MAKALAH PENGERTIAN CERPEN TERBARU VERSI ABDUL GOFUR
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
Cerpen termasuk salah satu jenis karangan
narasi, narasi merupakan karangan berupa rangkaian peristiwa yang terjadi dalam
satu kesatuan waktu. Selain cerpen, karangan yang tergolong kedalam jenis
narasi adalah novel, roman, dan semua karya prosa imajinatif.
Karangan jenis ini bermaksud menyajikan peristiwa atau
mengisahkan apa yang telah terjadi dan bagaimana suatu peristiwa terjadi.
Selain berdasarkan fakta, kejadiannya boleh berupa
sesuatu yang dikhayalkan oleh penulis dan dihidupkan dalam alam fantasi yang
sama sekalijauh dari realita kehidupan.
1. 2. Pembatasan masalah
Dalam makalah ini hanya meneliti tentang pengertian cerpen,
ciri-ciri cerpen, unsur intrinsik serta ekstrinsik cerpen, dan perbedaan antara
cerpen, novel, dan roman.
1. 3. Tujuan
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
- Mengetahui
pengertian cerpen.
- Mengetahui ciri-ciri cerpen.
- Dapat membedakan antara cerpen, novel, dan roman.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Cerpen
1. Menurut Wikipedia
:
2. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia :
Cerita pendek apabila diuraikan menurut kata
yang membentuknya berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sebagai
berikut : cerita artinya tuturan yang membentang bagaimana terjadinya suatu
hal, sedangkan pendek berarti kisah pendek (kurang dari 10.000 kata) yang
memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam
situasi atau suatu ketika ( 1988 : 165 ).
3. Menurut Susanto
dalam Tarigan (1984 : 176) :
cerita pendek adalah cerita yang panjangnya
sekitar 5000 kata atau kira-kira 17 halaman kuarto spasi rangkap yang terpusat
dan lengkap pada dirinya sendiri.
4. Menurut Sumardjo dan Saini (1997 : 37) :
cerita pendek adalah cerita atau parasi
(bukan analisis argumentatif) yang fiktif (tidak benar-benar terjadi tetapi
dapat terjadi dimana saja dan kapan saja, serta relatif pendek).
Dari beberapa pendapat di atas, dapat simpulkan bahwa
yang dimaksud dengan cerita pendek adalah karangan nasihat yang bersifat fiktif
yang menceritakan suatu peristiwa dalam kehidupan pelakunya relatif singkat
tetapi padat.
B. Ciri-ciri Cerpen
Ø Ciri-ciri cerita pendek menurut pendapat Sumarjo dan
Saini (1997 : 36) sebagai berikut.
Ceritanya pendek ;
Ceritanya pendek ;
·
Bersifat rekaan
(fiction)
·
Bersifat naratif,
dan
·
Memiliki kesan
tunggal
Ø Pendapat lain mengenai ciri-ciri cerita pendek di
kemukakan pula oleh Lubis dalam Tarigan (1985 : 177) sebagai berikut.
·
Cerita Pendek
harus mengandung interprestasi pengarang tentang konsepsinya mengenai
kehidupan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
·
Dalam sebuah
cerita pendek sebuah insiden yang terutama menguasai jalan cerita.
·
Cerita pendek
harus mempunyai seorang yang menjadi pelaku atau tokoh utama.
·
Cerita pendek
harus satu efek atau kesan yang menarik.
Ø Menurut
Morris dalam Tarigan (1985 : 177), ciri-ciri cerita pendek adalah sebagai
berikut.
·
Ciri-ciri utama
cerita pendek adalah singkat, padu, dan intensif (brevity, unity, and
intensity).
·
Unsur-unsur cerita
pendek adalah adegan, toko, dan gerak (scena, character, and action).
·
Bahasa cerita
pendek harus tajam, sugestif, dan menarik perhatian (incicive, suggestive, and
alert).
Ø Jadi, ciri-ciri cerpen secara umum adalah :
1.Tidak lebih dari 10.000 kata ( selesai dalam "
sekali duduk"/15-30 menit.)
