TUGAS SEKOLAH PERADABAN MESOPOTAMIA VERSI ABDUL GOFUR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Mesopotamia terletak di antara dua sungai
besar, Eufrat dan Tigris. Daerah yang kini menjadi Republik Irak itu di zaman
dahulu disebut Mesopotamia, yang dalam bahasa Yunani berarti "(daerah) di
antara sungai-sungai". Nama Mesopotamia sudah digunakan oleh para penulis
Yunani dan Latin kuno, seperti Polybius(abad 2 SM) dan Strabo(60 SM-20 M).
Bangsa ini memiliki banyak peninggalan akan
kebudayaannya seperti tulisannya, bangunannya, hukum dan juga pertanian dan
pengairannya. Banyak hal yang berpengaruh terhadap kebudayaan zaman sekarang.
Tetapi, masih banyak orang yang tidak mengetahui akan peninggalan Mesopotamia dan juga pengaruhnya terhadap kebudayaan zaman sekarang. Berdasarkan permasalahan itu, penulis akan menjelaskan segala sesuatu tentang kebudayaan Mesopotamia yang dirasa perlu untuk diketahui oleh pembaca.
Tetapi, masih banyak orang yang tidak mengetahui akan peninggalan Mesopotamia dan juga pengaruhnya terhadap kebudayaan zaman sekarang. Berdasarkan permasalahan itu, penulis akan menjelaskan segala sesuatu tentang kebudayaan Mesopotamia yang dirasa perlu untuk diketahui oleh pembaca.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa saja macam-macam
hasil kebudayaan Mesopotamia ?
b. Apa ciri-ciri dari
kebudayaan Mesopotamia ?
1.3 Tujan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
a. Agar pembaca mengetahui
macam-macam kebudayaan Mesopotamia
b. Lebih mengenal ciri-ciri
kebudayaan Mesopotamia
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan
makalah ini adalah :
a. Bagi Penulis
a. Bagi Penulis
Penulis menyadari bahwa sebaiknya kita juga
mengetahui kebudayaan Negara lain, Oleh karena itu, penulis dapat menemukan
sekaligus memberikan informasi kepada para pembaca yang ada di Indonesia
mengenai kebudayaan Mesopotamia .
b. Bagi Pembaca
b. Bagi Pembaca
Pembaca dapat memperluas pengetahuan mengenai
kebudayaan Mesopotamia.
BAB II
SEJARAH
Sejarah peradaban Mesopotamia, Mesopotamia
merupakan pengertian dari daerah atau tanah yang terletak di antara
sungai-sungai. Mesopotamia disebut juga bulan sabit yang subur karena
wilayahnya menyerupai bulan sabit yang daerahnya terletak di lembah sungai
Eufrat dan Tigris. Daerah Mesopotamia terletak di utara sungai Eufrat dan
Tigris. Sumber air kedua sungai itu terdapat di lereng pegunungan Armenia,
yaitu di Perbatasan antara Irak dan Rusia. Lumpur endapan bertumpuk-tumpuk pada
muaranya dan muncullah dataran rendah baru. Di sekitar muaranya terdapat
rawarawa penuh dengan tumbuhan semak belukar dan dihuni oleh aneka jenis burung
liar. Makin ke arah pedalaman, alamnya makin kering.
Banjir-banjir di Mesopotamia tidak dapat
diramalkan waktunya seperti pada sungai Nil di Mesir. Luapannya datang secara
mendadak, dengan demikian tidak dapat dibuat perhitungan-perhitungan. Ada
delapan bangsa yang pernah bermukim di Mesopotamia diantaranya yaitu, bangsa
Sumeria, Akkadia, Assyria- Babylonia, Chaldea-Babylonia baru, Persia, Guti,
Karssita dan Medes. Peradaban Mesopotamia disebut sebagai peradaban tinggi
karena di Mesopotamia telah mengenal bahasa dan tulisan, tulisan yang
dikembangkan menggunakan huruf paku. Tulisan dibuat bukan di atas kertas
seperti di Mesir (papirus), tetapi dengan jalan menekan tanah liat (soft clay)
oleh alat sederhana yang disebut a square tipped (ujung bambu persegi). Di
Mesopotamia berkembang seni bangunan yang disebut Ziggurat (menara bata-bata).
