MEMAHAMI PUISI MELALUI ALIRAN IMPRESIONISME VERSI ABDUL GOFUR

A.    Pengertian
Impresionisme adalah suatu gerakan seni dari abad 19 yang Karakteristik utamanya adalah kuatnya goresan kuaswarna-warna cerah (bahkan banyak sekali pelukis impresionis yang mengharamkan warna hitam karena dianggap bukan bagian dari cahaya)komposisi terbukapenekanan pada kualitas pencahayaansubjek-subjek lukisan yang tidak terlalu menonjol, dan sudut pandang yang tidak biasa.

B.     Ciri-Ciri
Ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh aliran impresionisme
1.         Goresan kuas pendek dan tebal dengan gaya mirip sketsa, untuk memberikan kemudahan pelukis menangkap esensi subjek daripada detailnya.
2.         Warna didapat dengan sesedikit mungkin pencampuran pigmen cat yang digunakan. Diharapkan warna tercampur secara optis oleh retina
3.         Bayangan dibuat dengan mencampurkan warna komplementer (Hitam tidak digunakan sebagai bayangan).
4.         Cat tidak ditunggu kering untuk ditimpa dengan warna berikutnya.
5.         Pengolahan sifat transparansi cat dihindari.
6.         Meneliti sedetail mungkin sifat pantulan cahaya dari suatu objek untuk kemudian diterapkan di dalam lukisan.
7.         Dikerjakan di luar ruangan (en plein air)
Sebenarnya ciri ini hampir bisa ditemui di aliran-aliran lain, tetapi hanya impresionisme lah yang memiliki ciri tersebut secara keseluruhan dengan sengaja.

C.     Sejarah
Pada awalnya tidak hanya lukisan still life dan potret saja yang dibuat di dalam ruangan, tetapi juga pemandangan. Hal inilah yang kemudian mendorong seniman impresionis untuk menemukan bahwa ada kesan yang berbeda didapatkan jika lukisan dibuat di area terbuka dengan langsung mengamati objek yang dibuat. Mereka memakai goresan warna-warna pendek, pecah, dan sekaligus murni (dengan arti tidak disengajakan untuk dicampur di atas palet) untuk memberikan nyawa kepada lukisan. Penekanan lukisan kemudian bergeser kepada kesan keseluruhan daripada detail-detail objek tertentu.
Impresionisme menjadi pelopor berkembangnya aliran-aliran seni modern lain seperti Post-Impresionisme, Fauvisme, and Kubisme.




D.    Tokoh-Tokoh
Terdapat banyak sekali tokoh-tokoh yang menganut aliran impresionisme, namun yang akan di bahas pada makalah ini adalah tokoh-tokoh yang berperan dalam Aliran Impresionisme adalah sebagai berikut :
1.         Frederic Bazille
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiG1nyDNxZ6SHpMUUUfI4QOTmCsnW25z4HZ8ntcsDWG3SyjRqFpvb_rYdOdNnLNRs8-6aILZpDIvGfRmIU3hKIxuohfJ_ibNz3F4tAAkLohAoxpdchRy6igDtGwoC54fHa2uwlrj8yOhPQ/s1600/200px-Fr%25C3%25A9d%25C3%25A9ric_Bazille_004.jpg
2.         Paul Cessane
506px-Paul_Cézanne_160.jpg
 








https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLCRBD_e8w9UNqND55hyphenhyphenGG5X6P4_eOuuH1VUfLSlYsGvV_GCFxImHrfb4JQxvtUThW-I479fFVpnL8xAu1SSdHcxCsL6Hygfv6pfFWiaKqtiMpI__tsdZF1cZaX_cC2JUZ1y3ggtmP9bQ/s320/285px-Edgar_Degas_self_portrait_1855.jpeg3.         Edgar Degas







https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgppllWDoubwKgNDNPcRQuwjGEwRERRWdb_IdvLXpU9Ru3MoAMVggxp4voEdUfvNqvXQmoPsV9diHzoiNSFMUZ5C6ckV7zQ3VF8dk5KtP3aUQUqVFF2Z0z0-PaMkuhmGwkFLYIuiN6jy4U/s1600/200px-Claude_Monet_1899_Nadar_crop.jpg4.         Claude Monet                                                          



