GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK TUGAS SMA KELAS X Semester II
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas berkat dan
rahmat-Nyalah,sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini sengan baik dan tepat pada waktunya yang berjudul “GELOMBANG
ELEKTROMAGNETIK”.
Dalam penulisan makalah ini, penulis
banyak mendapat banyak mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Baik
berupa bantuan material maupun dorongan moril yang sangat bermanfaat bagi
penulis.
Untuk itu, penulis berkewajiban
untuk menyampaikan banyak ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada semua
pihak yang telah membantu penulis.
Selain itu, penulis menyadari
bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan dan sangat jauh dari
kata “sempurna”. Karen itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran-saran yang
sifatnya membangun demi untuk p`enyempurnaan makalah ini. Namun, kami
tetap berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan khususnya bagi
para pelajar.
Penulis pun tak lupa ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
guru FISIKA kami, yaitu Bapak Drs.Usman Abdullah yang
telah memberikan tugas untuk membuat makalah ini. Demikian lah yang
dapat penulissampaikan. Lebih dan kurangnya mohon dimaafkan.
Semoga Allah SWT, memberikan
pahala kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam rangka penulisan
makalah ini dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya.
Amin.
Tegal, 10
Februari 2014
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terjadinya
gelombang elektromagnetik, arus listrik dapat menghasilkan (menginduksi) medan
magnet. Ini dikenal sebagai gejala induksi magnet. Peletak dasar konsep ini
adalah Oersted yang telah menemukan gejala ini secara eksperimen dan dirumuskan
secara lengkap oleh Ampere. Gejala induksi magnet dikenal sebagai Hukum Ampere.
Kedua, medan magnet yang berubah-ubah terhadap waktu dapat menghasilkan
(menginduksi) medan listrik dalam bentuk arus listrik. Gejala ini dikenal
sebagai gejala induksi elektromagnet. Konsep induksi elektromagnet ditemukan
secara eksperimen oleh Michael Faraday dan dirumuskan secara lengkap oleh
Joseph Henry. Hukum induksi elektromagnet sendiri kemudian dikenal sebagai
Hukum Faraday-Henry.
Dari
kedua prinsip dasar listrik magnet di atas dan dengan mempertimbangkan konsep
simetri yang berlaku dalam hukum alam, James Clerk Maxwell mengajukan suatu
usulan. Usulan yang dikemukakan Maxwell, yaitu bahwa jika medan magnet yang
berubah terhadap waktu dapat menghasilkan medan listrik maka hal sebaliknya
boleh jadi dapat terjadi. Dengan demikian Maxwell mengusulkan bahwa medan
listrik yang berubah terhadap waktu dapat menghasilkan (menginduksi) medan
magnet. Usulan Maxwell ini kemudian menjadi hukum ketiga yang menghubungkan
antara kelistrikan dan kemagnetan. Jadi, prinsip ketiga adalah medan listrik
yang berubah-ubah terhadap waktu dapat menghasilkan medan magnet. Prinsip
ketiga ini yang dikemukakan oleh Maxwell pada dasarnya merupakan pengembangan
dari rumusan hukum Ampere. Oleh karena itu, prinsip ini dikenal dengan nama
Hukum Ampere-Maxwell. Dari ketiga prinsip dasar kelistrikan dan kemagnetan di
atas, Maxwell melihat adanya suatu pola dasar. Medan magnet yang berubah
terhadap waktu dapat membangkitkan medan listrik yang juga berubah-ubah
terhadap waktu, dan medan listrik yang berubah terhadap waktu juga dapat
menghasilkan medan magnet. Jika proses ini berlangsung secara kontinu maka akan
dihasilkan medan magnet dan medan listrik secara kontinu. Jika medan magnet dan
medan listrik ini secara serempak merambat (menyebar) di dalam ruang ke segala
arah maka ini merupakan gejala gelombang. Gelombang semacam ini disebut
gelombang elektromagnetik karena terdiri dari medan listrik dan medan magnet
yang merambat dalam ruang.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian gelombang elektromagnetik ?
2. Apakah
kegunaan gelombang elektromagnetik ?