Di bawah ini adalah peta letak dari peradaban
Mesopotamia:
Bangsa-bangsa yang mendiami Mesopotamia,
antara lain:
1 Sumeria
Pusat pemerintahan bangsa Sumeria di UR.
Kepercayaan bangsa Sumeria bersifat Polytheisme, pemujaannya dipusatkan di kota
Nippur.
Kebudayaan bangsa Sumeria mempunyai nilai
yang tinggi, antara lain :
a. Mengenal tulisan paku
b. Mengenal sistem penanggalan berdasarkan
peredaran bulan dan matahari
c. Mengenal sistem hitungan yang didasarkan
pada jumlah enam
d. Dapat membuat pakaian, perhiasan, tongkat
dan cermin dari tembaga
e. Mata pencahariannya : bertani, beternak,
dan berdagangPeradaban bangsa Sumeria mengalami keruntuhan karena serangan dari
bangsa Akkadia yang dipimpin oleh Sargon.
2 Babylonia Lama
Bangsa Babylonia masih keturunan Amori yaitu
orang semit dari gurun Siria dan Arabia. Mereka merupakan bangsa pengembara.
1850 SM bangsa Babylonia mulai mendirikan kerajaannya, dan mencapai kebesaran
pada masa Raja Hammurabi. Pusat pemerintahannya di Babilon. Kepercayaannya
masih bersifat politheisme dengan dewa Marduk sebagai dewa tertingginya.
Kebudayaan bangsa Babylonia lama antara lain:
a. Menciptakan undang-undang tertulis yang
dipahatkan pada tugu batu
b. Mengenal ilmu pengetahuan Matematika
c. Mengenal ilmu Astronomi
3 Assiria
Bangsa Assiria menempati daerah hulu sungai
Tigris, ibu kota kerajaan di Niniveh. Pemerintahannya bersifat militer, senang
berperang. Bangsa Assiria di bawah pimpinan Assur Nashirpal II melaksanakan
ekspansi ke Babylonia lama. Bangsa Assiria mencapai kebesaran pada masa Raja
Assurbanipal.
Kebudayaan yang dihasilkan bangsa Assiria
antara lain:
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
HASIL KEBUDAYAAN MATERIAL MESOPOTAMIA
2.1. Penduduk dan Masyarakat
Daerah-daerah di sekitar daerah Mesopotamia
didiami oleh bangsa-bangsa yang termasuk rumpun bangsa Semit. Kehidupannya
bersifat seminomaden. Aktivitas perdagangan melalui Sungai Eufrat dan
Tigris.Sekitar tahun 3000 SM, daerah Mesopotamia didiami oleh bangsa Sumeria.
Orang-orang Mesopotamia lebih banyak bertempat tinggal pada kota-kota besar dan
juga pada ibu kotanya yang bernama Uruk (Ur).
Kerajaan-kerajaan yang pernah berkuasa di Mesopotamia antara lain sebagai berikut.
1. Kerajaan Sumeria (3500 SM)
Kerajaan-kerajaan yang pernah berkuasa di Mesopotamia antara lain sebagai berikut.
1. Kerajaan Sumeria (3500 SM)
2. Kerajaan Akkad (2300 SM)
3. Kerajaan Babylonia Lama
(1850 SM)
4. Kerajaan Assyria (Assur)
5. Kerajaan Babylonia
(Baru) atau Chaldea (612 SM)
6. Kerajaan Persia (539 SM)
2.2 Pertanian dan Pengairan
Pada musim hujan (dari bulan Oktober-April)
di Mesopotamia terjadi air bah dari kedua sungai itu. Air menggenangi daerah di
sepanjang aliran sungai dan setelah surut meninggalkan lapisan lumpur yang
sangat subur. Di daerah-daerah itulah masyarakat hidup dengan bercocok tanam
atau bertani.Bangsa-bangsa di Mesopotamia sudah mampu menanggulangi masalah
banjir, dan memanfaatkan airnya untuk keperluan pertanian. Caranya ialah membuat
sistem pengairan yang baik. Bendungan dibangun dan telaga buatan digali untuk
menyalurkan dan menyimpan air yang berlebihan di masa banjir.
