LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 8 SEMARANG VERSI Rizqi Utami Lutfiyan Ningtyas
LAPORAN
PRAKTIK
PENGALAMAN LAPANGAN 2
DI
SMA NEGERI 8 SEMARANG
disusun oleh :
Nama : Rizqi Utami Lutfiyan Ningtyas
NIM :
182110380
PRODI
PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS
BAHASA
UNIVERSITAS
ISLAM SULTAN AGUNG
TAHUN
2014
PENGESAHAN
Laporan
PPL 2 ini telah disusun sesuai dengan
Pedoman PPL Fakultas Bahasa UNISSULA.
Hari :
Tanggal :
Disahkan oleh :
Dosen
Pembimbing Lapangan Kepala Sekolah
Hartono, S.S., M.Pd Drs. Haryoto,
M.Ed
NIK. 210496038 NIP. 19600129 198603 1 010
Ka.Prodi Pendidikan
Bahasa Inggris Fakultas Bahasa UNISSULA
Destari P
NIK. 210013021
Kata Pengantar
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah subhanahuwata’ala
atas nikmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) hingga terselesainya penyusunan laporan
PPL 2 di SMA Negeri 8 Semarang ini dengan baik.
Laporan PPL 2 ini disusun sebagai salah satu syarat
dalam penyelesaian program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 2 semester gasal
tahun akademik 2014/2015. Dengan kerendahan hati, penulis mengucapkan terima
kasih pada
berbagai pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan
dan penyusunan laporan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 2 ini, terkhusus
kepada :
- Dr. Anis Malik Thoha, Rektor Universitas Islam Sultan Agung
- Ir.
H. Faiqun Ni’am, MT, Ph.D, Dekan Fakultas Bahasa
- Kurniawan Yudhi Nugroho, M.Pd., Koordinator Dosen Pembimbing PPL
Unissula
- Hartono, S.S., M.Pd, dosen pembimbing PPL Bahasa Inggris Unissula
- Drs. Haryoto, M.Ed., kepala SMA Negeri 8 Semarang
- Dwi Hardiko, S.Pd., koordinator guru pamong PPL Unissula
- Mochamad
Johari, S.Pd., M.Si, guru
pamong PPL bahasa Inggris Unissula
- Guru wali kelas dan mata pelajaran SMA Negeri 8 Semarang
- Staff tata usaha dan karyawan SMA Negeri 8 Semarang
- Seluruh siswa SMA Negeri 8 Semarang
- Rekan-rekan
mahasiswa PPL di SMA Negeri 8 Semarang
- Rekan-rekan
mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa Inggris 2011
- Semua pihak yang telah membantu
Semoga amal baik dari segala pihak mendapat pahala
yang berlipat ganda dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan laporan ini. Semoga dapat bermanfaat bagi berbagai pihak.
Semarang, Oktober 2014
Penulis
Daftar
Isi
Halaman Judul .................................................................................................. i
Lembar Pengesahan ......................................................................................... ii
Kata Pengantar ................................................................................................ iii
Daftar Isi ......................................................................................................... iv
BAB
I Pendahuluan
1.1
Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2
Tujuan ...................................................................................................... 2
1.3
Manfaat ................................................................................................... 2
BAB
II Landasan Teori
2.1
Praktik Pengalaman Lapangan ................................................................ 4
2.2
Tugas Guru di Kelas dan Sekolah ........................................................... 6
2.3
Kompetensi Guru .................................................................................... 7
2.4
Kurikulum 2013 ....................................................................................... 8
BAB
III Pelaksanaan
3.1
Waktu Pelaksanaan ................................................................................ 10
3.2
Tempat ................................................................................................... 10
3.3
Tahapan Kegiatan .................................................................................. 10
3.4
Materi Kegiatan ..................................................................................... 12
3.5
Proses Bimbingan .................................................................................. 13
3.6
Hal-hal Penghambat dan Pendukung PPL 2 ......................................... 13
3.7
Guru Pamong ........................................................................................ 13
3.8
Dosen Pembimbing Lapangan ............................................................... 14
BAB
IV Kesimpulan dan Saran
4.1
Kesimpulan ............................................................................................ 15
4.2
Saran ...................................................................................................... 15
Refleksi Diri ..................................................................................................... 16
Lampiran-Lampiran
Daftar Lampiran
Lampiran 1 . Rencana
Kegiatan PPL 2
Lampiran 2. Kalendar
Pendidikan SMA Negeri 8 Semarang
Lampiran 3. Jurnal
Pembelajaran Bahasa Inggris
Lampiran 4. Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Lampiran 5. Daftar
Absensi Mahasiswa PPL
Lampiran 6. Daftar
Absensi Peserta Didik yang Diampu
Lampiran 7. Daftar
Nilai Peserta Didik
Lampiran 8. Kartu
Bimbingan Praktik Mengajar
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pendidikan
merupakan dasar dari segala aspek kehidupan bermasyarakat. Dengan pendidikan
yang baik, maka akan menghasilkan bibit-bibit unggul yang nantinya akan membawa
negara dan seluruh bangsa ke kehidupan yang lebih cerah.
