ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN HIPERTENSI untuk 3 diagnosa
ASUHAN
KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN HIPERTENSI
1. A. PENGKAJIAN
1. Data Demografi
a)
Identitas pasien
Nama
: Ny.N
Jenis
kelamin
: Perempuan
Umur
: 54 tahun
Alamat
: Dusun Kembang Sari karimunting
Agama
: Islam
Bangsa/suku
: Melayu
Pekerjaan
: Ibu rumah
tangga
Status
perkawinan :
Menikah
Ruangan
: Kelas III St.Lukas
No
RM
: 092137
Tanggal
masuk
: 21 Januari
2013
Tanggal
pengkajian : 21 Januari 2013
Diagnosa
: Hipertensi
b)
Penanggung jawab
Nama
: Tn.H
Pekerjaan
: PNS
Alamat
: Dusun Kembang Sari karimunting
Hub dengan
Px : Suami
1. Riwayat Kesehatan
Pasien
1. Riwayat kesehatan
masa lalu
Px sudah pernah masuk
rumah sakit karena penyakit hipertensi sebulan yang lalu
1. Riwayat Kesehatan
Sekarang
1)
Keluhan Utama
Saat pengkajian px
mengeluh kepalanya pusing dan nyeri, tangan dan kaki kesemutan, badan terasa
lemah, cepat lelah jika beraktivitas dan tidak bisa tidur.
2)
Alasan masuk rumah sakit
Satu hari sebelum
masuk rumah sakit, px mengeluh pusing dan nyeri kepala kuat sehingga pada
tanggal 21 januari 2013 px masuk rumah sakit karena nyeri kepala tidak hilang
1. Riwayat Kesehatan
Keluarga
Px mengatakan bahwa
ayah dan ibunya juga menderita penyakit Hipertensi sama dengan px.
1. Genogram
Mengetahui silsilah
keluarga dalam bentuk diagram dan mengetahui riwayat penyakit dalam
keluarga.
Ket
:
laki laki
Perempuan
Laki laki meninggal
Perempuan meninggal
Pasien
1. Pola Fungsi Kesehatan
2. Pola Nutrisi
SMRS : Px makan 3-4
x/hari dengan porsi cukup habis
MRS : Px
makan 2 x/hari dan tidak habis hanya setengah porsi karena tidak ada nafsu
makan
1. Pola Minum
SMRS : Px minum air
putih 7 gelas / hari
MRS : Px minum
air putih 5 -6 gelas / hari
1. Pola istirahat tidur
SMRS : px tidur 7-8
jam / hari dengan nyenyak
MRS : px tidur
3-4 jam/ hari dan sering terbangun karena sakit kepala
1. Pola aktivitas
SMRS : Dapat
melakukan aktivitas secara mandiri tetapi mudah lelah dan pusing
MRS : aktivitas
dibantu keluarga sebagian ; kekamar mandi, makan, dan ganti pakaian
1. Pola kebersihan
SMRS : Px mandi 3 x
sehari
MRS : Px mandi
2 xsehari dibantu oleh keluarganya dengan dilap air hangat.
1. Pola Eliminasi
SMRS : BAB 1-2 x /
hari
BAK 4 x/ hari
MRS : BAB belum
ada dalam 2 hari
BAK 4x/ hari
1. Pola Nyeri
P
: Pada saat bangun
Q
: tertusuk tusuk
R
: Kepala
S
: berat 7
T
: sering
1. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Umum :
1)
Keadaan Umum : GCS :
E=4 V=5 M=6
2)
Kesadaran
: composmentis
3)
Tanda-tanda vital : TD = 160 / 110
mmHg
RR = 20 X/ menit
S =
36,5®c
N = 70
x/ menit
4)
Skala Nyeri : 7
5)
Pemeriksaan anggota tubuh (secara head to toe) dengan cara inspeksi, palpasi,
perkusi dan auskultasi.
·
Kepala
: Bentuk simetris, rambut lurus, tidak terdapat lesi, tidak terdapat benjolan.