Ciri-ciri: Peradaban lembah Sungai Eufrat dan Tigris- Mesopotamia berasal dari kata mesos = tengah dan potamas = sungai. Mesopotamia artinya daerah yang terletak di antara dua sungai, yakni Eufrat dan Tigris. Sumber air kedua sungai itu dari Pegunungan Armenia (Turki), mengalir ke arah tenggara menuju Teluk Persia. Daerah-daerah yang terletak di sepanjang Sungai Eufrat dan Tigris, merupakan daerah yang subur. Karena bentuknya seperti bulan sabit, maka daerahnya disebut The Fertille Crescent Moon.
2.3 Pakaian
Ciri-ciri: Peradaban lembah Sungai Eufrat dan Tigris- Mesopotamia berasal dari kata mesos = tengah dan potamas = sungai. Mesopotamia artinya daerah yang terletak di antara dua sungai, yakni Eufrat dan Tigris. Sumber air kedua sungai itu dari Pegunungan Armenia (Turki), mengalir ke arah tenggara menuju Teluk Persia. Daerah-daerah yang terletak di sepanjang Sungai Eufrat dan Tigris, merupakan daerah yang subur. Karena bentuknya seperti bulan sabit, maka daerahnya disebut The Fertille Crescent Moon.
2.3 Pakaian
Kaftan merupakan pakaian untuk orang-orang
Mesopotamia Kuno yang digunakan di seluruh daratan Timur Tengah. Pemakaian
kaftan pertama kali berhasil ditemukan di catatan sejarah Mesopotamia. Awalnya,
orang-orang Mesopotamia ini menggunakan kulit hewan. Tapi setelah penemuan
proses pengolahan kapas dan serat linen (flax) pada tahun 700 SM, mereka mulai
menggunakan kain sebagai bahan pakaian. Desain pakaiannya pun bisa dibilang
sederhana. Mereka menyatukan sisi samping bahan, menyisakan bagian atasnya
untuk memasukkan kepala dan bagian bawahnya tidak dijahit untuk tempat keluar
kaki. Desain pakaian seperti inilah yang menjadi cikal-bakal kaftan. Untuk
aksesoris, mereka biasanya menggunakan ikat pinggang. Untuk perempuannya,
mereka menggunakan shawl yang dililitkan di leher dan dibiarkan menjuntai
menutupi dada. Untuk para bangsawan dan keluarga kerajaan, desainnya lebih bagus
lagi dengan penambahan perhiasan dan pernak-pernik lain.
2.4. Sistem Tulisan
Salah satu syarat sebuah peradaban adalah
sudah mengenal sistem tulisan. Masyarakat Mesopotamia kuno telah mengenal
sistem tulisan yang dikenal dengan CUNEIFORM berupa huruf paku dan gambar
dimana merupakan representasi dari kegiatan masyarakat, mahkluk hidup berupa
flora dan fauna yang terdapat di kawasan Mesopotamia.
Tulisan Cuneiform dipahat diatas lempengan-lempengan yang terbuat dari tanah liat yang tercetak dengan dipress (dicap). Sistem tulisan Cuneiform diperlukan untuk kegiatan religi, pemerintahan dan perdagangan.
Tulisan Cuneiform dipahat diatas lempengan-lempengan yang terbuat dari tanah liat yang tercetak dengan dipress (dicap). Sistem tulisan Cuneiform diperlukan untuk kegiatan religi, pemerintahan dan perdagangan.