2. Besifat Fiksi
3. Fokus cerita pada satu kejadian tunggal
4. Terbatas pada hal-hal yang penting saja
5. Perwatakan tokoh digambarkan sekilas
6. Alur yang digunakan alur rapat
7. Konflik yang ditampilkan tidak menimbulkan perubahan nasib tokohnya
2. Besifat Fiksi
3. Fokus cerita pada satu kejadian tunggal
4. Terbatas pada hal-hal yang penting saja
5. Perwatakan tokoh digambarkan sekilas
6. Alur yang digunakan alur rapat
7. Konflik yang ditampilkan tidak menimbulkan perubahan nasib tokohnya
C. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen
1. Unsur Intrinsik
a. Tema
Tema adalah salah
satu unsur pembangun cerpen, yaitu gagsan utama yang terkandung dalam suatu
karya sastra dan yang mendasari terciptanya karya sastra tersebut. Tema seperti
akar bagi pohon, dari situlah sebuah cerita berkembang.
b. Alur
Alur merupakan
struktur penceritaan dalam cerpen yang di dalamnya berisi rangkaian kejadian
atau peristiwa yang disusun berdasarkan hubungan sebab akibat (kausalitas) dan
logis.
Tahapan alur:
· Tahapan permulaan
· Tahapan pertikaian (konflik)
· Tahapan perumitan
· Tahapan puncak (klimaks)
· Tahapan peleraian
· Tahapan akhir
c. Latar / setting
Latar
adalah tempat, waktu atau keadaan alam atau cuaca terjadinya suatu peristiwa.
Wiyanto (2005:82) membedakan latar sebagai
berikut:
1. Latar
tempat, yaitu tempat peristiwa dalam cerita itu terjadi.
2. Latar
waktu, yaitu kapan peristiwa dalam cerita itu terjadi.
3. Latar
suasana, yaitu suasana yang mendukung peristiwa dalam cerita tersebut. Suasana
ini dapat berbentuk suasana bathin, seperti perasaan bahagia atau sedih, juga
dapat berupa suasana lahir, seperti sepi atau hiruk pikuk.
d. Tokoh dan Penokohan
Setiap cerita mempunyai tokoh dan yang ditokohkan seperti dalam kehidupan nyata karena pada dasarnya
karya sastra dapat disebut sebagai mimetic (tiruan) dari kehidupan nyata. Tokoh dan penokohannya atau gambaran karakter tokoh
tersebut merupakan unsur yang sangat penting dalam sbuah cerita.
e. Sudut Pandang
Sudut
pandang adalah cara pengarang menempatkan dirinya dalam cerita yang ditulisnya.
Sudut
pandang dibedakan menjadi 2 pola utama :
1. Pola orang pertama
Kedudukan pengarang dapat dikategorikan
menjadi 3 macam :
· Pengarang sebagai tokoh utama
· Pengarang sebagai pengamat tidak langsung
· Pengarang sebagai pengamat langsung
2. Pola Orang ketiga
Secara eksplisit memakai kata ganti dia, ia
atau nama orang.
Dalam pola ini pengarang dapat diibaratkan
sebagai dalang, orang yang bercerita tetapi tanpa harus terlibat dengan
peristiwa yang dialami tokoh-tokoh yang diceritakannya. Pola ini dibedakan
menjadi 2 tipe:
· Sudut pandang serba tahu
· Sudut pandang terarah
Sementara itu, Harry Shaw (1972:293) membagi
sudut pandang menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:
1. Pengarang menggunakan sudut sudut pandang dan kata ganti
orang pertama, mengisahkan apa yang terjadi dengan dirinya dan mengungkapkan
perasaannya dengan kata-kata sendiri.
2. Pengarang menggunakan sudut pandang tokoh bawahan. Is
lebih banyak mengamati dari luar daripada terlihat I dalam cerita. Pengarang
biasanya menggunakan kata ganti orang ketiga.
3. Pengarang menggunakan sudut pandang impersonal. Ia sama
sekali berdiri di luar cerita. Ia serba lihat, serba dengar, dan serba tahu. Is
melihat sampai ke dalam pikiran tokoh dan mampu mengisahkan rahasia bathin yang
paling dalam dri tokoh.
f. Amanat
Amanat adalah
pesan moral yang ada di dalam cerita.
