ekosistem ,
antara lain penebangan pohon di hutan-hutan secara liar dan perburuan hewan
secara liar dapat mengganggu keseimbangan ekosistem. Gangguan tersebut secara
perlahan-lahan dapat merubah ekosistem sekaligus mempengaruhi keanekaragaman
tingkat ekosistem. Bencana tanah longsor atau letusan gunung berapi, bahkan
dapat memusnahkan ekosistem. Tentu juga akan memusnahkan keanekaragaman tingkat
ekosistem. Demikian halnya dengan bencana tsunami.
BAB II
ISI/PEMBAHASAN
A. KEANEKARAGAMAN HAYATI
INDONESIA
Tahukah Anda, bahwa Indonesia merupakan salah satu dari
tiga Negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi? Dua negara lainnya
adalah Brazil dan Zaire. Tetapi dibandingkan dengan Brazil dan Zaire, Indonesia
memiliki keunikan tersendiri. Keunikannya adalah disamping memiliki
keanekragaman hayati yang tinggi, Indonesia mempunyai areal tipe Indomalaya
yang luas, juga tipe Oriental, Australia, dan peralihannya. Selain itu di
Indonesia terdapat banyak hewan dan tumbuhan langka, serta hewan dan tumbuhan endemik
(penyebaran terbatas).
Untuk lebih memahami materi tersebut, silakan Anda simak
uraian mengenai keaneragaman hayati yang terdapat di Indonesia berikut ini!
Indonesia terletak di daerah tropik sehingga memiliki
keanekaragaman hayati yang tinggi dibandingkan dengan daerah subtropik (iklim
sedang) dan kutub (iklim kutub). Tingginya keanekaragaman hayati di Indonesia
ini terlihat dari berbagai macam ekosistem yang ada di Indonesia, seperti:
ekosistem pantai, ekosistem hutan bakau, ekosistem padang rumput, ekosistem
hutan hujan tropis, ekosistem air tawar, ekosistem air laut, ekosistem savanna,
dan lain-lain. Masing-masing ekosistem ini memiliki keaneragaman hayati
tersendiri.
Tumbuhan (flora) di Indonesia merupakan bagian dari
geografi tumbuhan Indo-Malaya. Flora Indo-Malaya meliputi tumbuhan yang hidup
di India, Vietnam, Thailand, Malaysia, Indonesia, dan Filipina. Flora yang
tumbuh di Malaysia, Indonesia, dan Filipina sering disebut sebagai kelompok
flora Malesiana.
Hutan di daerah flora Malesiana memiliki kurang lebih
248.000 species tumbuhan tinggi, didominasi oleh pohon dari familia
Dipterocarpaceae, yaitu pohon-pohon yang menghasilkan biji bersayap.
Dipterocarpaceae merupakan tumbuhan tertinggi dan membentuk kanopi hutan.
Tumbuhan yang termasuk famili Dipterocarpaceae misalnya Keruing ( Dipterocarpus
sp), Meranti (Shorea sp), Kayu garu (Gonystylus bancanus), dan Kayu kapur
(Drybalanops aromatica).
Hutan di Indonesia merupakan bioma hutan hujan tropis
atau hutan basah, dicirikan dengan kanopi yang rapat dan banyak tumbuhan liana
(tumbuhan yang memanjat), seperti rotan. Tumbuhan khas Indonesia seperti durian
(Durio zibetinus), Mangga (Mangifera indica), dan Sukun (Artocarpus sp) di
Indonesia tersebar di Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Sulawesi.
Sebagai negara yang memiliki flora Malesiana apakah di
Malaysia dan Filipina juga memiliki jenis tumbuhan seperti yang dimiliki oleh
Indonesia? Ya, di Malaysia dan Filipina juga terdapat tumbuhan durian, mangga,
dan sukun. Di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa terdapat tumbuhan endemik
Rafflesia. Tumbuhan ini tumbuh di akar atau batang tumbuhan pemanjat sejenis
anggur liar, yaitu Tetrastigma.
Bagaimana dengan wilayah Indonesia bagian timur? Apakah
jenis tumbuhannya sama? Indonesia bagian timur, tipe hutannya agak berbeda.
Mulai dari Sulawesi sampai Irian Jaya (Papua) terdapat hutan
non?Dipterocarpaceae. Hutan ini memiliki pohon-pohon sedang, diantaranya
beringin (Ficus sp), dan matoa (Pometia pinnata). Pohon matoa merupakan
tumbuhan endemik di Irian.
Selanjutnya, mari kita lihat hewan (fauna) di Indonesia.