3. Jelaskan
tentang spektrum gelombang elektromagnetik ?
4. Bagaimanakah
pemanfaatan gelombang elektromagnetik ?
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Gelombang Elektromagnetik
James Clerk Maxwell (1831-1879), adalah orang pertama
yang menghitung besar laju rambatan gelombang elektro-magnet dalam ruang hampa.
Cahaya termasuk gelombang elektro-magnetik. Cepat rambat gelombang
elektromagnetik (c) tergantung dari permitivitas (ε ) dan permeabilitas ( µ)
zat.
εr = permeabilitas relatif
εo = permeabilitas udara
Untuk medium hampa udara, Untuk medium hampa udara, εr
dan µr masing-masing sama dengan 1. Cepat rambat gelombang elektromagnetik
dengan εo= 8,85 x 10-12 dan µo = 4x 10-7 diperoleh sebesar c = 3 x 108 m/s.
Dengan demikian dapat dihitung cepat rambat gelombang elektromagnetik pada
suatu medium, jika diketahui permitifitas dan permeabilitas relatifnya.
Hubungan panjang gelombang () dan frekuensi
gelombang (f) dinyatakan dengan rumus
C = cepat rambat gelombang
= panjang gelombang
f = frekuensi
Hubungan antara medan listrik (E), medan magnet (B), dan
arah rambatan (c) gelombang elektromagnetik dapat ditentukan dengan menggunakan
aturan tangan kiri.
Elektromagnetik dari kata
“Elektro” dan “Magnetik” yang berarti gelombang yang terdiri dari energy
Listrik dan Magnet yang memancar dengan sumber Muatan yang bergerak
bolak-balik. System kerja elektromagnetik merambat dengan system tangan kanan
manusia yaitu arah jari keatas adalah Medan Listrik, arah telapak tangan adalah
Medan Magnet, dan arah jempol adalah arah merambat vektor gelombang.
Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat
merambat walau tidak ada medium. Energi elektromagnetik merambat dalam
gelombang dengan beberapa karakter yang bisa diukur, yaitu: panjang
gelombang/wavelength, frekuensi, amplitude/amplitude, kecepatan. Amplitudo
adalah tinggi gelombang, sedangkan panjang gelombang adalah jarak antara dua
puncak. Frekuensi adalah jumlah gelombang yang melalui suatu titik dalam satu
satuan waktu. Frekuensi tergantung dari kecepatan merambatnya gelombang. Karena
kecepatan energi elektromagnetik adalah konstan (kecepatan cahaya), panjang
gelombang dan frekuensi berbanding terbalik. Semakin panjang suatu gelombang,
semakin rendah frekuensinya, dan semakin pendek suatu gelombang semakin tinggi
frekuensinya.
Energi elektromagnetik dipancarkan, atau
dilepaskan, oleh semua masa di alam semesta pada level yang berbeda-beda.
Semakin tinggi level energi dalam suatu sumber energi, semakin rendah panjang
gelombang dari energi yang dihasilkan, dan semakin tinggi frekuensinya.
Perbedaan karakteristik energi gelombang digunakan untuk mengelompokkan energi
elektromagnetik.
Kegunaan Gelombang
Elektromagnetik
Saat ini hampir semua manusia memiliki peralatan yang satu ini. Dia
begitu kecil yang bisa dengan nyaman diletakkan di dalam saku, namun dianggap
memiliki fungsi yang sangat besar terutama untuk berkomunikasi. Ya, benda itu
adalah sebuah ponsel (telepon seluler). Saat ini ponsel tidak hanya digunakan
untuk menelpon saja tetapi juga untuk fungsi lain seperti mengirim dan menerima
pesan singkat (sms), mendengarkan musik, atau mengambil foto. Bagaimana
perangkat ponsel dapat terhubung dengan perangkat ponsel yang lain padahal
mereka saling berjauhan?
Konsep yang bisa menjelaskan fenomena ini adalah konsep
gelombang elektromagnetik. Dan, konsep gelombang elektromagnetik ternyata
sangat luas tidak hanya berkaitan dengan TV atau ponsel saja, melainkan banyak
aplikasi lain yang bisa sering kita temukan sehari-hari di sekitar kita.