·
Wajah
: Bentuk wajah bulat, alis simetris dan agak tipis.
·
Mata
: Mata simetris, Sklera non ikterik, konjungtiva non anemis, reaksi pupil
isokor.
·
Telinga
: Telinga simetris, tidak terdapat lesi dan tidak terdapat serumen.
·
Hidung
: Bentuk simetris, tidak ada sekret, tidak ada polip, dan penciuman baik.
·
Mulut
: Bibir simetris dan agak mukosa bibir kering, tidak terdapat radang mukosa,
dan pada tengggorokan tidak terdapat pembengkakan.
·
Abdomen
:
Inspeksi : Bentuk
abdomen datar
Perkusi :
terdengar suara normal timpani
Palpasi : tidak
terdapat nyeri tekan
Auskultasi :
terdengar bising usus 7 x/ menit
·
Dada
Paru-paru
Inspeksi : Bentuk
dada simetris
Palpasi : tidak
terdapat benjolan dan nyeri tekan
Perkusi : terdengar
bunyi dullnes pada daerah ( ICS 1 – ICS 7 )
Auskultasi :
Terdengar bunyi vesikuler pada lapang paru-paru ( ICS 1- ICS 7 )
Jantung :
Inspeksi : terlihat
pulsasi
Palpasi : Ictus
cordis teraba ICS 5
Perkusi : terdengar
bunyi dullnes di ICS 1 – ICS 7
Auskultasi :
Terdengar bunyi Lup dup
·
Integumen
: warna kulit sawo matang, tidak terdapat lesi dan tangan kulit elastis
·
Ekstremitas
:
5555
4444
4444
5555
Dekstra sinistra
6)
Data Psikologi
Konsep diri
: Px terkadang tidak mau di ajak bicara dan
terkadang tidak mau menjawab pertanyaan perawat
Status
emosi : Klien dapat mengendalikan emosinya
Gaya komunikasi :
Menggunakan bahasa Verbal
Pola
koping : Px terkadang menutup diri dan
dalam pemecahan
masalahnya
meminta pendapat dengan anaknya
Pola interaksi
: Klien berinteraksi dengan keluarga dan perawat
7)
Data Sosial
Pendidikan
: Klien tamat SMP
Pekerjaan
: Swasta
Hubungan sosial
: Klien bersosialisasi dengan masyrakat
Gaya
hidup : Klien jarang
berolahraga dan tidak memperhatikan
pola
makannya
8)
Data Spiritual
Klien beragama islam
SMRS : Klien rajin
sholat tepat waktu
MRS : Klien tidak
pernah sholat
9)
Data Penunjang
Pemeriksaan
Laboratirium tanggal 26 Januari 2013
HB
|
11.2
|
Gr ℅
|
Lk: 14-18 Pr: 12-18
|
Leukosit
|
3,670
|
mm3
|
4000-11000
|
Eritrosit
|
4,8
|
Juta mm3
|
Lk:4,5-5,5 pr: 4,5
|
Trombosit
|
338.000
|
Mm3
|
150.000-400.000
|
Hematokrit
|
35
|
%
|
Lk: 40-50 pr: 31-45
|
10)
Pengobatan
1. IVFD RL 20 tpm
Indikasi :
mengembalikan keseimbangan elektrolit pada keadaan dehidrasi dan syok hipovolemik.
Ringer laktat menjadi kurang disukai karena menyebabkan hiperkloremia dan
asidosis metabolik, karena akan menyebabkan penumpukan asam laktat yang tinggi
akibat metabolisme anaerob.
Kontraindikasi :
hipernatremia, kelainan ginjal, kerusakan sel hati, asidosis laktat
Efek samping :
Reaksi-reaksi yang mungkin terjadi karena larutannya atau cara pemberiannya
termasuk timbulnya panas, infeksi pada tempat penyuntikan, trombosis vena atau
flebitis yang meluas dari tempat penyuntikan, ekstravasasi.