Sistem tulisan ini dipelajari melalui
kegiatan edukasi di sekolah yang dilakukan oleh laki-laki Mesopotamia Kuno,
dimana jam belajarnya dari matahari terbit hingga matahari terbenam.
Huruf-huruf paku itu antara lain ditemukan pada sebuah prasasti yang berisi tentang hukum dan undang-undang yang berlaku untuk mengatur kerajaan. Undang-undang dan peraturan-peraturan hukum itu disebut dengan Undang-Undang Hammurabi (Codex Hammurabi).Codex of Hammurabi, tertulis dengan cuneiform.
Huruf-huruf paku itu antara lain ditemukan pada sebuah prasasti yang berisi tentang hukum dan undang-undang yang berlaku untuk mengatur kerajaan. Undang-undang dan peraturan-peraturan hukum itu disebut dengan Undang-Undang Hammurabi (Codex Hammurabi).Codex of Hammurabi, tertulis dengan cuneiform.
2.5. Kepercayaan
Sistem kepercayaan dan religion yang dianut
masyarakat Mesopotamia Kuno adalah dengan menyembah banyak Dewa, berupa Dewa
Enlil sebagai dewa bumi dan sekaligus sebagai dewa tertinggi yang menguasai
alam semesta, Dewa Enki sebagai dewa air, Dewa An sebagai dewa langit, dan Dewa
Samash sebagai dewa matahari. Bagi bangsa Babylonia, mereka percaya dewa
tertinggi adalah Dewa Samash, atau lebih dikenal dengan nama Dewa Marduk.
Setiap kota memiliki pelindung sendiri berupa
dewa atau dewi yang memiliki segalanya juga semua orang di kota. Semua orang
diharapkan untuk menyanyikan lagu pujian, berdoa, berkorban dan membawa
persembahan kepada kuil lokal (Ziggurat) untuk para dewa. Orang-orang
terpercaya seperti imam dan pendeta di kuil-kuil untuk memberitahu mereka apa
para dewa atau dewi inginkan, dan mereka patuh melakukan keinginan mereka.
Mereka percaya bahwa dewa bisa kesal pada apa yang Anda lakukan dan menghukum
Anda, atau mereka bisa senang dan memberikanmu hadiah. Hal ini membuat pemimpin
di kuil-kuil hampir sama kuat dengan raja.
Masyarakat dari Peradapan Mesopotamia,
khususnya Bangsa Sumeria membangun kuil-kuil yang megah dan indah di kota-kota
mereka agar dewa menyukai mereka. Kuil-kuil tersebut mereka bangun sangat
tinggi karena mereka percaya, semakin tinggi kuil semakin dekat mereka dengan
dewa. Tinggi kuil-kuil tersebut mencapai 88 meter. Kuil tersebut mereka namakan
Ziggurat. Ziggurat merupakan kuil yang dibangun dengan menara yang disusun
berbata-bata dengan tujuan untuk menghubungkan Bumi dan Surga. Tujuan dari
pembangunan Ziggurat adalah pusat belajar dan kegiatan agama.
Menara Ziggurat disebutkan sangat besar, struktur piramida dibangun di atas candi yang dibangun. Ziggurat dibangun dari batu bata lumpur dengan 3 sampai 7 level bertingkat. Para Mesopotamians percaya bahwa candi ini dihubungkan piramida langit dan umi. Ziggurat sering dihiasi dengan pilar dan ornamen lainnya. Pada awalnya, acara keagamaan diadakan di kuil. Kemudian, karena kependetaan yang terus berkembang, kuil menjadi pusat agama dan belajar bagi seluruh masyarakat.
Kepercayaan bangsa Sumeria ini terus berkembang dan dianut oleh masyarakat yang tinggal di daerah Mesopotamia. Tetapi ketika bangsa Persia menguasai daerah Mesopotamia, berkembanglah ajaran agama Persia. Kitab Suci Awesta ini merupakan firman-dewa dengan perantara nabi diturunkan kepada bangsa Persia. Pada masyarakat bangsa Sumeria terdapat kepercayaan, bahwa manusia setelah mati akan hilang. Hal ini dijelaskan dalam cerita Gilgamesh. Cerita itu pada hakikatnya mempunyai kesimpulan bahwa hidup abadi di dunia ini tidak ada.