Dalam
Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab XI
pasal 39 ayat 2 disebutkan bahwa pendidik merupakan tenaga profesional yang
bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
Untuk mengatasi era globalisasi dalam dunia pendidikan, upaya memenuhi
kebutuhan, keberadaan, dan keprofesionalan pendidik harus selalu ditingkatkan,
termasuk mempersiapkan calon tenaga pendidik yang kelak akan menjadi pendidik
dalam dunia pendidikan.
Prodi
pendidikan Bahasa Inggris Unissula merupakan salah satu program pendidikan yang
kelak akan melahirkan pendidik-pendidik muda Indonesia. Salah satu program yang
harus dijalankan mahasiswa di bidang kependidikan ialah Praktek Pengalaman
Lapangan (PPL). Dalam setiap tahunnya, prodi pendidikan bahasa Inggris Unissula
selalu menjalankan program PPL yang tersebar di beberapa jenjang sekolah, baik
negeri maupun swasta di daerah Semarang dan Demak selama kurang lebih dua
bulan. Lebih jauh lagi, PPL adalah
salah satu program yang dicanangkan oleh Unissula untuk membekali calon tenaga
pendidik agar siap melaksanakan tugasnya ketika lulus dari Unissula. PPL
merupakan kegiatan praktik penerapan teori yang telah diperoleh selama kuliah
yang terintegrasi dalam kurikulum program studi S1 kependidikan. Oleh karena
itu, mahasiswa program S1 kependidikan wajib melaksanakan program PPL sesuai dengan kurikulum yang
berlaku.
1.2
Tujuan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bertujuan membentuk
mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga pendidik yang profesional sesuai
dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi yang meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi
profesional. PPL juga berfungsi sebagai bekal bagi mahasiswa praktikan agar
memiliki pengalaman secara nyata tentang pengajaran di sekolah. Sehingga
diharapkan mahasiswa praktikan juga memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
menunjang tercapainya penguasaan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Ditinjau dari tujuan khusus, PPL
bertujuan sebagai berikut:
1.
Menghasilkan sarjana pendidikan yang berkualitas, sehingga dapat mengelola
proses pendidikan sacara profesional.
2.
Memperluas cakrawala pemikiran mahasiswa calon pendidik agar senantiasa
dapat berperan aktif dalam proses pembangunan bangsa khususnya dalam
pendidikan.
3.
Untuk memberikan bekal kepada mahasiswa selaku calon pendidik agar memiliki
kualifikasi yang memadai.
4.
Mempersiapkan para mahasiswa untuk menjadi sarjana pendidikan yang siap
sebagai agen pembaharuan dan dapat mewujudkan transformasi pendidikan.
5.
Memantapkan dan meningkatkan pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi serta
memperoleh masukan-masukan yang berguna bagi Unissula untuk selalu meningkatkan
fungsinya sebagai lembaga pendidikan.
1.3
Manfaat
Manfaat PPL secara umum yaitu
memberi bekal kepada mahasiswa praktikan agar memiliki kompetensi profesional,
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. Selain
itu, Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), baik PPL 1 maupun PPL 2
diharapkan dapat memberikan manfaat dan kegunaan bagi semua pihak atau komponen
yang terkait yaitu mahasiswa praktikan, sekolah latihan, dan Universitas Islam
Sultan Agung Semarang antara lain sebagai berikut
1.
Manfaat bagi Mahasiswa Praktikan
a.
Mendapatkan kesempatan
untuk mempraktikkan bekal yang diperoleh
selama
perkuliahan ditempat PPL.
b.
Mengetahui dan mengenal
secara langsung proses belajar mengajar di sekolah latihan.
c.
Mendewasakan cara
berpikir, meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan penelaahan,
perumusan, dan pemecahan masalah pendidikan yang ada di sekolah.
2.
Manfaat bagi Sekolah
a.
Meningkatkan kualitas
pendidikan.
b.
Dapat menambah khasanah
keilmuan bagi para guru tentang cara penerapan model/ metode pembelajaran.
c.
Dapat mengembangkan
kegiatan pembelajaran di sekolah dan memperluas kerjasama dalam proses pembelajaran
di sekolah dengan perguruan tinggi yang bersangkutan.
3.
Manfaat bagi Universitas Islam Sultan Agung
a.
Memperoleh masukan
tentang kasus pendidikan yang dipakai sebagai bahan pertimbangan penelitian.
b.
Memperoleh masukan
tentang perkembangan pelaksanaan PPL, sehingga kurikulum dan metode yang
dipakai dapat disesuaikan dengan tuntutan yang ada di lapangan.
c.