Aplikasi tersebut meliputi microwave, radio, radar, atau sinar-x.
Sebagaimana yang telah dibahas sebelumnya bahwa ada dua
hukum dasar yang menghubungkan gejala kelistrikan dan kemagnetan.
Pertama, arus listrik dapat menghasilkan (menginduksi)
medan magnet. Ini dikenal sebagai gejala induksi magnet. Peletak dasar konsep
ini adalah Oersted yang telah menemukan gejala ini secara eksperimen dan
dirumuskan secara lengkap oleh Ampere. Gejala induksi magnet dikenal sebagai Hukum
Ampere.
Michael
Faraday, penemu induksi elektromagnetik:
Kedua, medan magnet yang berubah-ubah terhadap waktu
dapat menghasilkan (menginduksi) medan listrik dalam bentuk arus listrik. Gejala
ini dikenal sebagai gejala induksi elektromagnet. Konsep induksi elektromagnet
ditemukan secara eksperimen oleh Michael Faraday dan dirumuskan secara lengkap
oleh Joseph Henry. Hukum induksi elektromagnet sendiri kemudian dikenal sebagai
Hukum Faraday-Henry.
Dari kedua prinsip dasar listrik magnet di atas dan
dengan mempertimbangkan konsep simetri yang berlaku dalam hukum alam, James
Clerk Maxwell mengajukan suatu usulan. Usulan yang dikemukakan Maxwell, yaitu
bahwa jika medan magnet yang berubah terhadap waktu dapat menghasilkan medan
listrik maka hal sebaliknya boleh jadi dapat terjadi. Dengan demikian Maxwell
mengusulkan bahwa medan listrik yang berubah terhadap waktu dapat menghasilkan
(menginduksi) medan magnet. Usulan Maxwell ini kemudian menjadi hukum ketiga
yang menghubungkan antara kelistrikan dan kemagnetan.
James Clerk Maxwell peletak dasar teori gelombang elektromagnetik:
Jadi, prinsip ketiga adalah medan listrik yang
berubah-ubah terhadap waktu dapat menghasilkan medan magnet. Prinsip ketiga ini
yang dikemukakan oleh Maxwell pada dasarnya merupakan pengembangan dari rumusan
hukum Ampere. Oleh karena itu, prinsip ini dikenal dengan nama Hukum
Ampere-Maxwell.
Dari ketiga prinsip dasar kelistrikan dan kemagnetan di
atas, Maxwell melihat adanya suatu pola dasar. Medan magnet yang berubah
terhadap waktu dapat membangkitkan medan listrik yang juga berubah-ubah
terhadap waktu, dan medan listrik yang berubah terhadap waktu juga dapat
menghasilkan medan
Pemanfaatan Gelombang
Elektromagnetik
Pemanfaatan Spektrum Gelombang Elektromagnetik dalam
Kehidupan- Jauh sebelum Maxwell meramalkan gelombang elektromagnetik, cahaya
telah dipandang sebagai gelombang. Akan tetapi, tidak seorang pun tahu jenis
gelombang apakah cahaya itu. Baru setelah adanya hasil perhitungan Maxwell
tentang kecepatan gelombang elektromagnetik dan bukti eksperimen oleh Hertz,
cahaya dikategorikan sebagai gelombang elektromagnetik. Tidak hanya cahaya yang
termasuk gelombang elektromagnetik melainkan masih banyak lagi jenis-jenis yang
termasuk gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik telah
dibangkitkan atau dideteksi pada jangkauan frekuensi yang lebar. Jika diurut
dari frekuensi terbesar hingga frekuensi terkecil, yaitu sinar gamma, sinar-X,
sinar ultraviolet, sinar tampak (cahaya), sinar inframerah, gelombang mikro
(radar), gelombang televisi, dan gelombang radio. Gelombang-gelombang ini
disebut spektrum gelombang elektromagnetik. Berikut adalah pemanfaatan gelombang elektromagnetik pada
spektrum tersebut:
Ø Sinar Gamma
Sinar gamma merupakan salah satu spektrum gelombang
elektromagnetik yang memiliki frekuensi paling besar atau panjang gelombang
terkecil. Frekuensi yang dimiliki sinar gamma berada dalam rentang 1020 Hz
sampai 1025 Hz. Sinar gamma dihasilkan dari peristiwa peluruhan
inti radioaktif. Inti atom unsur yang tidak stabil meluruh menjadi inti atom
unsur lain yang stabil dengan memancarkan sinar radioaktif, di antaranya sinar
alfa, sinar beta, dan sinar gamma. Di antara ketiga sinar radioaktif ini, yang
termasuk gelombang elektromagnetik adalah sinar gamma. Sementara dua lainnya
merupakan berkas partikel bermuatan listrik. Jika dibandingkan dengan sinar
alfa dan sinar beta, sinar gamma memiliki daya tembus yang paling tinggi
sehingga dapat menembus pelat logam hingga beberapa sentimeter. Sekarang, sinar
gamma banyak dimanfaatkan dalam bidang kedokteran, diantaranya untuk mengobati
penyakit kanker dan mensterilkan peralatan rumah sakit. Selain itu, sinar gamma
dapat digunakan untuk melihat kerusakan pada logam.