2. Unsur Ekstrinsik
Unsur Ekstrinsik adalah unsur yang
mendukung dari luar cerita tersebut. Contoh unsur-unsur ekstrinsik, yaitu :
1. Biografi Pengarang
2. Sosial Budaya
3. Moral
4. Agama
1. Biografi Pengarang
2. Sosial Budaya
3. Moral
4. Agama
D. Jenis-jenis Cerpen
Jenis-jenis cerpen ada 3, yaitu :
Ø Cerpen
Kedaerahan
Contoh : - Rumah untuk Kemenakan
- Gampong
- Orang kaya baru, dll.
Ø Cerpen Nasional
Contoh : - Jalan Soeprapto
- Jiwa yang Terguncang
- Senyuman Terakhir, dll.
Ø Cerpen Pop
Contoh : - Perempuan disimpang
Tiga
- Roda Kehidupan
- Pelabuhan Makin Jauh
- Anggap Auk Bulan
- Kisah dikantor Pos, dll.
E. Perbedaan Roman, Novel, dan Cerpen
No
|
Unsur
|
Roman
|
Novel
|
Cerpen
|
1
|
Alur
|
Kompleks
|
Kompleks
|
Sederhana
|
2
|
Konflik
|
Mengubah nasib tokoh secara tragis
|
Mengubah nasib tokoh
|
Tidak mengubah nasib tokoh
|
3
|
Panjang cerita
|
Menceritakan kehidupan tokoh secara mendetail sejak lahir sampai
dewasa atau meninggal dunia
|
Menceritakan sebagian besar kehidupan tokoh
|
Menceritakan kehidupan tokoh yang dianggap penting
|
4
|
Penokohan
|
Karakter tokoh disampaikan secara lebih mendetail
|
Karakter tokoh disampaikan secara mendetail.
|
Karakter tokoh tidak mendetail.
|
Ø Adapun perbedaan antara novel dan cerpen yang lebih spesifik
adalah sebagai berikut
1.
Dalam novel
terjadi konflik batin, sedangkan dalam cerpen tidak harus terjadi.
2.
Dalam novel,
perwatakan digambarkan secara detail, sedangkan dalam cerpen, perwatakan
digambarkan secara singkat
3.
Novel memiliki
alur lebih rumit, sedangkan dalam cerpen, akhir ceritanya sederhana.
4.
Dalam novel, latar
lebih luas dan waktunya lebih lama, sedangkan dalam cerpen, latar hanya
sebentar dan terbatas.
5.
Novel lebih
panjang karangannya daripada cerpen, sedangkan cerpen lebih pendek karangannya.
6.
Unsur-unsur cerita
dalam novel lebih kompleks dan beragam dibandingkan cerpen, sedangkan unsur
cerita dalam cerpen relatif sederhana dan pasti tunggal
7.
Novel biasanya
ditulis dalam minimal 100 halaman kuarto, sedangkan cerpen biasanya ditulis
maksimal 30 halaman kuarto.
8.
Jumlah kata dalam
novel minimal 35.000 kata, sedangkan jumlah kata dalam cerpen maksimal 10.000
kata.
9.
Lama untuk membaca
novel kira-kira 30-90 menit, sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk membaca
cerpen hanya 10 menit (bacaan sekali duduk).
F. Contoh Cerpen
Arti Persahabatan
Bagiku arti
persahabatan adalah teman bermain dan bergembira. Aku juga sering berdebat saat
berbeda pendapat. Anehnya, semakin besar perbedaan itu, aku semakin suka. Aku
belajar banyak hal. Tapi ada suatu kisah yang membuat aku berpendapat berbeda
tentang arti persahabatan. Saat itu, papa mamaku berlibur ke Bali dan aku sendirian
menjaga rumah...
“Hahahahaha!”
aku tertawa sambil membaca.
“Beni!
Katanya mau cari referensi tugas kimia, malah baca komik. Ini aku menemukan
buku dari rak sebelah, mau pinjam atau tidak? Kamu bawa kartu kan? Pokoknya
besok kamis, semua tugas kelompok pasti selesai. Asal kita kerjakan malam ini.
Yuhuuuu... setelah itu bebas tugas. PlayStation!” jelas Judi dengan nada
nyaring.
Judi orang yang simpel, punya banyak akal, tapi banyak juga yang gagal, hehehe.. Dari kelas 1 SMA sampai sekarang duduk di kelas 2 - aku sering sekelompok, beda lagi kalau masalah bermain PlayStation – Judi jagoannya. Rasanya seperti dia sudah tau apa yang bakal terjadi di permainan itu. Tapi entah kenapa, sekalipun sebenarnya aku kurang suka main PlayStation, gara-gara Judi, aku jadi ikut-ikutan suka main game.