Menara Ziggurat disebutkan sangat besar, struktur piramida dibangun di atas candi yang dibangun. Ziggurat dibangun dari batu bata lumpur dengan 3 sampai 7 level bertingkat. Para Mesopotamians percaya bahwa candi ini dihubungkan piramida langit dan umi. Ziggurat sering dihiasi dengan pilar dan ornamen lainnya. Pada awalnya, acara keagamaan diadakan di kuil. Kemudian, karena kependetaan yang terus berkembang, kuil menjadi pusat agama dan belajar bagi seluruh masyarakat.
Kepercayaan bangsa Sumeria ini terus berkembang dan dianut oleh masyarakat yang tinggal di daerah Mesopotamia. Tetapi ketika bangsa Persia menguasai daerah Mesopotamia, berkembanglah ajaran agama Persia. Kitab Suci Awesta ini merupakan firman-dewa dengan perantara nabi diturunkan kepada bangsa Persia. Pada masyarakat bangsa Sumeria terdapat kepercayaan, bahwa manusia setelah mati akan hilang. Hal ini dijelaskan dalam cerita Gilgamesh. Cerita itu pada hakikatnya mempunyai kesimpulan bahwa hidup abadi di dunia ini tidak ada.
2.6 Bangunan
A. Taman Gantung Babylonia
Taman ini dibangun oleh Nebukadnezar II, cucu
Raja Hammurabi sekitar tahun 600 SM sebagai hadiah untuk istrinya yang
tercinta. Taman gantung merupakan wujud arsitektur pertamanan khas Mesopotamia,
yang telah dikenal rakyat Mesopotamia sejak masa pemerintahan Raja Hammurabi di
Kerajaan Babylon lama. Kita dapat melihat di antara bangunan-bangunan kota yang
tinggi mencuat di permukaan tanah itulah biasanya ditanami tanaman-tanaman yang
indah, sehingga dari kejauhan terlihat seperti taman yang menggantung.
Taman gantung yang dibangun Raja Nebukadnezar
II yang puncak kejayaannya sekitar 612 SM, kemudian menjadi sangat terkenal ke
seluruh penjuru dunia dan dikagumi rancangannya hingga kini. Taman Gantung
Babylon ini kemudian menjadi monumen agung Kerajaan babylon yang tiada duanya.
Luas taman ini diperkirakan 4 hektar. Wujud arsitekurnya sangat unik, karena
bertingkat-tingkat. Taman ini ditanami berbagai pepohonan indah dan dilengkapi
sistem pengairan hingga ketinggian 100 meter di atas permukaan tanah. Dari
puncak taman ini dapat disaksikan pemandangan di sekeliling Kerajaan Babylonia.
B. Ziggurat
Bangsa Sumeria percaya bahwa banjir yang
ditimbulkan Sungai Eufrat dan Tigris dapat menghancurkan kota kota yang mereka
bangun. Untuk itu, bangsa Sumeria membangun kuil-kuil yang megah dan indah di
kota-kota mereka agar dewa menyukai mereka. Kuil-kuil tersebut mereka bangun
sangat tinggi karena mereka percaya, semakin tinggi kuil semakin dekat mereka
dengan dewa. Tinggi kuil-kuil tersebut mencapai 88 meter. Kuil tersebut mereka
namakan Ziggurat. Ziggurat adalah monumen besar yang dibangun di lembah
Mesopotamia Kuno dan dataran tinggi Iran bagian barat, yang berbentuk piramida
berundak yang tersusun atas kisah atau tingkat yang mundur. Terdapat 32
ziggurat di dan dekat Mesopotamia yang diketahui. 28 terletak di Irak, dan 4
ada di Iran. Ziggurat yang terkenal termasuk Ziggurat Besar Ur dekat
An-Nashiriyah, Iral; Ziggurat Aqar Quf dekat Baghdad, Irak; Chogha Zanbil di
Khūzestān, Iran; Tappeh Sialk dekat Kashan, Iran, yang paling akhir ditemuka
2.7 IPTEK
Matematika Babilonia merujuk pada seluruh matematika
yang dikembangkan oleh bangsa Mesopotamia sejak permulaan Sumeria hingga
permulaan peradaban helenistik. Dinamai "Matematika Babilonia" karena
peran utama kawasan Babilonia sebagai tempat untuk belajar. Pada zaman
peradaban helenistik Matematika Babilonia berpadu dengan Matematika Yunani dan
Mesir untuk membangkitkanMatematika Yunani. Kemudian di bawah Kekhalifahan
Islam, Mesopotamia, terkhusus Baghdad, sekali lagi menjadi pusat penting
pengkajian Matematika Islam.