Ø Sinar-X
Sinar-X, dikenal juga sebagai sinar Röntgen. Nama ini
diambil dari penemunya, yaitu Wilhelm C. Röntgen (1845 – 1923). Sinar-X
dihasilkan dari peristiwa tumbukan antara elektron yang dipercepat pada beda
potensial tertentu. Sinar-X digunakan dalam bidang kedokteran, seperti untuk
melihat struktur tulang yang terdapat dalam tubuh manusia. Jika Anda pernah
mengalami patah tulang, sinar ini dapat membantu dalam mencari bagian tulang
yang patah tersebut. Hasil dari sinar ini berupa sebuah film foto yang dapat
menembus hingga pada bagian tubuh yang paling dalam. Orang yang sering merokok
dengan yang tidak merokok akan terlihat bedanya dengan cara menyinari bagian
tubuh, yaitu paru-paru. Paru-paru orang yang merokok terlihat bercak-bercak
berwarna hitam, sedangkan pada normalnya paru-paru manusia cenderung utuh tanpa
bercak.
Ø Sinar Ultraviolet
Sinar ultraviolet dihasilkan dari radiasi sinar Matahari.
Selain itu, dapat juga dihasilkan dari transisi elektron dalam orbit atom.
Jangkauan frekuensi sinar ultraviolet, yaitu berkisar diantara 105 hertz
sampai dengan 1016 hertz. Sinar ultraviolet dapat berguna dan
dapat juga berbahaya bagi kehidupan manusia. Sinar ultraviolet dapat
dimanfaatkan untuk mencegah agar bayi yang baru lahir tidak kuning warna kulitnya.
Selain itu, sinar ultraviolet yang berasal dari Matahari dapat merangsang tubuh
manusia untuk memproduksi vitamin D yang diperlukan untuk kesehatan tulang.
Sinar ultraviolet tidak selamanya bermanfaat. Lapisan ozon di atmosfer Bumi
(pada lapisan atmosfer) berfungsi untuk mencegah supaya sinar ultraviolet tidak
terlalu banyaksampai ke permukaan Bumi. Jika hal tersebut terjadi, akan
menimbulkan berbagai penyakit pada manusia, terutama pada kulit.
Ø Sinar Tampak
Sinar tampak atau cahaya merupakan gelombang
elektromagnetik yang dapat dilihat dan sangat membantu dalam penglihatan. Anda
tidak akan dapat melihat apapun tanpa bantuan cahaya. Sinar tampak memiliki
jangkauan panjang gelombang yang sempit, mulai dari 400 nm sampai dengan 700
nm. Sinar tampak terdiri atas tujuh spektrum warna, jika diurutkan dari
frekuensi terkecil ke frekuensi terbesar, yaitu merah, jingga, kuning, hijau,
biru, nila, dan ungu (disingkat mejikuhibiniu). Sinar tampak atau cahaya
digunakan sebagai penerangan ketika di malam hari atau ditempat yang gelap.
Selain sebagai penerangan, sinar tampak digunakan juga pada tempat-tempat
hiburan, rumah sakit, industri, dan telekomunikasi.