1. Ceftriaxone 2 x 1
gram (iv)
Indikasi :
Infeksi-infeksi yang disebabkan oleh patogen yang sensitif terhadap
Ceftriaxone, seperti: infeksi saluran nafas, infeksi THT, infeksi saluran
kemih, sepsis, meningitis, infeksi tulang, sendi dan jaringan lunak, infeksi
intra abdominal, infeksi genital (termasuk gonore), profilaksis perioperatif,
dan infeksi pada pasien dengan gangguan pertahanan tubuh.
Kontraindikasi :
Hipersensitif terhadap cephalosporin dan penicillin (sebagai reaksi alergi
silang).
Efek samping : Reaksi
hipersensitivitas (urticaria, pruritus, ruam, reaksi parah seperti anaphylaxis
bisa terjadi); Efek GI (diare, N/V, diare/radang usus besar); Efek lainnya
(infeksi candidal)
1. Amlodipine 1x 10 Mg
tab
Indikasi : Amlodipine
digunakan untuk pengobatan hipertensi, angina stabil kronik, angina vasospastik
(angina prinzmetal atau variant angina). Amlodipine dapat diberikan sebagai
terapi tunggal ataupun dikombinasikan dengan obat antihipertensi dan antiangina
lain.
Kontraindikasi :
Amlodipine tidak boleh diberikan pada pasien yang hipersensitif terhadap
amlodipine dan golongan dihidropiridin lainnya.
Efek samping :
Fatigue, nyeri, peningkatan atau penurunan berat badan.
1. Captopril 2×1 25 mg
tab
Indikasi :
Pengobatan hipertensi ringan sampai sedang. Pada hipertensi berat
digunakan bila terapi standar tidak efektif atau tidak dapat digunakan.
Pengobatan gagal jantung kongestif, digunakan bersama dengan diuretik dan bila
mungkin dengan digitalis.
Kontra indikasi :
Penderita yang hipersensitif terhadap Captopril atau penghambat ACE lainnya
(misalnya pasien mengalami angioedema selama pengobatan dengan penghambat ACE
lainnya)..
Efek samping : •
Proteinuria, peningkatan ureum darah dan kreatinin.
·
•
Idiosinkrasi, rash, terutama pruritus.
·
•
Neutropenia, anemia, trombositopenia.
·
•
Hipotensi.
1. Diit bubur lunak dan
rendah garam
1. B. Analisa
Data
No.
|
Data
Fokus
|
Etiologi
|
Masalah
|
1
|
DS :
- Px mengatakan
pusing dan nyeri di daerah kepala dan kaki kesemutan
Do:
- px meringis
– px tampak gelisah
Hh Td
: 160/110
Nh
N : 105 x / menit
M
S : 36,1’C
T
RR :20x/menit
P = hipertensi
Q = tertusuk tusuk
R =
kepala
S =skala 7
T = Saat
bergerak
|
Peningkatan
tekanan darah
â
Vasokontriksi
pembuluh darah
â
Peredaran
darah ke seluruh tubuh berkurang sehingga
suplai o2 ke otak berkurang
â
peningkatan
tekanan intra kranial
â
Nyeri
kepala
|
Nyeri
akut
|
2
|
DS = px mengatakan
tidak bisa beraktivitas karena pusing, cepat lelah, dan badan terasa lemah
Do = px
dibantu oleh keluarga jika ingin melakukan aktivitas
|
Peningkata
tekanan darah
â
Vasokontriksi
pembuluh darah
â
Suplai
o2 berkurang
â
Kemampuan
melakukan aktivitas berkurang
↓
Intoleransi
aktivitas
|
Intoleransi
aktivitas
|
3
|
DS = px mengatakan
susah untuk tidur, sering terbangun karena kepala pusing dan Cuma tidur 3-4
jam per hari
DO= mata px
cekung dan agak bengkak
|
Saraf
simpatis terangsang untuk mengaktivasi RAS dan mengaktivasi tubuh
â
REM
menurun
â
Pasien
terjaga
↓
Perubahan
pola tidur
|
Perubahan pola
tidur
|
DAFTAR MASALAH
No
|
Diagnosa
Keperawatan
|
Tanggal masalah
|
paraf
|
|
Muncul
|
Teratasi
|
|||
1
|
Nyeri akut ( sakit
kepala ) berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral ditandai
dengan :
DS : Px mengatakan