MEMAHAMI PUISI MELALUI ALIRAN IMPRESIONISME
Penulis: Abdul Gofur

Puisi adalah karya seni yang puitis. Puitis dikonotasikan mengandung nilai yang khusus dan punya arti yang dalam. Dalam karya sastra, aspek puitis dapat disebut puitis bila hal itu membangkitkan perasaan, menarik perhatian, menimbulkan tanggapan yang jelas, dan menimbulkan keharuan. Aspek puitis dalam puisi dapat dicapai dengan bermacam-macam cara, misalnya dengan bentuk visual seperti tipografi, susunan bait; dengan bunyi seperti persajakan, asonansi, aliterasi, kiasan bunyi, lambang rasa, dan orkestrasi; dengan diksi seperti bahasa kiasan, sarana retorika, unsur-unsur ketatabahasaan, gaya bahasa, dan sebagainya. Dalam mencapai aspek kepuitisan itu, penyair mempergunakan banyak cara secara bersamaan untuk mendapatkan jaringan efek puitis sebanyak-banyaknya.

Salah satu sastrawan yang menggabungkan berbagai aspek puitis dalam puisinya adalah Sitor Situmorang. Sitor Situmorang merupakan salah seorang penyair angkatan 45 yang cukup banyak melahirkan karya sastra –terutama puisi– dengan ciri khasnya berupa pilihan kata yang banyak merefleksikan kesepian dirinya. Bentuk puisi Sitor banyak berkiblat kepada puisi lama seperti pantun, dan syair. Pengaruh sastra Eropa “The Tale of Two Continents” yang ditulis oleh Baudelaire juga turut mempengaruhi karya-karya Sitor, terutama dalam hal pemilihan struktur kebahasaan seperti lambang, kiasan, dan diksi. Hal itulah yang membuat banyak sastrawan menganggap sosok Sitor sebagai penyair liris pendebah kesepian, keterasingan dalam bentuk-bentuk simbolis.

            Memahami puisi-puisi Sitor Situmorang sebenarnya tidaklah terlalu rumit. Bahkan bisa dikatakan gampang, karena susunan kata dan frase Sitor segera meninggalkan gema di hati dan kepala. Dalam setiap karyanya, Sitor Situmorang tidak akan pernah lepas dari kedekatannya kepada bunyi alam atau nyanyian anak.

Namun, jangan lekas mengatakan Sitor Situmorang sebagai penyair kuno hanya karena ia selalu merasa terikat dengan penggunaan bentuk puisi lama, seperti pantun dan soneta. Sebenarnya Sitor pun telah banyak menulis puisi-puisi yang bersentuhan langsung dengan masa lampau dan tradisi masa kini.

Sitor Situmorang dalam kumpulan sajaknya “Biksu Tak Berjubah” merefleksikan dirinya ke dalam setiap puisinya. Corak impresi atau biasa disebut aliran impresionisme tampak jelas tertulis dalam tiap larik. Oleh karena itu, penulis memfokuskan pembahasan puisi-puisi Sitor Situmorang ke dalam telaah penyair dan kenyataan sejarah berdasarkan aliran impresionisme.
Aliran impresionisme adalah gaya penceritaan penyair yang menjadi ciri karakteristik sebuah karya sastra yang menggambarkan kesan pribadi penyair terhadap kenyataan hidup. Apa yang dikemukakan dalam sajak adalah kesan penyair setelah menghayati kenyataan hidup itu. Adapun obyek kenyataan hidup itu dapat berupa manusia, peristiwa, benda, dan sebagainya. Namun perlu diingat bahwa kenyataan itu bukan hanya digambarkan apa adanya, namun lebih dari itu harus menimbulkan kesan, atau bertujuan untuk mengemukakan kesan atau maksud pribadi penyair.


Penulis merasa perlu melakukan fokus analisis untuk menyederhanakan konsep pemikiran tentang Sitor dan karya-karyanya. Penulis memilih aliran impresonisme sebagai kedekatan atas karakterisitik setiap puisinya karena setelah penulis telaah kembali sajak-sajak dalam BTB, hampir keseluruhan sajak Sitor beraliran impresionisme. Penulis menghubungkan aliran impresionisme sebagai garis besar dari telaah enam puisi yang penulis bahas. Penulis tidak menutup pembahasan tentang tema, amanat, serta struktur fisik ataupun batin dalam analisis penulis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

soal pramuka tali temali

Tugas Meresum Perjalanan Obat Dalam Tubuh Manusia versi Abdul Gofur

SOAL AKIDAH AKHLAK VERSI ABDUL GOFUR