Hewan-hewan di Indonesia memiliki tipe Oriental (Kawasan Barat Indonesia) dan
Australia (Kawasan Timur Indonesia) serta peralihan. Hewan-hewan di bagian
Barat Indonesia (Oriental) yang meliputi Sumatera, Jawa, dan Kalimantan,
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.
|
Banyak
species mamalia yang berukuran besar, misalnya gajah, banteng, harimau,
badak. Mamalia berkantung jumlahnya sedikit, bahkan hampir tidak ada.
|
2.
|
Terdapat
berbagai macam kera, misalnya: bekantan, tarsius, orang utan.
|
3.
|
Terdapat
hewan endemik, seperti: badak bercula satu, binturong (Aretictis binturang),
monyet (Presbytis thomari), tarsius (Tarsius bancanus), kukang (Nyeticebus
coucang).
|
4.
|
Burung-burung
memiliki warna bulu yang kurang menarik, tetapi dapat berkicau. Burung-burung
yang endemik, misalnya: jalak bali (Leucopsar nothschili), elang jawa, murai
mengkilat (Myophoneus melurunus), elang putih (Mycrohyerax latifrons).
|
Sekarang mari kita lanjutkan dengan hewan-hewan yang
terdapat di Kawasan Indonesia Timur. Jenis-jenis hewan di Indonesia bagian
timur, yaitu Irian, Maluku, Sulawesi, Nusa Tenggara, relatif sama dengan
Australia. Ciri-ciri hewannya adalah:
1.
|
Mamalia
berukuran kecil
|
2.
|
Banyak
hewan berkantung
|
3.
|
Tidak
terdapat species kera
|
4.
|
Jenis-jenis
burung memiliki warna yang beragam
|
Irian Jaya (Papua) memiliki hewan mamalia berkantung,
misalnya: kanguru (Dendrolagus ursinus), kuskus (Spiloeus maculatus). Papua
juga memiliki kolek si burung terbanyak, dan yang paling terkenal adalah burung
Cenderawasih (Paradiseae sp). Di Nusa Tenggara, terutama di pulau Komodo,
terdapat reptilian terbesar yaitu komodo (Varanus komodoensis).
Sedangkan daerah peralihan meliputi daerah di sekitar
garis Wallace yang terbentang dari Sulawesi sampai kepulauan Maluku, jenis
hewannya antara lain tarsius (Tarsius bancanus), maleo (Macrocephalon maleo),
anoa, dan babi rusa (Babyrousa babyrussa).
Adapun
manfaat keanekaragaman hayati adalah sebagai berikut:
Manfaat
dari pengembangan keanekaragaman hayati antara lain :
Manfaat dalam Ekonomi
Jenis hewan (fauna)
dan tumbuhan (flora) dapat diperbarui dan dimanfaatkan secara berkelanjutan.
Beberapa jenis kayu memiliki manfaat bagi kepentingan masyarakat Indonesia
maupun untuk kepentingan ekspor, misalnya saja kayu jati jika di ekspor akan
menghasilkan devisa bagi negara. Beberapa tumbuhan juga dapat dijadikan sebagai
sumber makanan yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin serta ada tumbuhan
yang dapat dimanfaatkan sebagai obat-oabatan dan kosmetika. Sumber daya yang
berasal dari hewan dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan dan untuk kegiatan
industri. Dua pertiga wilayah Indonesia adalah perairan yang dapat dijadikan
sumber daya alam yang bernilai ekonomi. Laut, sungai, dan tambak merupakan
sumber-sumber perikanan yang berpotensi ekonomi. Beberapa jenis diantaranya
dikenal sebagai sumber bahan makanan yang mengandung protein.
Manfaat
dalam Ekologi
Keanekaragaman
hayati merupakan komponen ekosistem yang sangat penting, misalnya hutan hujan
tropis. Hutan hujan tropis memiliki nilai ekologis atau nilai lingkungan yang
penting bagi bumi, antara lain: a. Merupakan paru-paru bumi Kegiatan
fotosintesis hutan hujan tropis dapat menurunkan kadar karbondioksida (CO2) di
atmosfer, yang berarti dapat mengurangi pencemaran udara dan dapat mencegah
efek rumah kaca. b. Dapat menjaga kestabilan iklim global, yaitu mempertahankan
suhu dan ke lembaban udara. Selain berfungsi untuk menunjuang kehidupan
manusia, keanekaragaman hayati memiliki peranan dalam mempertahankan
keberlanjutan ekosistem. Masing-masing jenis organisme memiliki peranan dalam
ekosistemnya. Peranan ini tidak dapat digantikan oleh jenis yang lain. Sebagai
contoh, burung hantu dan ular di ekosistem sawah merupakan pemakan tikus. Jika
kedua pemangsa ini dilenyapkan oleh manusia, maka tidak ada yang mengontrol
populasi tikus. Akibatnya perkembangbiakan tikus meningkat cepat dan di
mana-mana terjadi hama tikus.