Memperluas dan
meningkatkan jaringan kerja sama dengan sekolah atau tempat latihan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2. 1. Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL)
2.1.1 Pengertian PPL
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua
kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai
pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam semester-semester
sebelumnya, sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan agar mereka
memperoleh pengalaman dan keterampilan lapangan dalam penyelenggaraan
pendidikan dan pengajaran di sekolah atau di tempat latihan lainnya. Kegiatan
PPL meliputi praktik mengajar, administrasi, bimbingan dan konseling serta
kegiatan yang bersifat kokurikuler dan atau ekstra kurikuler yang berlaku di
sekolah/ tempat latihan.
2.1.2 Tujuan PPL
PPL bertujuan membentuk mahasiswa praktikan agar
menjadi calon tenaga kependidikan yang profesional sesuai dengan
prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi, yang meliputi kompetensi
profesional, kepribadian, pedagogik, dan sosial.
2.1.3 Fungsi PPL
PPL berfungsi memberikan bekal kepada mahasiswa
praktikan agar mereka memiliki kompetensi profesional, personal, dan
kemasyarakatan. Sedangkan sasarannya adalah agar mahasiswa praktikan memiliki
seperangkat pengetahuan sikap dan keterampilan yang dapat menunjang tercapainya
penguasaan kompetensi profesional, personal, dan kemasyarakatan.
2.1.4 Peserta, Bobot Kredit, dan Tahapan Kegiatan
Peserta kegiatan PPL adalah mahasiswa S1 program
kependidikan yang telah memenuhi persyaratan baik secara administratif maupun
akademik. Kegiatan PPL tersebut mempunyai bobot kredit 4 SKS, dengan rincian
PPL 1 sebanyak 2 SKS dan PPL 2 sebanyak 2 SKS. Dalam kegiatan PPL, bobot kredit
1 SKS setara dengan 4 x 1 jam (60 menit) x 18 = 72 jam. Tahapan kegiatan PPL
dibagi menjadi dua tahap, yaitu PPL 1 dan PPL2. PPL1 meliputi kegiatan
pembekalan micro teaching, orientasi PPL di kampus, serta observasi dan
orientasi di sekolah tempat latihan. Sedangkan PPL2 meliputi kegiatan pembuatan
perencanaan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran terbimbing dan mandiri,
melaksanakan refleksi pembelajaran, serta melaksanakan kegiatan non
pembelajaran.
2.1.5 Persyaratan dan Tempat
Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh
mahasiswa program studi kependidikan agar dapat mengikuti PPL. Persyaratan
tersebut adalah sebagai berikut.
a.
Mahasiswa telah mengumpulkan minimal 110 SKS,
b.
Membayar biaya PPL di bank terkait dan melaporkannya ke bagian administrasi
/ TU
c.
Pelaksanaan PPL 2 setelah PPL1
Kegiatan PPL dilaksanakan di kampus dan di sekolah
latihan. Tempat
praktik ditetapkan berdasarkan persetujuan Rektor
dengan Dinas Pendidikan Kabupaten atau Kota atau pimpinan lain yang setara dan
terkait dengan tempat latihan. Penempatan mahasiswa praktikan di tempat latihan
ditentukan oleh bidang kependidikan pendidikan bahasa Inggris Unissula dan
instansi lain yang terkait.
2.1.6 Kewajiban Mahasiswa Praktikan
a.
Berkoordinasi dengan sekolah/tempat latihan tentang pembagian tugas dan
fungsi pengurus kelompok mahasiswa praktikan.
b.
Masing-masing mahasiswa praktikan berkoordinasi dengan guru pamong/pamong
mengenai rancangan kegiatan yang pernah disusun dalam PPL 1
c.
Melakukan latihan pengajaran terbimbing atas bimbingan guru pamong
d.
Melaksanakan pengajaran mandiri
minimal 7 kali (tidak termasuk ujian) atas bimbingan guru pamong
e.
Melaksanakan ujian mengajar sebanyak 1 (satu) kali tampilan yang dinilai
oleh guru pamong dan dosen pembimbing
f.
Melaksanakan semua tugas PPL yang diberikan oleh guru pamong/pamong, kepala
sekolah,/lembaga, baik yang menyangkut pengajaran maupun non-pengajaran
g.
Mematuhi semua ketentuan, peraturan, dan tata tertib yang berlaku di tempat
praktik
h.
Menjaga nama baik almamater dan korp mahasiswa PPL sebagi calon guru
i.
Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sesuai bidang studi dan minatnya
j.
Mengikuti upacara penarikan mahasiswa PPL di sekolah/tempat latihan
k.
Menyusun laporan PPL 2 secara individual kemudian harus disahkan oleh dosen
pembimbing
2. 2. Tugas
Guru di Kelas dan Sekolah
Guru sebagai tenaga pengajar di jenjang pendidikan
dasar maupun menengah harus mempunyai kualitas diri serta mengembangkan
kepribadiannya sebagai salah satu upaya mencapai tujuan pendidikan nasional.