Judi orang yang simpel, punya banyak akal, tapi banyak juga yang gagal, hehehe.. Dari kelas 1 SMA sampai sekarang duduk di kelas 2 - aku sering sekelompok, beda lagi kalau masalah bermain PlayStation – Judi jagoannya. Rasanya seperti dia sudah tau apa yang bakal terjadi di permainan itu. Tapi entah kenapa, sekalipun sebenarnya aku kurang suka main PlayStation, gara-gara Judi, aku jadi ikut-ikutan suka main game.
Sahabatku yang
kedua adalah Bang Jon, nama sebenarnya Jonathan. Bang Jon pemberani, badannya
besar karena sehari bisa makan lima sampai enam kali. Sebentar lagi dia pasti
datang - nah, sudah kuduga dia datang kesini.
“Kamu
gak malu pakai kacamata hitam itu?” Tanyaku pada Bang Jon yang baru masuk ke
perpustakaan. Sudah empat hari ini dia sakit mata, tapi tadi pagi rasanya dia
sudah sembuh. Tapi kacamata hitamnya masih dipakai. Aku heran, orang ini
benar-benar kelewat pede. Aku semakin merasa unik dikelilingi dua sahabat yang
over dosis pada berbagai hal.
Kami
pulang bersama berjalan kaki, rumah kami dekat dengan sekolah, Bang Jon dan
Judi juga teman satu komplek perumahan. Saat pulang dari sekolah terjadi
sesuatu.
Kataku dalam hati sambil lihat dari kejauhan “( Eh, itu... )”.
“Aku sangat kenal dengan rumahku sendiri...” aku mulai ketakutan saat seseorang asing bermobil terlihat masuk rumahku diam-diam. Karena semakin ketakutannya, aku tidak berani pulang kerumah.
Kataku dalam hati sambil lihat dari kejauhan “( Eh, itu... )”.
“Aku sangat kenal dengan rumahku sendiri...” aku mulai ketakutan saat seseorang asing bermobil terlihat masuk rumahku diam-diam. Karena semakin ketakutannya, aku tidak berani pulang kerumah.
“Ohh iya itu!”
Judi dan Bang Jon setuju dengan ku. Judi melihatku seksama, ia tahu kalau aku
takut berkelahi. Aku melihat Judi seperti sedang berpikir tentangku dan
merencanakan sesuatu.
“Oke,
Beni – kamu pergi segera beritahu satpam sekarang, Aku dan Bang Jon akan
pergoki mereka lewat depan dan teriak .. maling... pasti tetangga keluar semua”
bisikan Judi terdengar membuatku semakin ketakutan tak berbentuk.
Karena semakin ketakutan, terasa seperti sesak sekali bernafas, tidak bisa terucapkan kata apapun dari mulut. “...Beni, ayo...satpam” Judi membisiku sekali lagi.
Aku segera lari ke pos satpam yang ada diujung jalan dekat gapura - tidak terpikirkan lagi dengan apa yang terjadi dengan dua sahabatku. Pak Satpam panik mendengar ceritaku – ia segera memberitahu petugas lainnya untuk segera datang menangkap maling dirumahku. Aku kembali kerumah dibonceng petugas dengan motornya. Sekitar 4 menit lamanya saat aku pergi ke pos satpam dan kembali ke rumahku.
“Ya Tuhan!” kaget sekali melihat seorang petugas satpam lain yang datang lebih awal dari pada aku saat itu sedang mengolesi tisu ke hidung Bang Jon yang berdarah. Terlihat juga tangan Judi yang luka seperti kena pukul. Satpam langsung menelpon polisi akibat kasus pencurian ini.
Karena semakin ketakutan, terasa seperti sesak sekali bernafas, tidak bisa terucapkan kata apapun dari mulut. “...Beni, ayo...satpam” Judi membisiku sekali lagi.
Aku segera lari ke pos satpam yang ada diujung jalan dekat gapura - tidak terpikirkan lagi dengan apa yang terjadi dengan dua sahabatku. Pak Satpam panik mendengar ceritaku – ia segera memberitahu petugas lainnya untuk segera datang menangkap maling dirumahku. Aku kembali kerumah dibonceng petugas dengan motornya. Sekitar 4 menit lamanya saat aku pergi ke pos satpam dan kembali ke rumahku.