Bertentangan dengan langkanya sumber pada
Matematika Mesir, pengetahuan Matematika Babilonia diturunkan dari lebih
daripada 400 lempengan tanah liat yang digali sejak 1850-an. Ditulis di dalam
tulisan paku, lempengan ditulisi ketika tanah liat masih basah, dan dibakar di
dalam tungku atau dijemur di bawah terik matahari. Beberapa di antaranya adalah
karya rumahan.
Bukti terdini matematika tertulis adalah
karya bangsa Sumeria, yang membangun peradaban kuno di Mesopotamia. Mereka
mengembangkan sistem rumit metrologi sejak tahun 3000 SM. Dari kira-kira 2500
SM ke muka, bangsa Sumeria menuliskan tabel perkalian pada lempengan tanah liat
dan berurusan dengan latihan-latihan geometri dan soal-soal pembagian. Jejak
terdini sistem bilangan Babilonia juga merujuk pada periode ini.
Sebagian besar lempengan tanah liat yang sudah diketahui berasal dari tahun 1800 sampai 1600 SM, dan meliputi topik-topik pecahan, aljabar, persamaan kuadrat dan kubik, dan perhitungan bilangan regular, invers perkalian, dan bilangan prima kembar. Lempengan itu juga meliputi tabel perkalian dan metode penyelesaian persamaan linear dan persamaan kuadrat. Lempengan Babilonia 7289 SM memberikan hampiran bagi √2 yang akurat sampai lima tempat desimal.
Sebagian besar lempengan tanah liat yang sudah diketahui berasal dari tahun 1800 sampai 1600 SM, dan meliputi topik-topik pecahan, aljabar, persamaan kuadrat dan kubik, dan perhitungan bilangan regular, invers perkalian, dan bilangan prima kembar. Lempengan itu juga meliputi tabel perkalian dan metode penyelesaian persamaan linear dan persamaan kuadrat. Lempengan Babilonia 7289 SM memberikan hampiran bagi √2 yang akurat sampai lima tempat desimal.
Matematika Babilonia ditulis menggunakan
sistem bilangan seksagesima (basis-60). Dari sinilah diturunkannya penggunaan
bilangan 60 detik untuk semenit, 60 menit untuk satu jam, dan 360 (60 x 6)
derajat untuk satu putaran lingkaran, juga penggunaan detik dan menit pada
busur lingkaran yang melambangkan pecahan derajat. Kemajuan orang Babilonia di
dalam matematika didukung oleh fakta bahwa 60 memiliki banyak pembagi. Juga,
tidak seperti orang Mesir, Yunani, dan Romawi, orang Babilonia memiliki sistem
nilai-tempat yang sejati, di mana angka-angka yang dituliskan di lajur lebih
kiri menyatakan nilai yang lebih besar, seperti di dalam sistem desimal.
Bagaimanapun, mereka kekurangan kesetaraan koma desimal, dan sehingga nilai
tempat suatu simbol seringkali harus dikira-kira berdasarkan konteksnya.