Selain itu guru perlu menjaga citra dirinya sehingga dapat dijadikan teladan
bagi peserta didik dan lingkungan. Berikut ini adalah tugas dan tanggung jawab
guru di sekolah dan di kelas sebagai pengajar, pendidik, anggota sekolah maupun
sebagai anggota masyarakat.
1. Tugas dan kewajiban guru selaku pengajar
a.
Mengadakan persiapan mengajar seperlunya sesuai dengan kurikulum yang
berlaku.
b.
Datang mengajar di sekolah setiap hari kerja.
c.
Mengadakan evaluasi pelajaran secara teratur dan kontinu sesuai teknik
evaluasi yang berlaku.
d.
Ikut memelihara tata tertib kelas dan sekolah.
e.
Ikut membina hubungan baik antara sekolah dengan orang tua dan masyarakat.
f.
Membina hubungan baik antara sekolah dengan berbagai golongan masyarakat
dan pemerintah daerah setempat.
2. Tugas dan kewajiban guru sebagai pendidik
a.
Senantiasa menjunjung tinggi dan mewujudkan nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila.
b.
Guru wajib mencintai anak didik dan profesinya serta selalu menjadikan
dirinya teladan bagi anak didiknya.
c.
Guru wajib selalu menyelaraskan pengetahuan dan meningkatkan pengetahuan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
d.
Guru senantiasa memperhatikan norma-norma, etika, dan estetika dalam
berpakaian dan berhias.
e.
Guru senantiasa wajib meningkatkan keselarasan, kesenian, dan keseimbangan
jasmani dan rohaninya sehingga terwujud penampilan pribadi yang baik.
2.3 Kompetensi Guru
Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru agar
profesional dalam tugasnya, adalah:
1.
memahami landasan pendidikan, yaitu landasan filosofis, sosiologis,
kultural, psikologis, ilmiah dan teknologis;
2.
memahami wawasan pendidikan, yaitu wawasan tentang asas-asas pendidikan,
aliran-aliran pendidikan secara garis besar, teori belajar, perkembangan anak
didik, tujuan pendidikan nasional, kebijakan-kebijakan pemerintah di bidang
pendidikan;
3.
menguasai materi pembelajaran;
4.
menguasai pengelolaan pembelajaran;
5.
menguasai evaluasi pembelajaran;
6.
memiliki kepribadian, wawasan profesi dan pengembangannya.
Karakteristik guru yang profesional antara lain selalu
membuat perencanaan konkret dan rinci untuk dilaksanakan dalam kegiatan
pembelajaran; menempatkan peserta didik sebagai arsitek pembangun gagasan dan
guru berfungsi melayani dan berperan sebagai mitra peserta didik; bersikap
kritis dan berani menolak kehendak yang kurang edukatif; bersikap kreatif dalam
membangun dan menghasilkan karya pendidikan seperti pembuatan alat bantu
belajar, analisis materi pembelajaran, penyusunan alat penilaian, dan lainnya.
2. 1. Kurikulum
2013
Pengertian Kurikulum Menurut Kerr, J. F (1968):
Kurikulum adalah semua pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan secara
individu ataupun secara kelompok, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
(M.Nuh;2013)
Dalam sistem perencanaan pembelajaran yang baik, kurikulum harus mencakup empat
hal, yaitu :
(1) Hasil
akhir pendidikan yang harus dicapai peserta didik (keluaran), dan dirumuskan
sebagai kompetensi lulusan.
(2) Kandungan
materi yang harus diajarkan kepada, dan dipelajari oleh peserta didik
(masukan/standar isi), dalam usaha membentuk kompetensi lulusan yang
diinginkan.
(3) Pelaksanaan
pembelajaran (proses, termasuk metodologi pembelajaran sebagai bagian dari
standar proses), supaya ketiga kompetensi yang diinginkan terbentuk pada diri
peserta didik.
(4) Penilaian
kesesuaian proses dan ketercapaian tujuan pembelajaran sedini mungkin untuk
memastikan bahwa masukan, proses, dan keluaran tersebut sesuai dengan rencana.
Pengembangan
Kurikulum 2013 dilakukan dalam empat tahap. Pertama, penyusunan kurikulum di
lingkungan internal Kemdikbud dengan melibatkan sejumlah pakar dari berbagai
disiplin ilmu dan praktisi pendidikan. Kedua, pemaparan desain Kurikulum 2013
di depan Wakil Presiden selaku Ketua Komite Pendidikan yang telah dilaksanakan
pada 13 November 2012 serta di depan Komisi X DPR RI pada 22 November 2012.
Ketiga, pelaksanaan uji publik guna mendapatkan tanggapan dari berbagai elemen
masyarakat. Tahap keempat, dilakukan penyempurnaan untuk selanjutnya ditetapkan
menjadi Kurikulum 2013.