Ø Sinar Inframerah
Sinar inframerah memiliki jangkauan frekuensi antara 1011 hertz
sampai 1014 hertz. Sinar inframerah dihasilkan dari transisi
elektron dalam orbit atom. Benda yang memiliki temperatur yang lebih relatif
terhadap lingkungannya akan meradiasikan sinar inframerah, termasuk dari dalam
tubuh manusia. Sinar ini dimanfaatkan, di antaranya untuk pengindraan jarak
jauh, transfer data ke komputer, dan pengendali jarak jauh (remote control).
Seorang tentara yang sedang berperang dapat melihat musuhnya dalam kegelapan
dengan bantuan kacamata inframerah yang dapat melihat hawa panas dari
seseorang. Dengan menggunakan kacamata ini dengan sangat mudah seseorang dapat
ditemukan dalam ruangan gelap. Sinar inframerah dapat digunakan juga dalam
bidang kedokteran, seperti diagnosa kesehatan. Sirkulasi darah dalam tubuh Anda
dapat terlihat dengan menggunakan bantuan sinar inframerah. Selain itu,
penyakit seperti kanker dapat dideteksi dengan menyelidiki pancaran sinar
inframerah dalam tubuh Anda.
Ø Gelombang Mikro
Gelombang mikro dihasilkan oleh rangkaian elektronik yang
disebut osilator. Frekuensi gelombang mikro sekitar 1010 Hz.
Gelombang mikro disebut juga sebagai gelombang radio super high frequency.
Gelombang mikro digunakan, di antaranya untuk komunikasi jarak jauh, radar
(radio detection and ranging), dan memasak (oven). Di pangkalan udara, radar
digunakan untuk mendeteksi dan memandu pesawat terbang untuk mendarat dalam
keadaan cuaca buruk. Antena radar memiliki dua fungsi, yaitu sebagai pemancar
gelombang dan penerima gelombang. Gelombang mikro yang dipancarkan dilakukan
secara terarah dalam bentuk pulsa. Ketika pulsa dipancarkan dan mengenai suatu
benda, seperti pesawat atau roket pulsa akan dipantulkan dan diterima oleh
antena penerima, biasanya ditampilkan dalam osiloskop. Jika diketahui selang
waktu antara pulsa yang dipancarkan dengan pulsa yang diterima Δt dan kecepatan
gelombang elektromagnetik c = 3 × 108 m/s, jarak antara radar dan benda yang
dituju (pesawat atau roket), dapat dituliskan dalam persamaan berikut
s = ½ c.Δt
dengan: s = jarak antara radar dan benda yang dituju (m),
c = kecepatan gelombang elektromagnetik (3 × 108 m/s),
dan
Δt = selang waktu (s).
Angka 2 yang terdapat pada Persamaan muncul karena pulsa
melakukan dua kali perjalanan, yaitu saat dipancarkan dan saat diterima. Saat
ini radar sangat membantu dalam pendaratan pesawat terbang ketika terjadi cuaca
buruk atau terjadi badai. Radar dapat berguna juga dalam mendeteksi adanya
pesawat terbang atau benda asing yang terbang memasuki suatu wilayah tertentu.
Ø Gelombang Radio
Mungkin Anda sudah tahu atau pernah mendengar gelombang ini.
Gelombang radio banyak digunakan, terutama dalam bidang telekomunikasi, seperti
handphone, televisi, dan radio. Di antara spektrum gelombang elektromagnetik,
gelombang radio termasuk ke dalam spektrum yang memiliki panjang gelombang
terbesar dan memiliki frekuensi paling kecil. Gelombang radio dihasilkan oleh
elektron pada kawat penghantar yang menimbulkan arus bolak-balik pada kawat.
Kenyataannya arus bolak-balik yang terdapat pada kawat ini, dihasilkan oleh
gelombang elektromagnetik. Gelombang radio ini dipancarkan dari antena pemancar
(transmitter) dan diterima oleh antena penerima (receiver). Jika dibedakan
berdasarkan frekuensinya, gelombang radio dibagi menjadi beberapa band
frekuensi. Nama-nama band frekuensi beserta kegunaannya dapat Anda lihat pada
tabel berikut ini.
