Sejarah Dakwah Rasulullah SAW Periode Mekkah
Sejarah
Dakwah Rasulullah SAW Periode Mekkah
Rasulullah SAW merupakan nabi terakhir sekaligus rasul
yang diangkat pada tanggal 17 Ramadhan atau 13 tahun sebelum hijrah (610 M)
dengan usia 40 tahun. Muhammad diangkat menjadi rasul oleh Allah SWT ditandai dengan
turunnya Malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu yang pertama yaitu Surah
Al-'Alaq ayat 1-5, yang dikenal dalam sejarah islam sebagai Nuzul-ul-Qur'an.
Setelah itu selama 13 tahun (610-622 M), secara berangsur-angsur wahyu berupa
ayat Al-Qur'an diturunkan kepada beliau sebanyak 4726 ayat meliputi 89 surah,
salah satunya Surah Al-Muddatsir ayat 1-7 yang turun setelah wahyu pertama.
Dimana Surah Al-Mudatrsir diturunkan dengan isi perintah Allah SWT agar Nabi
Muhammad SAW berdakwah menyiarkan agaman Islam kepada seluruh umat manusia.
Sedangkan isi ajaran-ajaran yang disampaiakan oleh Rasulullah SAW di awal
kenabiannya adalah tentang Keesaan Allah SWT, Hari Kiamat sebagai hari
pembalasan, Kesucian jiwa dan persaudaraan dan persatuan.
Tujuan dakwah Rasulullah SAW pada periode Mekah adalah
agar masyarakat Arab mampu meninggalkan kejahiliyannya dalam bidang agama,
moral dan hukum, sehingga menjadi umat yang mempercayai kebenaran utusan Allah
SWT dan ajaran agama Islam yang disampaikannya sekaligus agar dapat mengamalkannya
dalam kehidupan sehari-hari. Agar dapat tercapainya tujuan-tujuan
tersebut, maka dalam berdakwah Rasulullah SAW mempunyai strategi dakwah yang
beliau lakukan, yaitu dakwah secara sembunyi-sembunyi dan dakwah secara
terang-terangan. Dakwah Rasul secara sembunyi ini menyerukan agama islam
kepada para kerabat, sahabat, hingga orang-orang sekitar rumah tangganya.
Orang-orang yang telah masuk Islam pada saat itu disebut Assabiqulanl Awwalun
atau pemeluk Islam generasi pertama, yang terdiri dari: Khadijah binti
Khuwailid, Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Haritsah, Abu Bakar Ash-Shidiq dan Ummu
Aiman.
Sedangkan dakwah secara terang-terangan dimulai sejak
tahun ke-4 kenabian setelah turunnya wahyu yang berisi perintah Allah SWT agar
dakwah itu dilaksanakan secara terang-terangan. Dua tahap dakwah Rasulullah SAW
secara terang-terangan ini adalah mengundang kaum kerabat keturunan dari Bani
Hasyim untuk menghadiri jamuan makan sekaligus mengajak agar masuk Islam.
Sedangkan tahap selanjutnya Rasulullah SAW mengumpulkan para penduduk Mekah
untuk berkumpul di Bukit Shafa. Selain itu Rasulullah SAW menyampaikan
dakwahnya kepada para penduduk di luar kota Mekah. Diantara orang-orang yang
msuk Islam diluar Mekah antara lain Abu Zar Al-Giffari dan Tufail bin Amr Ad-Dausi.
Sedangkan dari kalangan orang kafir yang masuk Islam ialah Hamzah bin Abdul
Muthalib dan Umar bin Khattab.
Dalam menjalankan dakwahnya, Rasulullah tidak hanya
menemukan orang-orang yang mempercayai sekaligus masuk Islam, melainkan ada
beberapa orang yang menolak dan menentang dengan hadirnya ajaran Islam ini,
salah satunya kaum Quraisy. Adapun sebab-sebab kaum Quraisy menentang dakwah
Rasulullah SAW diantaranya karena mereka keberatan dengan ajaran persamaan hak
dan kedudukan antara semua orang, mereka menolak adanya kehidupan setelah
kematian, mereka berat meninggalkan agama dan tradisi hidup masyarakat warisan
leluhur mereka, dan mereka menentang keras dan berusaha mengehntikan dakwah
Rasulullah SAW sebab Islam melarang menyembah berhala. Dalam mengahadapi
tantangan dari kaum Quraisy, salah saru cara Nabi SAW dengan menyuruh 16 orang
sahabatnya untuk hijrah ke Habasyah karena raja di sana memberikan jaminan
keamanan.
Komentar
Posting Komentar