Penyusunan kurikulum 2013 yang
menitikberatkan pada penyederhanaan, tematik-integratif mengacu pada kurikulum
2006 di mana ada beberapa permasalahan di antaranya;
(i) konten
kurikulum yang masih terlalu padat, ini ditunjukkan dengan banyaknya mata
pelajaran dan banyak materi yang keluasan dan tingkat kesukarannya melampaui
tingkat perkembangan usia anak
(ii) belum
sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan
pendidikan nasional;
(iii) kompetensi
belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan
pengetahuan; beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan
kebutuhan (misalnya pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif,
keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan) belum terakomodasi di
dalam kurikulum;
(iv) belum
peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal,
nasional, maupun global;
(v) standar
proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci sehingga
membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran
yang berpusat pada guru;
(vi) standar
penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi (proses dan
hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara berkala;
(vii) dengan
KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak menimbulkan multi
tafsir.
BAB III
PELAKSANAAN
3. 1 Waktu
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 2
dilaksanakan mulai tanggal 18 Agustus 2014 sampai dengan 7 Oktober 2014.
Pelaksanaan dilakukan pada hari efektif KBM, untuk hari Senin-Rabu pukul 07.00-14.15 WIB, Kamis pukul
07.00-13.30 WIB dan Jumat-Sabtu pukul 07.00-11.45 WIB.
3. 2 Tempat
Pelaksanaan
PPL bertempat di SMA Negeri 8 Semarang yang beralamat di Jalan Raya Tugu
Ngaliyan Semarang.
3. 3 Tahapan
Kegiatan
Kegiatan PPL 2 di sekolah dilaksanakan selama kurang
lebih selama 7 minggu. Dalam pelaksanaannya, praktikan telah melakukan praktik
mengajar kurang lebih 6 kali pertemuan.
1.
Pembekalan PPL
Pembekalan PPL dilaksanakan di kampus UNNES pada
tanggal 17- 18
Juli 2014 di
kampus Fakultas Bahasa Unissula. Kegiatan penerjunan dilaksanakan tanggal 4
Agustus 2014 dilanjutkan dengan upacara penerimaan mahasiswa PPL di SMA Negeri
8 Semarang tanggal 7 Agustus 2014.
2.
Observasi
Observasi sekolah dilaksanakan pada PPL 1 yaitu
dimulai tanggal 7-16 Agustus 2014. Praktikan melakukan observasi langsung dalam
proses KBM yang dilakukan terhadap guru pamong yang mengampu mata pelajaran
Bahasa Inggris. Mahasiswa mengamati langsung bagaimana model pembelajaran,
strategi dan cara mengajar. Selain cara mengajar, mahasiswa juga mengamati
bagaimana guru mengelola kelas dan siswa selama proses KBM berlangsung.
Observasi ini dilakukan agar mahasiswa dapat beradaptasi dengan siswa, sehingga
saat mengajar, mahasiswa tidak menemui hambatan yang berarti.
3.
Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar
Setelah melakukan observasi terhadap proses KBM,
mahasiswa mulai melakukan pengajaran mandiri. Sebelum terjun langsung ke proses
pengajaran mandiri, mahasiswa membuat perangkat pembelajaran, seperti Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan materi.
Terhitung tanggal 18 Agustus 2014, mahasiswa praktikan
diberikan jatah mengajar X MIPA 5 dan X MIPA 6 mata pelajaran bahasa Inggris
peminatan yang dilaksanakan masing-masing 3 jam pelajaran (135 menit) yakni
pada hari Senin pukul 11.00 – 13.30 WIB dan Selasa pukul 07.00 – 09.45 WIB.
Penentuan kelas yang akan diampu didasarkan pada pertimbangan guru pamong yang
memberikan kesempatan kepada mahasiswa praktikan untuk mengampu level kelas
yang tidak terlalu sulit. Selama proses KBM yang diampu mahasiswa praktikan,
guru pamong selalu hadir di dalam kelas untuk mengamati cara pembelajaran
mahasiswa yang nantinya menjadi bahan kritikan apabila ada hal-hal yang kurang
sesuai.
4.
Penilaian PPL
Penilaian PPL 2 dilakukan oleh guru pamong dan dosen
pembimbing lapangan. Guru pamong menilai mahasiswa pada saat mengajar di kelas,
sedangkan dosen pembimbing menilai mahasiswa di minggu akhir kegiatan PPL 2.
Aspek yang dinilai bukan hanya penampilan mahasiswa saat mengampu kelas tetapi
juga sikap mahasiswa ketika di sekolah. Adapun kompetensi yang dinilai yaitu
kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan
kompetensi sosial.
5.
Proses Penyusunan Laporan PPL
Penyusunan laporan PPL 2 dilakukan pada minggu
terakhir pelaksanaan kegiatan PPL. Dalam proses penyusunan, penulis diharuskan
menuliskan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pengajaran yang telah
dilakukan terutama pada proses pengajaran mandiri. Penyusunan laporan ini juga
mendapat bimbingan dan arahan dari guru pamong, dosen pembimbing lapangan dan
koordinator PPL.