BAB
III
PENUTUP
1.
SIMPULAN Mesopotamia adalah
peradaban pertama yang kebudayaannya menjadi dasar bagi kebudayaan peradaban
lainnya hingga saat ini. Contohnya, penduduk Mesopotamia sudah mengenal sistem
tulisan dan hukum. Mesopotamia juga merupakan peradaban paling maju yang pertama
dimana para rakyatnya mampu membuat Bangunan, Pakaian dan juga sangat maju
dalam ilmu pengetahuan. Peradaban Mesopotamia juga banyak menyisakan bukti
sejarah yang amat kuat tentang bangsa mereka, Taman Gantung di Babylonia bisa
menjadi bukti yang sangat kuat yang merepresentasikan bahwa bangsa Mesopotamia
amat sangat maju diantara peradaban-peradaban saat itu. Hingga saat ini,
Kebudayaan Mesopotamia sedikt banyaknya masih meninggalkan pengaruh dalam
kehidupan dimasa ini
Pengaruh
peradaban Mesopotamia terhadap kebudayaan masa kini adalah sebagai berikut:
a. Cuneiform, menjadi dasar bagi berbagai tulisan yang berlaku di dunia modern saat ini.
a. Cuneiform, menjadi dasar bagi berbagai tulisan yang berlaku di dunia modern saat ini.
b.
Kepercayaan pada angka 17 dan 13 berasal dari ajaran agama Phunisia sebagai
angka
keburuntungan dan angka sial.
c.
Sebagai hukum tertulis pertama di dunia, Codex Hammurabi menjadi dasar bagi
berbagai aturan hukum yang berlaku di masa kini.
d.
Untuk menghindari banjir zaman sekarang membuat sistem pengairan yang baik
dengan cara membangun bendungan atau telaga buatan untuk menyalurkan dan
menyimpan air yang berlebihan di masa banjir.
e.
Kaftan menjadi pakaian khas orang-orang timur tengah dan juga berpengaruh pada
industri fashion baik dalam dan luar negeri.
2.
SARAN
Ada
baiknya kita mempelajari lebih dalam tentang kebudayaan pada saat peradaban
Mesopotamia. Dan juga tentang kemampuan para rakyat Mesopotamia dalam memajukan
Mesopotamia. Sisa dan peninggalan budaya Mesopotamia juga sangat banyak
mempengaruhi kebudayaan dimasa kini dimana kita juga harus selektif untuk
memilih budaya yang baik dan yang tidak.
DAFTAR PUSTAKA
http://gopretchynkamouh/2013/02/peradaban-mesopotamia.html.
http://en.wikipedia.org/wiki/Hammurabi%27s_Code
http://id.wikipedia.org/wiki/Hammurabi
http://tutinonka.wordpress.com/2008/12/15/hammurabi-sang-pencipta-hukum/
http://www.erasmatazz.com/TheLibrary/TheMind/HistoryofThinking/AncientCivilization/MesopotamianLaw/MesopotamianLaw.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Laws_of_Eshnunna
http://en.wikipedia.org/wiki/Code_of_Ur-Nammu
http://www.mesopotamia.co.uk
http://irhashshamad.blogspot.com/2009/02/sejarah-tulisan-awal-tradisi-menulis.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Cuneiform
http://en.wikipedia.org/wiki/Hammurabi%27s_Code
http://id.wikipedia.org/wiki/Hammurabi
http://tutinonka.wordpress.com/2008/12/15/hammurabi-sang-pencipta-hukum/
http://www.erasmatazz.com/TheLibrary/TheMind/HistoryofThinking/AncientCivilization/MesopotamianLaw/MesopotamianLaw.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Laws_of_Eshnunna
http://en.wikipedia.org/wiki/Code_of_Ur-Nammu
http://www.mesopotamia.co.uk
http://irhashshamad.blogspot.com/2009/02/sejarah-tulisan-awal-tradisi-menulis.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Cuneiform
Komentar
Posting Komentar