LAPORAN TENTANG TOKOH YANG
PERNAH MENJABAT SEBAGAI
SEKJEN PBB
DI
SUSUN OLEH
:
NAMA
: ABDUL GOFUR
KELAS
: TAK TAU
SMA LAKA - LAKA
Tahun
2013/2014
SEKRETARIS JENDERAL PBB DARI 1946 SAMPAI SEKARANG
Perserikatan Bangsa-bangsa
disingkat PBB adalah sebuah organisasi internasional yang didirikan di San
Francisco pada 24 Oktober 1945. Dalam bahasa Inggris PBB disebut United Nations
atau disingkat UN. Sejak didirikan pada tahun 1945 hingga 2011, sudah 193
negara yang bergabung menjadi anggota PBB termasuk Indonesia. Organisasi ini
memiliki 6 organisasi utama, yaitu: Majelis Umum, Dewan Keamanan, Sekretariat,
Mahkamah Internasional, Dewan Ekonomi dan Sosial, dan Lembaga khusus.
Sekretariat PBB dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal PBB dan dibantu oleh
sebuah staf pegawai sipil internasional dari seluruh dunia. Sekretaris Jenderal
diangkat oleh Majelis Umum, setelah direkomendasikan oleh Dewan Keamanan.
Tugas utama seorang
Sekretaris Jenderal adalah menyediakan penelitian, informasi, dan fasilitas
yang diperlukan oleh badan-badan PBB. Sekretariat juga membawa tugas seperti
yang diperintahkan oleh Dewan Keamanan PBB, Majelis Umum PBB, Dewan Ekonomi dan
Sosial PBB, dan badan PBB lainnya.Tugas Sekretaris Jenderal lainnya adalah
membantu menyelesaikan sengketa internasional, administrasi operasi penjaga
perdamaian, menyelenggarakan konperensi internasional, mengumpulkan informasi tentang
pelaksanaan keputusan Dewan Keamanan, dan konsultasi dengan pemerintah anggota
mengenai berbagai inisiatif. Sekretaris Jenderal dapat mengajukan kepada Dewan
Keamanan tentang masalah yang menurutnya bisa mengancam perdamaian dan keamanan
internasional.
Berikut ini adalah
orang yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Perserikatan
Bangsa-bangsa (PBB) sejak awal didirikannya sampai sekarang.
Daftar Sekretaris Jenderal PBB
Sir Hubert Miles Gladwyn Jebb, First Lord dan Baron Gladwyn
yang dikenal sebagai Gladwyn Jebb (25 April 1900-24 Oktober 1996) adalah
pegawai negeri, diplomat, dan politikus Inggris.
Jebb
masuk dalam Dinas Diplomatik pada tahun 1924 dan mulai bertugas di Tehran, Roma
dan kantor kementerian luar negeri. Setelah Perang Dunia II, ia menjadi
penjabat pertama Sekretaris Jendral PBB antara tahun 1945-1946, setelah itu ia
menjadi duta besar Britania Raya untuk PBB (1950-1954) dan untuk Prancis
(1954-1960).
2.
Trygve Halvdan Lie
dari Norwegia (1946-1952)
Trygve Halvdan Lie (16 Juli 1896 – 30 Desember 1968) adalah
seorang politikus Norwegia. Periode 1946 - 1952, ia tampil pertama sebagai
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa.
3.
Dag Hammarskjöld
dari Swedia (1953-1961)
Dag Hjalmar Agne Carl Hammarskjöld (Dag Hammarskjöld) (29
Juli 1905 – 18 September 1961) ialah diplomat Swedia dan SekJen PBB yang ke-2.
Ia menjabat dari April 1953 sampai kematiannya akibat kecelakaan pesawat pada
September 1961.
Dag
Hammarskjöld dilahirkan di kota Jonkoping, Swedia, namun besar dan menghabiskan
tahun-tahun awalnya di Uppsala, tempat ayahnya menjabat sebagai Gubernur
Kaunti. Pada April 1953, Dag Hammarskjöld diangkat sebagai Sekretaris Jendral
PBB.
Selama masa jabatannya, Hammarskjöld berhasil memperbaiki
konsekuensi 3 krisis dunia: krisis Suez pada 1956, dan dalam konflik di Libanon
dan Laos. Saat perang saudara pecah di Kongo, Hammarskjöld membantu meminta
pasukan PBB dikirim ke daerah itu dan secara pribadi ia mencoba menengahi
mereka yang bertengkar. Selama salah satu misi ini, pada 17 September 1961,
Hammarskjöld terbunuh dalam kecelakaan pesawat di daerah yang kini Zambia.
4.
U Thant dari
Byrma/Myanmar 1961-1971
Maha Thray Sithu U Thant (22 Januari, 1909 – 25 November,
1974) adalah seorang diplomat dari Myanmar dan juga SekJen PBB yang ke-3, mulai
tahun 1961 sampai dengan 1971. Dia terpilih menduduki posisi ini ketika Dag
Hammarskjöld, Sekjen PPB yang ke-2, tewas pada kecelakaan pesawat pada bulan
September 1961.
5.