pusing dan nyeri di daerah kepala dan kaki kesemutan
Do:
– px meringis
– px tampak gelisah
Hh
TD : 160/110
Nh
N : 105 x / menit
M
S : 36,1’C
T
RR :20x/menit
Nyeri kepala yang di rasakan px :
P = saat bangun dan
beraktivitas
Q = tertusuk tusuk
R =
kepala
S =skala 7
T = Saat bergerak
|
21 januari 2013
|
24 januari 2013
|
|
2
|
Gangguan pola tidur
berhubungan dengan nyeri pada kepala ditandai dengan :
DS = px mengatakan
tidak bisa beraktivitas karena pusing, cepat lelah, dan badan terasa lemah
Do = px dibantu
oleh keluarga jika ingin melakukan aktivitas
|
21 januari 2013
|
24 januari 2013
|
|
3
|
Resiko tinggi
penurunan curah jantung berhubungan dengan vasokonstriksi pembuluh darah
ditandai dengan :
DS = px mengatakan
susah untuk tidur, sering terbangun karena kepala pusing dan Cuma tidur 3-4
jam per hari
DO = px
gelisah, mata px cekung dan agak
bengkak
|
21 januari 2013
|
24 januari 2013
|
|
C.RENCANA
DAN ASUHAN KEPERAWATAN
No.
|
Rasional
|
NOC
|
NIC
|
Rasional
|
1.
|
nyeri b/d:
peningkatan tekanan vaskuler serebral yang ditandai dengan
DS =
-Px mengatakan
kepalanya pusing
- Px mengatakan
nyeri pada kepala
DO =
-Px tampak gelisah
-skala nyeri px 7
|
Masalah nyeri
teratasi
Tujuan :
setelah dilakukan tindakan keperawatan 3×24 jam nyeri teratasi
dengan
KH:
-Nyeri berkurang
-px tampak rileks
-px tidak lagi
mengeluh sakit kepala
TK: sebagian
|
Manajemen nyeri
1.guidance
-kaji tingkat dan
lokasi nyeri
2.support
-berikan posisi
yang nyaman bagi px
3.teaching
-Ajarkan px teknik
relaksasi
4. Dev. Environment
-ciptakan
lingkungan yang kondusif
5.collaboration
-kolaborasi dgn
dokter dalam pemberian obat analgetik
|
-Mengetahui tingkat
dan lokasi nyeri
-membantu px
memberikan rasa aman dan nyaman
-untuk mengurangi
rasa nyeri
- memberikan rasa
aman dan nyaman
-mempercepat
penyebuhan dan menguragi nyeri melalui obat analgetik
|
2
|
Intoleransi
aktivitas b/d peningkatan tekanan darah yg ditandai :
DS : px mengatakan tidak bisa beraktivitas karena pusing DO : semua aktivitas dibantu oleh keluarga |
NOC : integritas
kulit kembali normal
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3×24 jam,integritas kulit kembali normal dg K.H :
- pasien dapat
kembali beraktivitas dengan normal secara mandiri
|
NIC : pengendalian
integritas kulit
1. Guidance :
– kaji pola
aktivitas
2. Support :
- bantu px untuk
merubah posisi secara berkala
3.
Teaching :
- ajarkan px untuk
melakukan aktivitas ringan
4. Environment :
- ciptakan suasana
yang aman dan nyaman
5. Collaboration:
- kolaborasi dgn
dokter u/ terapi obat dan menentukan aktivitas sementara
|
-mengetahui tingkat
aktivitas pasien
-untuk mencegah
iritasi
-melatih pasien
untuk melakukan aktivitas
- memberikan rasa
aman dan nyaman kepada pasien
-agar aktivitas yang dijalano tidak semakin membahayakan kondisi px |
3
|
Perubahan pola
tidur b/d nyeri pada kepala yang ditandai :
DS : px mengatakan susah tidur pada malam hari
DO: – mata pasien
cekung dan ada lingkaran hitam pada mata pasien
|
NOC : intoleransi
aktivitas dapat teratasi/dikontrol
Tujuan: setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 3×24 jam, masalah teratasi dgn
K.H :
- px dapat
tidur nyenyak dan mata tidak lagi cekung akibat kurang tidur
|
NIC : Manajemen
aktivitas
1. Guidance :
- kaji TTV pasien
2.