3. 4 Materi
Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan oleh
praktikan selama di SMA Negeri 8 Semarang adalah sebagai berikut :
a.
Kegiatan pengajaran
mandiri
Mahasiswa telah melakukan
pengajaran mandiri selama 7 kali di kelas X MIPA 5 dan X MIPA 6. Sebelum masuk ke dalam ruang kelas
dan bertemu siswa, mahasiswa perlu menyiapkan beberapa hal, diantaranya
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), handout siswa, tabel
penilaian, dan media pembelajaran yang diperlukan. Materi pembelajaran yang
diajarkan yaitu :
a. Expressing
Invitation
b. Recount
Text
c. Future
Tense
d. Expressing
Necessity
e. Expressing
of Enough and Too
f. Advertisement
g. Test
b.
Kegiatan lain
Dalam kegiatan PPL, mahasiswa tidak
hanya diwajibkan melakukan kegiatan pengajaran mandiri, melainkan ikut
berpartisipasi dalam kegiatan apapun di sekolah, salah satunya membantu
administrasi sekolah. Sembari mengisi waktu luang saat tidak ada jam mengajar,
mahasiswa ikut membantu menjaga kelas kosong dan ikut membantu kegiatan
pembenahan buku di perpustakaan sekolah. Mahasiswa ikut membantu menyampul
buku, menstempel dan merapihkan perpustakaan.
3. 5 Proses
Bimbingan
Selama proses kegiatan PPL 2,
mahasiswa dibimbing oleh beberapa pihak, diantaranya bimbingan dalam hal
pengajaran dengan guru pamong, bimbingan mengenai keadaan sekolah dengan
koordinator guru pamong, bimbingan mengenai jalannya PPL dengan dosen
pembimbing dan bimbingan mengenai hal-hal sekolah dengan guru-guru SMA Negeri 8
Semarang.
3. 6 Hal-Hal
Penghambat dan Pendukung PPL 2
3.6.1 Hal-hal
pendukung kegiatan PPL2 :
1. Pihak
SMA Negeri 8 Semarang yang sangat ramah dan terbuka dalam menerima dan
membimbing mahasiswa PPL.
2. Kondisi
sekolah yang memiliki fasilitas cukup memadai.
3. Hubungan
yang terjalin harmonis dengan guru, siswa, rekan sesama mahasiswa PPL dan
karyawan sekolah.
4. Komunikasi
yang terjalin dengan baik dengan guru pamong, koordinator PPL, dan guru-guru.
5. Siswa
SMA Negeri 8 Semarang yang sangat ramah dan bersahabat dengan mahasiswa PPL
dalam pengajaran.
3.6.2 Hal-hal
penghambat kegiatan PPL 2
1. Pengajar
merasa kesulitan apabila akan menggunakan media projector karena di kelas X MIA
6 tidak dilengkapi dengan LCD yang berfungsi dengan baik.
2. Kehadiran
dosen pembimbing lapangan sangat jarang sekali, sehingga apabila mahasiswa
memiliki masalah tidak segera mendapat arahan
3. 7 Guru
Pamong
Dalam kegiatan PPL 2, guru pamong kami,
Mochamad Johari,S.Pd.,M.Si sangat membimbing kami terutama dalam pengarahan
yang berhubungan dengan proses pengajaran. Guru pamong selalu memantau kegiatan
mengajar mahasiswa di setiap pertemuan di dalam kelas. Guru pamong juga selalu
memberikan evaluasi setelah kami melakukan pengajaran. Sikap guru pamong yang
sangat terbuka dan kooperatif sehingga mahasiswa tidak segan untuk bercerita
apabila menemui hambatan. Beliau juga
selalu meluangkan setiap kali mahasiswa meminta waktu untuk bimbingan.
3. 8 Dosen
Pembimbing Lapangan (DPL)
Dosen pembimbing lapangan untuk
bidang studi bahasa Inggris ialah Hartono,S.S., M.Pd. Dalam memantau kegiatan
PPL 2, DPL hanya datang ke sekolah sebanyak tiga kali termasuk dalam proses
penilaian mengajar di dalam kelas. Meski begitu, beliau memberikan saran dan
kritikan yang sangat membangun bagi mahasiswa praktikan.
Demikian
seluruh pelaksanaan kegiatan PPL 2 tahun 2014 di SMA Negeri 8 Semarang yang
telah dilaksanakan oleh praktikan. Pelaksanaan PPL
2 merupakan sarana di kampus UNISSULA yang bertujuan
memberikan pengalaman tersendiri bagi Paraktikan yang berperan sebagai calon guru
dimasa yang akan datang.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1
Kesimpulan
Dari keseluruhan kegiatan pelaksanaan PPL 2 ini dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1.