Rentang Frekuensi Gelombang Radio, berikut nama band,
singkatan, frekuensi, panjang gelombang, dan Contoh Penggunaan:
1. Extremely Low Frequency(ELF)=(3 –
30GHz),(105 – 104km),Komunikasi dengan bawah laut
2. Super Low Frequency(SLF)=(30 –
300GHz),(104 – 103km),Komunikasi dengan bawah laut
3. Ultra Low Frequency(ULF)=(300 –
3000Hz),(103 – 102km),Komunikasi dalam pertambangan
4. Very Low Frequency(VLF)=(3 – 30GHz),(102 –
104km),Komunikasi di bawah laut
5. Low Frequency(LF)=(30 – 300GHz),(10 –
1km) Navigasi
6. Medium Frequency(MF)=(300 – 3000GHz),(1 –
10–1km),Siaran radio AM
7. High Frequency(HF)=(3 – 30GHz),(10–1 –
10–2km),Radio amatir
8. Very High Frequency(VHF)=(30 –
300GHz),(10–2 – 10–3km),Siaran radio FM dan televisi
9. Ultra High Frequency(UHF)=(300 –
3000Hz),(10–3 – 10–4km),Televisi dan handphone
10. Super High Frequency(SHF)=(3 –
30GHz),(10–4 – 10–5km),Wireless LAN
11. ExtremelyHighFrequency(EHF)=(30 –
300GHz),(10–5 – 10–6km),Radio astronomi
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Begitu
besar peranan gelombang elektromagnetik yang bermanfaat dalam kehidupan kita
sehari-hari, tanpa kita sadari keberadaannya.
Spektrum elektromagnetik adalah rentang semua radiasi
elektromagnetik yang mungkin. Spektrum elektromagnetik dapat dijelaskan dalam
panjang gelombang, frekuensi, atau tenaga per foton. Spektrum ini secara
langsung berkaitan :
Spektrum elektromagnetik dapat dibagi dalam beberapa
daerah yang terentang dari sinar gamma gelombang pendek berenergi tinggi sampai
pada gelombang mikro dan gelombang radio dengan panjang gelombang sangat
panjang. Pembagian ini sebenarnya tidak begitu tegas dan tumbuh dari penggunaan
praktis yang secara historis berasal dari berbagai macam metode deteksi.
Biasanya dalam mendeskripsikan energi spektrum elektromagnetik dinyatakan dalam
elektronvolt untuk foton berenergi tinggi (di atas 100 eV), dalam panjang
gelombang untuk energi menengah, dan dalam frekuensi untuk energi rendah (? =
0,5 mm). Istilah “spektrum optik” juga masih digunakan secara luas dalam merujuk
spektrum elektromagnetik, walaupun sebenarnya hanya mencakup sebagian rentang
panjang gelombang saja (320 – 700 nm)[1].
Dan beberapa contoh spektrum elektromagnetik
seperti :
§ Radar (Radio
Detection And Ranging),digunakan sebagai pemancar dan penerima gelombang)
§ Infra
Merah
§ Dihasilkan
dari getaran atom dalam bahan dan dimanfaatkan untuk mempelajari struktur
molekul
§ Sinar
tampak
§ Mempunyai
panjang gelombang 3990 Aº – 7800 Aº.
§ Ultra
ungu
§ Dimanfaatkan
untuk pengenalan unsur suatu bahan dengan teknik spektroskopi.
B. Saran
Dengan adanya gelombang
elektromagnetik, kita dimudahkan dalam berbagai bidang kehidupan.
Seperti dibidang kesehatan, industry, bahkan teknologi. Maka dari itu, sudah
selayaknya kita menggunakannya serta memanfaatkan seefektif dan seefisien
mungkin gelombang elektromagnetik tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Redaksi Pustaka Setia. 2005.
Panduan SPMB Ipa 2006. Bandung: Pustaka Setia
Jones, E.R dan Chiulders, R.L.
1994. Contemporary Collage Physics, Second Edition. New York: Addison Wesley
Longman.
Komentar
Posting Komentar