Kurt Waldheim
dari Austria (1972-1981)
Kurt Josef Waldheim (21 Desember 1918-14 Juni 2007) adalah
seorang diplomat Austria dan politikus konservatif. Ia menjabat Sekretaris
Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (1972 - 1981) dan Presiden Federal Austria
pada periode 1986 - 1992. Ia adalah mantan presiden Austria tertua dan mantan
Sekretaris Jenderal tertua untuk Perserikatan Bangsa-bangsa.
6.
Javier Pérez de Cuéllar
dari Peru (1982-1991)
Javier Pérez de Cuéllar de la Guerra (lahir 19 Januari 1920
di Lima) ialah diplomat Peru yang menjabat sebagai Sekjen ke-5 Perserikatan
Bangsa-Bangsa dari 1 Januari 1982 sampai 31 Desember 1991.
Pada 31 Desember 1981, Pérez de Cuéllar menggantikan Kurt
Waldheim sebagai Sekretaris Jendral PBB untuk masa kedua pada Oktober 1986.
Selama 2 masa jabatannya, ia memimpin mediasi antara Britania Raya dan
Argentina. Ia juga menengahi perundingan buat kemerdekaan Namibia, konflik di
Sahara Barat antara Maroko dan Front Polisario, serta isu Siprus. Masa jabatan
keduanya sebagai SekJen berakhir pada Januari 1992.
7.
Boutros Boutros-Ghali
dari Mesir (1992-1996)
Boutros Boutros-Ghali (lahir di Kairo, Mesir, 14 November
1922; umur 87 tahun) adalah Sekretaris Jendral PBB yang keenam. Ia berasal dari
Mesir dan menjabat sebagai Sekjen PBB dari Januari 1992 hingga Desember 1996.
8.
Kofi Annan dari
Ghana (1997-2006)
Kofi Atta Annan (lahir 8 April 1938; umur 71 tahun) adalah
diplomat asal Ghana yang tampil ketujuh sebagai Sekretaris Jenderal
Perserikatan Bangsa-bangsa pada periode 1 Januari 1997 hingga 31 Desember2006
untuk dua kali masa jabatan lima tahunan. Ia pernah meraih Piala Nobel
Perdamaian pada 2001. Sejak Juni 2007, ia memimpin Aliansi untuk Revolusi Hijau
di Afrika, sebuah organisasi yang bertujuan meningkatkan hasil produksi
pertanian dan perkebunan di Afrika sekaligus melawan kelaparan, kekurangan
persediaan air bersih, dan erosi tanah. Organisasi itu dibentuk tahun 2006 oleh
Yayasan Bill dan Melinda Gates serta Yayasan Rockefeller dengan dana bantuan
150 juta USD.
Pada 13 Desember 1996, Annan terpilih oleh Dewan Keamanan
PBB sebagai Sekretaris Jenderal, dan dikukuhkan empat hari kemudian lewat
pemungutan suara di Majelis Umum. Annan segera mengambil sumpah jabatan, dan
memulai masa jabatannya yang pertama sebagai Sekretaris Jenderal pada 1 Januari
1997. Annan menggantikan Sekretaris Jenderal Boutros Boutros-Ghali dari Mesir,
yang berakhir masa jabatannya. Ia menjadi orang pertama dari sebuah negara
Afrika Hitam yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal.
Masa jabatan Annan sebagai Sekjen diperbarui pada 1 Januari
2002, dalam sebuah penyimpangan yang tidak lazim dari kebijakan yang tak resmi.
Jabatan ini biasanya berotasi di antara benua, masing-masing dengan dua masa
jabatan. Karena pendahulu Annan adalah Boutros-Ghali yang juga berasal dari Afrika,
Annan biasanya hanya akan menjabat satu masa jabatan. Perpanjangan masa
jabatannya menunjukkan popularitas Annan.
Mark
Malloch Brown menggantikan Louise Frechette sebagai Wakil Sekretaris Jendearl
Annan pada April 2006.
9.
Ban Ki-moon
dari Korea Selatan (2007-2011)
Ban Ki-moon (lahir di Eumseong, Chungcheong Utara, Korea, 13
Juni 1944; umur 65 tahun) adalah seorang diplomat Korea Selatan dan Sekretaris
Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa saat ini. Ia menggantikan Kofi Annan yang
telah menyelesaikan masa jabatannya pada 1 Januari 2007.
Pada 13 Oktober 2006, ia terpilih menjadi Sekretaris
Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa yang kedelapan pada Sidang Umum
Perserikatan Bangsa-bangsa dan dilantik pada 14 Desember 2006.
Pada Februari 2006, Ban menyatakan pencalonannya untuk
menggantikan Kofi Annan sebagai Sekretaris Jenderal PBB pada akhir 2006. Ini
adalah kali pertama seorang Korea Selatan mencalonkan diri dalam pemilihan
jabatan tersebut.
Ban menduduki tempat teratas pada setiap kali pengumpulan
pendapat yang dilakukan oleh Dewan Keamanan PBB pada 24 Juli, 14 September, dan
28 September. Dalam pengumpulan pendapat kedua, ia memperoleh 14 suara
"yang menggembirakan" dan 1 suara "yang mengecewakan".
Pada 9 Oktober, Dewan Keamanan PBB resmi mencalonkan Ban
sebagai Sekretaris Jenderal PBB yang baru. Keputusan ini masih harus dikukuhkan
oleh Sidang Umum PBB yang akan bertemu pada akhir tahun 2006.
Komentar
Posting Komentar