Manfaat dalam Farmasi
Manusia
telah lama menggunakan sumber daya hayati untuk kepentingan medis. Selain
pengobatan tradisional, pengobatan moderenpun sangat tergantung pada keragaman
hayati terutama tumbuhan dan mikroba. Sumber daya dari tanaman liar, hewan dan
mikroorganisme juga sangat penting dalam pencarian bahan-bahan aktif bidang
kesehatan. Banyak obat-obatan yang digunakan saat ini berasal dari tanaman;
beberapa antibiotik, berasal dari mikroorganisme, dan struktur kimia baru
ditemukan setiap saat.
Manfaat
dalam Ilmu pengetahuan dan Teknologi
Kekayaan
aneka flora dan fauna sudah sejak lama dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu
pengetahuan. Hingga saat ini masih banyak jenis hewan dan tumbuhan yang belum
dipelajari dan belum diketahui manfaatnya. Dengan demikian keadaan ini masih
dapat dimanfaatkan sebagai sarana pengembangan pengetahuan dan penelitian bagi
berbagai bidang pengetahuan. Misalnya penelitian mengenai sumber makanan dan
obat-obatan yang berasal dari tumbuhan. Keanekaragaman hayati merupakan lahan
penelitian dan pengembangan ilmu yang sangat berguna untuk kehidupan manusia.
Masih banyak yang bisa dipelajari tentang bagaimana memanfaatkan sumber daya hayati
secara lebih baik, bagaimana menjaga dasar genetik dari sumber daya hayati yang
terpakai, dan bagaimana untuk merehabilitasi ekosistem yang terdegradasi.
Daerah alami menyediakan laboratorium yang baik sekali untuk studi seperti ini,
sebagai perbandingan terhadap daerah lain dengan penggunaan sistem yang
berbeda, dan untuk penelitian yang berharga mengenai ekologi dan evolusi.
Habitat yang tidak dialih fungsikan seringkali penting untuk beberapa
pendekatan tertentu, menyediakan kontrol yang diakibatkan oleh perubahan
mengenai sistem pelelolaan yang berbeda dapat diukur dan dilakukan
Di
negara kita Indonesia, keanekaragaman hayati merupakan sumber daya yang penting
bagi pembangunan nasional. Sejumlah besar sektor perekonomian nasional
tergantung secara langsung ataupun tak langsung dengan keanekaragaman
flora-fauna, ekosistem alami dan fungsi-fungsi lingkungan yang dihasilkannya.
Keanekaragaman hayati ini juga merupakan anugerah terbesar bagi masyarakat
Indonesia karena Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki
keanekaragaman hayati terbesar di dunia. Manfaat yang dapat diperoleh dari
besarnya keanekaragaman hayati bagi masyarakat kita antara lain adalah (1)
Merupakan sumber kehidupan, penghidupan dan kelangsungan hidup bagi umat manusia,
karena potensial sebagai sumber pangan, papan, sandang, obat-obatan serta
kebutuhan hidup yang lain (2) Merupakan sumber ilmu pengetahuan dan tehnologi
(3) Mengembangkan sosial budaya umat manusia. Pemanfaatan keanekaragaman hayati
bagi masyarakat ini harus dilakukan secara berkelanjutan yaitu manfaat yang
tidak hanya untuk generasi sekarang tetapi juga untuk generasi yang akan
dating. Oleh karena itu, mari kita lestarikan keanekaragaman hayati yang ada di
sekitar kita agar dapat dimanfaatkan oleh generasi yang akan datang.
BAB III
A . KESIMPULAN
Keanekaragaman hayati atau biodiversitas (Bahasa Inggris: biodiversity) adalah suatu
istilah pembahasan yang mencakup semua bentuk kehidupan, yang secara ilmiah
dapat dikelompokkan menurut skala organisasi biologisnya, yaitu mencakup gen, spesies tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme serta ekosistem dan proses-proses ekologi dimana bentuk kehidupan ini merupakan
bagiannya. Dapat juga diartikan sebagai kondisi keanekaragaman bentuk kehidupan
dalam ekosistem atau bioma tertentu. Keanekaragaman hayati
seringkali digunakan sebagai ukuran kesehatan sistem biologis.