“Ya Tuhan!” kaget sekali melihat seorang petugas satpam lain yang datang lebih awal dari pada aku saat itu sedang mengolesi tisu ke hidung Bang Jon yang berdarah. Terlihat juga tangan Judi yang luka seperti kena pukul. Satpam langsung menelpon polisi akibat kasus pencurian ini.
“Jangan
kawatir... hehehe... Kita bertiga berhasil menggagalkan mereka. Tadi saat kami
teriak maling! Ternyata tidak ada tetangga yang keluar rumah. Alhasil, maling
itu terbirit-birit keluar dan berpapasan dengan ku. Ya akhirnya kena pukul
deh... Judi juga kena serempet mobil mereka yang terburu-buru pergi” jawab Bang
Jon dengan tenang dan pedenya.
Kemudian
Judi membalas perkataan Bang Jon “Rumahmu aman - kita memergoki mereka saat
awal-awal, jadi tidak sempat ambil barang rumahmu.”
Singkat
cerita, aku mengobati mereka berdua. Mama Judi dan Ban Jon datang kerumahku dan
kami menjelaskan apa yang tadi terjadi. Anehnya, peristiwa adanya maling ini
seperti tidak pernah terjadi.
“Hahahahaha...
“ Judi malah tertawa dan melanjutkan bercerita tentang tokoh kesayangannya saat
main PlayStation. Sedangkan Bang Jon bercerita kalau dia masih sempat-sempatnya
menyelamatkan kacamata hitamnya sesaat sebelum hidungnya kena pukul. Bagaimana
caranya? aku juga kurang paham. Bang Jon kurang jelas saat bercerita
pengalamannya itu.
“( Hahahahaha...
)” Aku tertawa dalam hati karena mereka berdua memberikan pelajaran berarti
bagiku. Aku tidak mungkin menangisi mereka, malu dong sama Bang Jon dan Judi.
Tapi ada pelajaran yang kupetik dari dua sahabatku ini.
Arti persahabatan bukan cuma teman bermain dan bersenang-senang. Mereka lebih mengerti ketakutan dan kelemahan diriku. Judi dan Bang Jon adalah sahabat terbaikku. Pikirku, tidak ada orang rela mengorbankan nyawanya jika bukan untuk sahabatnya ( Judi dan Bang Jon salah satunya ).
Arti persahabatan bukan cuma teman bermain dan bersenang-senang. Mereka lebih mengerti ketakutan dan kelemahan diriku. Judi dan Bang Jon adalah sahabat terbaikku. Pikirku, tidak ada orang rela mengorbankan nyawanya jika bukan untuk sahabatnya ( Judi dan Bang Jon salah satunya ).
BAB III
KESIMPULAN DAN
SARAN
· KESIMPULAN
Cerita pendek adalah karangan nasihat yang
bersifat fiktif yang menceritakan suatu peristiwa dalam kehidupan pelakunya
relatif singkat tetapi padat.
Unsur instrinsik cerpen diantaranya tema,
plot/alur, tokoh, latar, amanat dan sudut pandang.
Perbedaan cerpen, novel dan roman diantaranya
adalah panjangnya cerita yang disajikan.
· SARAN
Pada saat Anda menulis cerpen sebaiknya Anda
menyajikan beberapa unsur penting cerpen yang sesuai dengan daya kreasi Anda.
Unsur-unsur penting itu meliputi: tema, plot/alur, tokoh, latar/setting,amanat
dan sudut pandang. Jadi, Anda harus mengembangkan tema, menyajikan rangkaian
peristiwa, tokoh, latar, amanat dan sudut pandang dengan menarik.
DAFTAR PUSTAKA
Eti, Nunung Yuli. 2004, Bahasa Indonesia X.
Klaten: Intan Pariwara
Rahardjo, Sri H. 2004. Buku Bahasa Indonesia SMA X.
Jakarta: Esis
Tim Edukatif .2007. Kompeten Berbahasa Indonesia XII. Jakarta:
Erlangga
Tukan. 2006. Mahir Berbahasa Indonesia 3. Jakarta:
Yudhistira
Komentar
Posting Komentar