Support :
– bantu
px utk mengubah posisi senyaman mungkin
3. Teaching :
- ajarkan px untuk melakukan
tehnik relaksasi
4. Environment :
- batsi pengunjung
sesuai dengan keadaan klinis pasien
5. Collaboration :
- kolaborasi dgn
dokter dalam pemberian obat tidur dan analgetik
|
- menyesuaikan
intervensi yang akan diberikan
- posisi yang
nyaman dapat membantu pasien mencoba untuk lebih rileks
-melatih px agar
bisa lebih rileks dan nyaman
- agar krbutuhan
tidur pasien terpenuhi dengan adanya lingkungan yang nyaman
-membantu
mengurangi nyeri dan pola tidur normal px
|
D.CATATAN
PERKEMBANGAN
No.
|
Tgl/Jam
|
Implementasi
dan Rasional
|
Paraf
|
Evaluasi
|
paraf
|
1
|
21-1-2013
08.45
10.00
12.00
|
1. mengkaji skala
nyeri kepada px
R/Nyeri dirasakan
pada daerah kepala dengan skala 7
1. memberikan obat sesuai
instruksi dokter : ranitidine 1 amp,cefotaxime 1 amp dan amlodipine 10 mg
R/pasien menerima
dan tidak terjadi alergi
1. mengkaji TTV
TD=160/110mmhg
RR=20x/menit
N=72x/menit
S=36,1’c
|
|
S : Px mengatakan
masih pusing dan nyeri pada kepala
O : px tampak lemah
TTV
TD=160/110mmhg
RR=20x/menit
N=72x/menit
S=36,1’c
P : Hipertensi
Q : tertusuk tusuk
R : kepala
S : skala 7
T : pada saat
bergerak
A : masalah nyeri
belum teratasi
P : intervensi
dilanjutkan.
|
|
2
|
08.50
12.00
12.10
|
1. mengkaji pola tidur
px
R/px mengatakan
sulit tidur jam tidur Cuma 3-4 jam
1. Observasi TTV
TD : 160/110 mmHg
RR : 20X/MENIT
N : 72X/menit
S : 36.1c
3.mengatur posisi tidur px
R/px merasa nyaman dan rileks
|
|
S : px mengatakan
sulit tidur dan sering terbangun
O : mata px cekung
dan terdapat lingkaran hitam pada mata
TTV
TD : 160/110 mmHg
RR : 20X/MENIT
N : 72X/menit
A : masalah pola
tidur belum teratasi
P : intevensi
dilanjutkan
|
|
3
|
08.50
12.12
13.00
|
1. Mengkaji aktivitas
px
R/ px belum
dapat bergerak
1. Membantu px untuk
mengubah posisi secara berkala
R/ agar px istrhat
dengan nyaman
1. Memberikan suasana
yang kondusif
R/ agar px nyaman
|
|
S : px mengatakan
masih belum bisa beraktivitas karena nyeri
O : px masih
lemah dan berbaring di tempat tidur
A : Masalah
intoleransi aktivitas belum teratasi
P : intervensi
dilanjutkan
|
|
1
|
22-1-2013
22.00
06.00
06.05
06.10
|
1.Obervasi px dan
membatasi jumlah pengunjung
R/ pasien belum
tidur
2.Mengobservasi TTV
px
R/TD :140/90
S : 36’C
3.mengkaji tingkat
nyeri
R/px merasakan
nyeri dengan skala 5
4.mengajarkan
tehnik relaksasi pada p
R/px mengerti dan
mengikuti
|
|
S : px mengatakan
masih pusing dan nyeri dgan skala 5
O : px tampak lemah
- P :
Hipertensi
- Q :
rasa tertusuk
- R :
tengkuk kepala
- S :
skala nyeri 5
- T :
pada saat bergerak
A : masalah nyeri
teratasi sebagian
P : Intervensi
dilanjutkan
|
|
2
|
22.10
24.00
06.00
06.15
|
1. Mengatur posisi
tidur px senyaman mungkin
R/pasien mengikuti instruksi
1. Memberikan obat
sesuai instruksi dokter.cefotaxime 1 amp iv.