Kegiatan PPL 2 memberikan bekal pengalaman dan keterampilan bagi praktikan
dalam mempersiapkan, mengelola, dan mengevaluasi kegiatan belajar mengajar di
kelas.
2.
PPL sebagai sarana bagi mahasiswa kependidikan untuk berlatih menjadi
tenaga pendidik profesional dan kompeten dalam bidangnya, termasuk kompetensi
kepribadian sebagai tenaga pendidik.
3.
PPL mempersiapkan mahasiswa kependidikan secara fisik dan mental untuk
menjadi seorang tenaga pendidik.
4.2 Saran
Berdasarkan pengalaman dalam kegiatan pelaksanaan PPL
2, terdapat beberapa saran sebagi berikut:
1.
Pihak kampus seharusnya lebih jelas dalam memberikan informasi kepada
mahasiswa, baik informasi mengenai peraturan PPL, biaya, dan hal-hal yang
berkaitan dengan kegiatan PPL.
2.
Untuk pihak SMA Negeri 8 Semarang, sebaiknya lebih memerhatikan sarana
prasarana seperti audio dan LCD yang tidak berfungsi dengan baik agar ke
depannya guru dapat memanfaatkan teknologi di dalam kelas.
Refleksi Diri
Puji syukur kehadirat Allah yang
telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan PPL 2. Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL) merupakan mata kuliah wajib
bagi mahasiswa kependidikan yang kelak mengarahkan dirinya menjadi seorang
pendidik, tak terkecuali Fakultas Bahasa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris
Unissula yang mengirimkan 6 mahasiswanya untuk melakukan PPL di SMA Negeri 8
Semarang. Kegiatan PPL ini berlangsung dari tanggal 7 Agustus 2014 sampai
tanggal 4 Oktober 2014. Kegiatan PPL 2 menekankan mahasiswa untuk melakukan
proses pengajaran di dalam kelas. Adapun refleksi diri penulis yang menyangkut
kegiatan PPL 2 terurai sebagai berikut :
1.
Kelebihan
dan kelemahan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris
a.
Kelebihan
Mata pelajaran
Bahasa Inggris merupakan mata pelajaran yang terbilang mengasyikkan karena
peserta didik dapat berceloteh dengan bahasa asing layaknya orang luar negeri. Sesuai dengan
kurikulum 2013, mata pelajaran Bahasa Inggris terbagi dua macam, yakni kelas
peminatan dan wajib. Dengan adanya dua macam pembagian kelas, peserta didik
mendapatkan materi bahasa Inggris lebih lengkap dan bervariasi. Terlebih lagi,
peserta didik sangat antusias dalam pelajaran Bahasa Inggris. Hal itu terlihat
dari keaktifan dan keseriusan peserta didik di dalam kelas.
b.
Kelemahan
Meski
dikatakan bahasa Inggris merupakan mata pelajaran yang mengasyikkan, namun
peserta didik mengalami kesulitan pada cara pengucapan dan pola penulisan
kalimat yang berbeda dengan bahasa Indonesia
2.
Ketersediaan
sarana dan prasarana.
Ketersediaan
sarana dan prasarana di SMA Negeri 8 Semarang sudah cukup terpenuhi. SMA Negeri
8 memiliki ruang-ruang kelas yang cukup nyaman untuk proses belajar mengajar
karena dilengkapi dengan LCD, computer dan 4 kipas angin. Keberadaan jendela
dan ventilasi di setiap ruang kelas juga sangat baik. Permasalahan mengenai
sarana-prasarana yang sering ditemui di lapangan ialah rusaknya beberapa LCD di
ruang kelas karena kabel penghubung yang tidak mau dikoneksikan dengan laptop
atau layar proyektor yang tidak bisa digulung. Hal itu menyebabkan sedikit
hambatan untuk guru yang akan menggunakan LCD.
3.
Kualitas
guru pamong dan dosen pembimbing
Jumlah 6 mahasiswa praktikan Pendidikan bahasa Inggris Unissula yang
diterjunkan di sekolah ini dibimbing oleh dua orang guru pamong, mereka adalah
Bapak Mochamad Johari, S.Pd., M.Si dan Ibu Katarina Kristanti, S.Pd. Guru
pamong yang membimbing saya adalah Mr.Jo,
begitu panggilan akrab Bapak Mochamad Johari. Beliau adalah guru pamong yang
sangat baik dalam membimbing kami dalam menyusun RPP, dalam persiapan mengajar
dan dalam mengevaluasi kinerja kami. Banyak pesan, kritik,saran dan ilmu yang
beliau sampaikan kepada kami sebagai calon guru, misalnya dalam menghadapi
siswa yang berlaku tidak sopan kepada guru, membantu kami dalam menerapkan strategi
dan metode pembelajaran yang akan kami pakai.
