BERJALAN DI ATAS CAHAYA

BERJALAN DI ATAS CAHAYA

Judul     : Berjalan di Atas Cahaya
Pengarang : Hanum Salsabiela Rais, Tutie Amaliah dan Wardatul Ula
Penerbit  : PT Gramedia Pustaka Utama



Sinopsis :
     kisah yang dituturkan oleh Hanum ketika berkunjung ke Neerach, Swiss. Markus, seorang mualaf yang ingin ditemui Hanum untuk keperluan wawancara memintanya menunggu di kedai bunga yang “aneh”. Dalam kedai itu, hanya ada lampu penerang yang usang. Kedainya pun sangat sederhana, dirakit dari papan kayu, lalu dipaku sudut-sudutnya. Persis kedai penjual rokok atau bensin di tepi jalan raya Indonesia Bedanya, di kedai bunga itu tidak ada penjual yang menunggu. Pembeli membayar barang yang dibeli dengan langsung meletakkan uang pada kaleng yang disediakan. Jika ada kembalian, tinggal ambil sendiri di kaleng yang lain. Dan jika tidak ada uang tersedia dalam jumlah yang diinginkan, pembeli cukup menulis nama dan alamat pada notebook yang disediakan, uang kembalian pun akan diantarkan oleh penjual ke alamat yang dituliskan. Sungguh praktik kepercayaan luar biasa.
   Bagaimana mungkin orang-orang Swiss menerapkan syariat Islam tanpa membubuhkannya pada konstitusinya.
       Adapun praktik ketulusan,  Dalam penerbangan ke Wina untuk menyusul suami nya , dia bertemu dengan seorang pendekar bercadar. Dari atas pesawat sampai di Bandara Wina, banyak pertolongan yang diperoleh Tutie. Salah satunya, wanita tersebut rela bertukar tempat antri dengan Tutie. Alasannya sederhana,karena petugas Bandara ‘senang’ dengan orang bercadar. Jadi, dia pasti akan diperiksa lebih lama Hal itu akan membuat Tutie lebih lama menunggu. Sedangkan Tuti, harus menunggu bersama dengan anaknya yang baru berusia 6 bulan.
 Ketulusan dan keikhlasan hati sangat terasa. Tutie menuliskan “Sungguh saya ingin kembali kepada para petugas di imigrasi, mengatakan bahwa orang yang mereka tahan lama-lama hanya karena bercadar adalah pendekarnya hari ini. Dia adalah orang baik, telepas seperti apa penampilan fisiknya. Cadarnya tak merintanginya berbuat baik kepada orang yang belum dikenalnya, bahkan tak peduli apa agamanya. Hubungan manusia, ber-hablum minannas-lah, yang mendasarinya memberikan tangan untuk sesama”
    kisah Rangga, suami Hanum. Dengan kecerdasan yang dimilikinya, melalui game theory yang dimainkannya, Rangga berhasil mengecoh teman-temannya dan memperoleh keuntungan 415 euro. Jumlah yang fantastis. Namun, Rangga tidak menggunakan uang tersebut untuk kepentingan pribadinya melainkan disumbangkan pada organisasi remaja dan muda-mudi Muslim Linz (LMJÖ).
dan di luar daerah Jawa seperti saya, tentunya akan bingung ketika membaca istilah ini. Begitu pula dengan beberapa kata lain yang terdapat dalam buku ini. Sebaiknya diberikan catatan kaki untuk lebih memahamkan pembaca maksud dari penulis. Selain itu, pada tulisan “Tanya Namanya, Dengarkan kisahnya” agak membuat saya mengerenyitkan dahi. Pasalnya, ditengah tulisan pembaca tiba-tiba dilemparkan ke kisah yang lain, kemudian direkatkan kembali dengan tiba-tiba pula.


UNSUR INTRINSIK NOVEL BERJALAN DI ATAS CAHAYA

Tema                             : menapak jejak islam di Eropa
Tokoh & Penokohan     :
o   Hanum: Protagonis, karena merupakan mempunyai rasa keingin tahuan pada islam yang sangat besar
o   Rangga : Protagonis, Karena bersama-sama hanum menjelajahi eropa
o    Fatma : protagonis ,karena dialah yang pertama kali mengajak hanum menyusuri rahasia-rahasia kebesaran islam di eropa
o   Eyse : Protagonis,karena anak dari Fatma yang selalu menuruti perkataan ibunya.
o   Selim : Protagonis, karena membantu Fatma dan menjelaskan segala yang diketahuinya tentang islam di eropa
o   Paul: Antagonis,karena telah menghina kerajaan turki yang pernah berkuasa
o   Imam Hashim : Protagonis,karena menjelaskan tentang  islam di daerah Wina.
o   Natalie Dewan:Protagonis, karena merupakan agen muslim sejati yang tidak hanya mempromosikan islam bukan hanya dari mulut tapi dari perbuatannya.
o   Marion: Protagonis Karena membantu Hanum menjelajahi eropa.
o   Gomez: Protagonis karena mengantar rangga dan hanum ke tempat-tempat sejarah islam di eropa.
o   Hasan: Protagonis, karena sudah menjadi agen muslim yang baik di spanyol
o   Sergio: Protagonis, Karena menjadi pemandu yang baik dalam  menjelaskan
·         Perwatakan:
o   Hanum: Secara langsung

o   Rangga : secara langsung
o    Fatma : Secara langsung
o   Eyse : Secara langsung
o   Selim : Secara langsung
o   Paul: Dialog dalam novel
o   Imam Hashim : secara tidak langsung
o   Natalie Dewan:Secara langsung
o   Marion: Secara langsung
o   Gomez: Secara langsung
o   Hasan: Secara langsung
o   Sergio: secara langsung

·         Latar                              :
o   Tempat:
§  Austria,Granada, Cordoba, Paris,Mekkah
o   Waktu:
§  Pagi,Siang, Malam
o   Suasana:
§  Menyenangkan, Menegangkan, Menyedihkan
·         Plot/ alur                        : Maju Mundur
·         Amanat                         : Jadikanlah sejarah menjadi pelajaran berharga bagi kita generasi muda muslim

·         Sudut Pandang              :Orang Pertama

Salam Dari Saya 
ABDUL GOFUR & NONI ROSTANTY

Komentar

Postingan populer dari blog ini

soal pramuka tali temali

Tugas Meresum Perjalanan Obat Dalam Tubuh Manusia versi Abdul Gofur

SOAL AKIDAH AKHLAK VERSI ABDUL GOFUR