Keanekaragaman
hayati tidak terdistribusi secara merata di bumi; wilayah tropis memiliki keanekaragaman hayati yang
lebih kaya, dan jumlah keanekaragaman hayati terus menurun jika semakin jauh
dari ekuator.
Keanekaragaman
hayati yang ditemukan di bumi adalah hasil dari miliaran tahun proses evolusi. Asal muasal kehidupan belum diketahui
secara pasti dalam sains. Hingga sekitar 600 juta tahun yang lalu, kehidupan di
bumi hanya berupa archaea, bakteri, protozoa, dan organisme uniseluler lainnya sebelum organisme multiseluler muncul dan menyebabkan ledakan
keanekaragaman hayati yang begitu cepat, namun secara periodik dan eventual
juga terjadi kepunahan secara besar-besaran akibat aktivitas bumi, iklim, dan luar angkasa.
Jenis
keanekaragaman hayati
- Keanekaragaman
genetik (genetic diversity); Jumlah total informasi genetik yang
terkandung di dalam individu tumbuhan, hewan dan mikroorganisme yang mendiami
bumi.
- Pengertiannya
keanekaragaman gen adalah faktor pengatur sifat yang terdapat dalam sel
makhluk hidup.gen diwariskan orang tua (induk) pada keturunannya.
- Keanekaragaman
jenis(spesies) (species diversity); Keaneraragaman organisme hidup
di bumi (diperkirakan berjumlah 5 - 50 juta), hanya 1,4 juta yang baru
dipelajari.
- Pengertian
keanekaragaman jenis(spesies) adalah Keanekaragaman hayati yang dapat
ditunjukkan dengan adanya beraneka macam jenis mahluk hidup baik yang
termasuk kelompok hewan, tumbuhan dan mikroba.
- Keanekaragaman
ekosistem (ecosystem diversity); Keanekaragaman habitat, komunitas
biotik dan proses ekologi di biosfer
atau dunia laut.
- Pengertian
keanekaragaman ekosistem adalah Keanekaragaman tingkat ini dapat
ditunjukkan dengan adanya variasi dari ekosistem di biosfir.
Ketiga
macam keanekaragaman tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain.
Ketiganya dipandang sebagai suatu keseluruhan atau totalitas yaitu sebagai
keanekaragaman hayati.
B. SARAN - SARAN
Didalam kehidupan didunia ini
terdapat berbagai jenis keanekaragaman hayati, yaitu terdiri dari manusia,
hewan, dan tumbuhan yang beranekaragam. adapun beberapa usaha yang dapat
dilakukan untuk memperbaiki dan melestarikan keanekaragaman hayati tersebut
seperti penghijauan(reboisasi), pemuliaan, pelestarian in situ maupun ex situ
serta penegakan hukum dan kebijakan nasional dan internasional.
Penghijauan
(reboisasi)
Reboisasi
atau penghijuan dapat menigkatkan keanekaragaman hayati dengan cara menanam
pohon-pohon baru di lingkungan yang kritis. Tindakan reboisasi ini tentunya
harus diikuti perawatan tanaman supaya tujuan penghijauan dapat tercapai.
Pemuliaan
Pemuliaan
adalah usaha membuat varietas unggul dengan cara melakukan perkawinan silang.
Usaha pemuliaan akan menghasilkan varian baru. Oleh sebab itu, pemuliaan hewan
dan tumbuhan dapat meningkatkan keanekaragaman gen.
Pelestarian
in situ
Pelestarian
insitu adalah pelestarian didalam habitan aslinya, misalnya mendirikan cagar
aalm ujung kulon dan taman nasional komodo.
Pelestarian
ex situ
Adalah
pelesstarian diluar habitat aslinya , misalnya penangkaran hewan didalam kebun
binatang contohnya taman ragunan dan taman safari bogor
Penegakan hukum
Adapun penegakan
hukum dan kebijakan nasional dan internasional ini sebenarnya tergantung kepada
masing-masing wilayah.
DAFTAR PUSTAKA
SUMBER
:
http://www.scribd.com/doc/17734355/23/A-Manfaat-Keanekaragaman-Hayati
http://id.wikipedia.org/wiki/Keanekaragaman_hayati
biologilover.files.wordpress.com/2008/.../keanekaragaman-hayati2.d.
http://www.pintugerbang.net/id/mod/book/view.php?id=55&chapterid=11
http://afrizaldaonk.blogspot.com/2011/01/dampak-kegiatan-manusia-terhadap.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Keanekaragaman_hayati
Komentar
Posting Komentar