2. Mengobservasi TTV
PX
R/ px
menerima TD : 140/90 s:36’c
1. Memberikan th/po
amlodipine 10 mg sesuai instruksi dokter
|
|
S : px mengatakan
masih sulit tidur
O : mata pxcekung
dan terdapat lingkaran hitam
A : masalah pola
tidur teratasi sebagian
P : Intervensi
dilanjutkan.
|
|
3
|
22.05
06.17
06.20
06.45
|
1. Mengkaji aktivitas
px
R/ px sudah bisa
sedikit menggerakan kakinya dengan hati-hati
1. Mengajarkan px
aktivitas ringan
R/ px menerima
dengan menggerakkan kaki
1. Membantu mengubah
posisi px secra berkala
R / px menerima
1. Mengganti cairan
infus px RL 20 tpm
|
|
S : px mengatakan
masih sulit beraktivitas
O : px masih lemah,
terpasang infus Rl, Aktivitas px dibantu keluarga
A : Masalah intoleransi
aktivitas belum teratasi
P : Intervensi
dilanjutkan
|
|
1
|
23-1-2013
21.10
21.12
06.00
06.05
|
1. Mengkaji tingkat
nyeri px
R/ px mengatakan
nyeri dengan skala 4
1. Mengatur posisi
tidur pasien dengan posisi semi fowler
R/ px mulai merasa
nyaman dan lebih rileks
1. Mengobservasi ttv
R/ pasien menerima
TD : 140/90
S : 36’1
1. Mengajarkan tehnik
relaksasi napas dalam
R/px mengikuti dan
merasa nyaman
|
|
S : px mengatakan
masih pusing dan nyeri berkurang
O : px tampak lemah
- P :
hipertensi
- Q :
tertusuk tusuk
- R :
kepala
- S :
skala nyeri 4
- T :
pada saat bergerak
A : masalah nyeri
teratasi sebagian
P : Intervensi
dilanjutkan
|
|
2
|
24 .00
05.55
06.00
06.10
06.15
|
1. Memberikan terapi
injeksi sesuai instruksi dokter
R/ – cefotaxime
1amp (iv)
1. Mengkaji pola tidur
px
R/ px mengatakan
masih sulit untuk tidur
1. Mengobservasi TTV
R/ TD : 140/90 S:
36,1
1. Mengganti cairan
infus RL 20 Tpm
2. memberikan terapi
obat sesuai instruksi dokter TPM Amplodipine 10 mg (oral)
Captopril 2×1 25
mg tab
|
|
S : px mengatakan
masih sulit untuk tidur
O : mata px
cekung karena kurang tidur
A : masalah pola
tidur teratasi sebagian
P : Intervensi
dilanjutkan
|
|
3
|
21.00
05.45
05.50
06.00
|
1. Mengkaji aktivitas
px
R/ px sudah mampu
duduk & menggerakkan kaki
1. Mengajarkan px
aktivitas ringan
R/ px mengerti
1. Membantu mengubah
posisi px secra berkala
R / px mengikuti
1. Mengkaji TTV
R/ TD : 120/80 mmHg
RR : 22 x/mnt
N : 78x/mnt
T : 37 ◦C
|
|
S : px mengatakan
sudah mulai beraktivitas
O : terpasang infus
RL, aktivitas px sebagian di bantu keluarga
A : Masalah
intoleransi aktivitas teratasi sebagian
P : Intervensi di
lanjutkan
|
|
Komentar
Posting Komentar