Sedangkan Dosen pembimbing lapangan (DPL) yang membimbing kami selama
proses PPL ialah Bapak Hartono, S.S., M.Pd. Beliau mengantarkan kami memasuki
dunia pendidikan yang sebenarnya, beliau juga memberikan arahan kepada kami
tentang hal-hal yang harus kami lakukan tanpa menyalahi aturan sekolah maupun
kampus.
4.
Kualitas
pembelajaran di SMA Negeri 8 Semarang
Pelaksanaan
pembelajaran di SMA Negeri 8 Semarang telah berjalan secara baik, setiap
komponen sekolah saling membantu dan mendukung sehingga tercipta iklim kondusif
yang bagus untuk terlaksananya Proses Belajar Mengajar. SMA Negeri 8 Semarang
juga telah menerapkan kurikulum baru yakni kurikulum 2013 meski baru berjalan
pada awal tahun pelajaran ini. Dari segi kekeluargaan, terlihat sekali suasana
yang menyelimuti sekolah ini adalah suasana yang hangat dan mengeluarga. Hal
itu terlihat dari siswa yang selalu menebar senyum dan sapa setiap bertemu guru
senior maupu guru praktikan.
5.
Kemampuan
diri praktikan
Praktikan menyadari bahwa dalam melaksanakan pembelajaran masih jauh
dari kata baik. Namun, dengan adanya dukungan dari dosen pembimbing, guru
pamong, serta teman-teman se-PPL maka praktikan merasa percaya diri dengan
kemampuan yang dimiliki. Ditambah lagi, dengan ilmu yang telah didapat dari
kampus sangat membantu praktikan. Praktikan berusaha seaktif mungkin untuk
terus mengobservasi setiap kondisi dan keadaan di sekolah ini termasuk di
dalamnya mengobservasi tingkah laku peserta didik. Kedepannya, praktikan
berharap dapat memperoleh saran dan kriktik dari guru senior dalam membangun
kami sebagai guru yang mencerdaskan bangsa.
6.
Nilai
tambah yang didapat setelah melaksanakan PPL 2
Setelah melaksanakan kegiatan PPL 2, praktikan menyadari bahwa menjadi seorang
pendidik tidaklah mudah. Seorang pendidik dituntut menjadi sosok yang dapat
menjadi teladan bagi peserta didiknya. Selain itu, pendidik juga dituntut untuk
menjadi sosok yang kreatif, penyabar, penuh ketekunan dan pantang menyerah.
Hal-hal yang didapatkan oleh praktikan yakni sikap keramah-tamahan selama
berada di lingkungan sekolah, praktikan menjadi lebih murah senyum, bersahabat
dengan siswa dan teman-teman praktikan lain. Praktikan juga belajar memahami
bagaimana cara berinteraksi yang baik dan sopan dengan warga sekolah, terutama
menjaga komunikasi dengan berbagai macam karakter siswa di sekolah. Secara khusus,
nilai tambah yang sangat didapatkan oleh praktikan adalah terjalinnya hubungan
kekeluargaan antara mahasiswa, guru dan siswa.
7. Saran Pengembangan
bagi Sekolah Latihan dan Fakultas Bahasa UNISSULA
Meski kegiatan belajar mengajar sudah termasuk
dalam kategori baik dari segi lingkungan sekolah yang mendukung, fasilitas yang
tersedia, tenaga pendidik yang berkompeten dan administrasi yang terorganisasi
dengan rapih, SMA Negeri 8 Semarang masih perlu perbaikan di beberapa hal
terutama dalam perawatan LCD. Adanya beberapa LCD yang tidak berfungsi dengan
baik seharusnya dapat diperbaiki secara berkala. Harus ada penanganan yang
serius mengenai pembenahan sarana-prasarana.
Kegiatan PPL ini sudah tentu melibatkan UNISSULA
sebagai pihak penyelenggara, oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan untuk bahan pemikiran PPL selanjutnya. Hal-hal tersebut meliputi
pemberitahuan informasi yang terkadang simpang siur, lambatnya pembagian buku
panduan PPL yang seharusnya diterima mahasiswa praktikan di awal kegiatan PPL.
Demikianlah refleksi diri yang saya tulis, semoga
apa yang saya tulis menjadi masukan yang berharga untuk pihak yang terkait dan
khusunya untuk mahasiswa praktikan. Akhir kata saya ucapkan terima kasih kepada
keluarga besar SMA Negeri 8 yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk
mendapatkan pengalaman yang tak ternilai harganya. Terima kasih juga saya
ucapkan kepada dosen Fakultas Bahasa yang telah membimbing saya.
|
Semarang,
3 Oktober 2014
|
Mengetahui,
|
|
Guru Pamong
Mata Pelajaran Bahasa Inggris
|
Mahasiswa Praktikan
|
|
|
Mochamad Johari, S.Pd,M.Si
NIP. 19741031 199903 1 002
|
Rizqi Utami Lutfiyan Ningtyas
NIM. 182110380
|
Komentar
Posting Komentar